Chapter 35 🍉

6.8K 507 23
                                    

H a p p y R e a d I n g


••🌻••

Seorang Gadis tengah mengintip dari anak tangga , nampak di ruang tamu Nata tengah menghitung beberapa lembar kertas berwarna merah sebut saja uang , sepertinya abang satunya itu hariini tengah cair, Mantapp... lah .

Bintang pemuda itu tengah fokus pada laptop di atas meja, sedangkan sakiel tengah sibuk membaca sebuah buku jika kalian tanya dimana mamahnya Annes beliau sedang Arisan bersama ibu-ibu lainnya.

Dengan senyum sumringah Annes menuruni Tangga Menggunakan baju kaos hitam dan celana panjang berwarna sage green jangan lupakan sendal bulu-bulu anjingnya itu.

" Udah habis duit ini.... Tret Tetet... Tetet... Tetet... "

" Gajian lama sekali... Wewek.. Wek.. Wek... "

" Aku mau... beli boneka babi... "

" Tapii engak ada duit!!! "

" Aduh pusing Pala Ini...... "

" Bang Bagi Duit " palak Annes menyodorkan Telapak tangannya pada Nata yang kini menatap cengo bocah pemalak didepannya ini .

" Apeniii!?? " Nata mendelik Tak Terima Enak saja main minta-minta

" Bagi duit bang "

" Takna " Tak kehabisan Akal Annes terus memalak Nata

" WOII BANG BAGE DUIT!!! "

" ck ni bocah "

Nata memberikan Annes 8 lembar uang berwarna merah mau gak di kasih itu bocah nanti berubah entah ngereog atau jadi hulk.

" Terimakasihhh Monyettt... kau memang baik.... "

Nata mendelik tak suka ini ade laknat nya kebangetan udah dikasih juga ngelunjak lagi.

Annes beralih pada Bintang yang sedari tadi tuli akan perdebatan kedua adiknya itu.

" Bang Bagi Duit "

" Anjir Malak terus ni bocah " Annes menatap tajam Nata seolah mengatakan Lo diem deh babi gue lagi cari cuan ini sedangkan Nata menggeleng kepalanya tak habis fikir dengan kelakuan sang adik.

" Nih " Bintang menyodorkan uang sejuta dari dalam dompetnya

" Mantap "

" Thankyou sugar Brother "

Bintang menggeleng pelan melihat tingkah adiknya yang kini menuju sakiel sudah pasti dia mau malak lagi.

" Ekhem!!! "

" Sibuk bener pak bacanya "

Target selanjutnya tentu saja sang papah, Bintang terkekeh melihat kelakuan adiknya itu yang tengah di kacangin sakiel, bohong jika dia tidak punya duit terlebih cafe milik adiknya itu ramai pengunjung setiap hari, Nata menggeleng pelan tidak habis fikir memiliki adik seperti Annes yang buat orang Istighfar mulu.

" Berapa " Tanya sakiel menatap putri bungsunya itu.

" Anjay!! Ini yang gue suka Nanya berapa langsung "

ALTRANESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang