Bab 2

381 14 0
                                    

"Anak-anak, hari ini ada anak baru di kelas kalian. Tolong nanti kalian saling sapa dan berkenalan ya."

"Iya, Bu ...."

Suara gaduh para murid didalam kelas sampai di telinga Fibri. Saat ini, dia sedang di minta menunggu di luar kelas terlebih dahulu sebelum masuk. Remaja kelas delapan SMP itu terlihat gelisah, tak nyaman dengan lingkungan barunya.

Sangat berbeda dengan sekolah lamanya yang mewah, sekolah barunya ini sangatlah biasa saja. Hanya terdiri beberapa kelas. Gedungnya juga sudah tua, cat dindingnya juga banyak yang mengelupas. Sungguh Fibri semakin menyesal telah menuruti orang tuanya pindah.

"Ayo, Fibri, kamu bisa masuk sekarang."

Suara guru perempuan itu memecah lamunan Fibri. Membuat gadis itu mau tak mau akhirnya melangkah  mengikuti guru.

"Wah... cantiknya ...," seru sekelompok anak laki-laki seakan menyambut kedatangan Fibri.

"Ayo kenalan dulu!" ucap guru itu sambil tersenyum.

Fibri memejamkan mata beberapa detik. Dia akhirnya pasrah dan berusaha meyakinkan dirinya kalau dia akan baik-baik saja bersekolah di sini. Dia yakin akan bisa cepat berbaur dengan teman barunya nanti.

Kepindahan keluarga mereka pasti sudah di gariskan yang Kuasa.

"Halo semua, kenalkan, namaku Fibrianti Yulinar, kalian bisa panggil aku Fibri. Aku pindahan dari SMP Jaya 1, semoga kedepannya kita bisa belajar bersama dengan menyenangkan."

Fibri sendiri cukup terkejut dengan apa yang baru saja keluar dari mulutnya itu, begitu lantang dan percaya diri. Padahal dia masih setengah hati bersekolah di sini.

Senyum gadis itu akhirnya terbit tatkala melihat semua murid bertepuk tangan antusias menyambutnya. Fibri merasa langsung si terima di sini.

"Keren," seru murid perempuan berponi yang duduk di sisi kiri barisan tengah sambil mengacungkan jempol.

Senyum Fibri semakin merekah. Rasa kesalnya beberapa jam yang lalu seketika luruh.

"Baik. Nanti kenalannya bisa di lanjut pas jam istirahat ya. Fibri kamu boleh duduk sekarang. Itu ada bangku kosong," pungkas Guru itu mempersilahkan Fibri duduk sebelum melanjutkan pelajaran

****

Jam istirahat sekolah.

"Halo, aku Chika, kamu beneran pindahan dari SMP Jaya 1 ya? Kebetulan sepupuku sekolah di sana. Itu sekolahnya orang kaya?" tanya cewek berponi yang tadi mengacungkan jempol ke arah Fibri.

Dan Fibri sebangku dengannya.

"Nama sepupu kamu siapa?" tanya Fibri.

"Tegar. Sudah kelas sembilan."

"Wah, aku nggak kenal. Soalnya murid di sana banyak."

"Iya juga sih. Aku juga pernah lewat sama,  gedung sekolahannya bagus banget. Bertingkat."

Fibri tersenyum canggung.

Murid-murid yang lain mendekat untuk berkenalan. Mereka semua sangat ramah, bahkan murid laki-laki pun menyambutnya dengan sangat antusias. Membuat Fibri jadi semakin senang.

Mereka lalu mengajak Fibri untuk ke kantin bareng.

"Kamu mau jajan saja atau makan?" tanya murid berambut panjang yang tadi memperkenalkan dirinya dengan nama Dina.

"Mmm ..., "

Sebenarnya Fibri membawa bekal dari rumah. Salah satu kebiasaannya sejak dulu. Dulu, di sekolah lama, Fibri dan teman-temannya jarang ke kantin karena kantin ada di lantai dasar sedang kelas Fibri ada di lantai atas.

Fibri Gadis Penggoda?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang