Hai jok
Vote dan komen dulu jok***
Arega
|Diem di rumah
|Gue jemputSoza menatap kesal pesan yang baru saja diterimanya.
Sejak saat itu Arega semakin possesif, setiap Soza berpergian akan ada pergerakan yang selalu mengikutinya. Saat pergi bekerja Arega akan menjemputnya. Sulit dipercaya, seorang bos menjemput pegawainya sendiri.
Apakah Arega sangat menyukainya? Soza selalu mempertanyakan hal tersebut dalam benaknya. Bukan suatu hal yang penting baginya, namun jika pria itu tahu alasan awal Soza mendekatinya pasti dia akan patah hati.
Soza melangkah keluar.
Dia mendongak, menatap langit yang mendung.
Hari ini tahun ke-5 tanpa ibunya. Kejadian yang akan selalu teringat olehnya, apalagi saat melihat orang-orang berseragam sekolah. Bedanya dulu baju putihnya menjadi merah--karena bercak darah.
Matanya berkaca-kaca, ketika bayangan kecelakaan kembali melintas. Air mata menggenang dipelupuk matanya, lalu meluruh. Soza menyekanya saat melihat sebuah mobil berhenti.
Arega menurunkan kaca mobilnya, memberi intrupsi agar Soza tetap di sana karena butiran hujan mulai jatuh.
Pria itu berlari kecil ke arah Soza.
"Hai, Za," Arega menyapa.
Soza memasang wajah datar. "Ayo pergi."
Pria itu tak mengacuhkan. Dia melayangkan tangannya, merasakan tetesan hujan yang bertambah banyak. Arega menoleh pada Soza. "Hujan. Hari ini libur aja, Za."
Gadis itu membalas dengan tatapan kesal.
"Apaan dah. Cuma karena hujan? Lagian naik mobil juga," Soza menggerutu. Bukan kebiasaannya sama sekali tidak bekerja karena hal sepele.
Arega terdiam. Tidak apalah bukan? Dia bosnya.
"Ayo pergi." Soza menarik lengan pria itu memaksa.
"Iya... galak."
Perempuan itu membuka pintu mobil yang tak terkunci. Dia duduk pada kursi pengemudi. Arega terdiam menatapnya.
"Apa? Ayo masuk," perintahnya sedikit kesal.
"Gue yang bawa, pindah sana."
Soza tetap pada tempatnya. "Gue aja. Lo bos gue, kalo lupa."
Arega tak mengidahkan ia memaksa ikut duduk di kursi pengemudi. Terjadilah pertikaian kecil di pagi itu. Membuat Soza kesal sudah menjadi rutinitas pria itu, rasanya sanggat membahagiakan.
Soza berdecak sebal, mengalah, dan berpindah posisi.
Keheningan menyeruak. Arega masih memegang kemudi tanpa berniat menyalakan mesin mobil. Soza memandangnya mulai kesal.
"Nggak jadi deh, Za. Lo aja yang bawa."
Soza menarik nafasnya dalam-dalam. Tanpa berbicara, dia menutup pintu begitu keras saat berpindah posisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencuri Hatimu! (On Going)
Teen Fictionᵁⁿᵗᵘᵏ ᵃᵖᵃ ᵐᵉⁿᶜᵘʳⁱ ʰᵃᵗⁱᵐᵘ ʲⁱᵏᵃ ʰᵃᵗⁱᵏᵘ ˢᵃʲᵃ ˢᵘᵈᵃʰ ᵏᵘᵇᵘⁿᵘʰ Soza Arunika menjalankan tugasnya sebagai pengincar klien di Perusahaan Karsa. Bukan hanya dengan diskusi, terkadang Soza bersama timnya menculik para klien yang melakukan penolakan. Namun, tan...