18. Pelukan Hangat

246 30 1
                                    

Apa kabar jok?

Vote dan komen dulu yok.

Happy reading dah

Full Arega dan Soza, Deren nyempil dikit.

***

"Nggak Bapak, nggak anak, kelakuannya sama-sama aneh."

Sedari tadi bibirnya berkomat-kamit, harga diri Soza tercoreng dikarenakan pakaian yang diberikan Damato kepadanya. Dress berwarna pink lengkap dengan pita berwarna serasi.

"Arega suka warna pink, Soza."

Begitulah kalimat yang masih menetap dengan jelas dalam kepala Soza. Dengan gerakan cepat, Soza menjepit sebagian rambutnya dengan pita itu.

"Shit!"

Gadis itu benar-benar membenci penampilannya saat ini, matanya menukik tajam menatap pantulannya di cermin. Pakaian favoritnya berwarna hitam bukan pink!

Sepatu kasual berwarna putih dikenakannya, lalu Soza melangkah keluar dari rumahnya.

"SOZA!"

Panggilan itu membuat Soza terperanjat kaget, ia menoleh ke arah suara. Matanya membulat tak percaya, senyuman kesedihan seketika terpancar dari wajah dengan polesan make up tipis itu.

"Aaaaaa." Laki-laki itu meraung seperti orang gila, matanya tak berkedip melihat penampilan Soza tangannya menggenggam erat pagar rumah Soza.

"Kenapa lo di sini?" Soza bertanya, nadanya terdengar tak senang.

"Gue tetangga lo," balas Deren masih dengan kilatan takjub di matanya.

"Nggak usah bohong, sana balik ke perusahaan." Perempuan itu beralih mengunci pintu rumahnya, lalu mulai berjalan lebih dekat pada Deren. "Sana balik!" usirnya.

Pria itu mencebikkan bibirnya, ia pun mengangkat jari telunjuknya mengarah pada rumah di sebelah Soza.

"Gue baru aja pindah."

"Kenapa di sini?"

"Emang nggak boleh?"

Tatapannya menjadi jengah, Soza membuka gerbang rumahnya lalu mendekat pada Deren. Beberapa detik ia diam dengan iris mata jatuh tepat pada wajah pria itu, lalu telapak tangannya mendarat secara tiba di bahunya membuat Deren terperanjat, ia berusaha tenang dengan tatapan maut Soza.

"Gue suka bedah katak waktu SMA." Soza terkekeh pelan. "Apa lo mau juga?"

***

"Dia lemah akan senyuman wanita."

Soza menguspa kepalanya pelan, tanpa diinginkan seluruh intrupsi Damato memenuhi isi kepalanya. Senyum indah sedari tadi terbit di wajahnya, yang bisa ia tangkap adalah Arega berusaha menahan tawanya.

Pria itu merapatkan bibirnya, sesekali terbatuk lalu menatap ke arah lain.

"Lo nggak suka penampilan gue?" Soza mengerucutkan bibirnya, dengan tatapan yang perlahan turun ke bawah.

Mencuri Hatimu! (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang