Hai jok
***
Pria bertuxedo hitam dengan sepatu cokelat gelap duduk di kursi kebesarannya. Ia memijit pelipisnya yang mulai berkerut. Berkali-kali membuka lembaran dokumen di genggamannya, berkali-kali pula alisnya menekuk.
"Panggil pegawai rahasia kita."
Bawahannya mengangguk sekilas. Kakinya melangkah panjang keluar dari ruangan itu.
Tak berselang lama seseorang kembali memasuki ruangannya.
Penampilannya begitu mistis dengan pakaian yang serba hitam, kacamata bertengger di hidungnya, jangan lupakan masker yang dikenakannya.
Jujur saja di mata Damato ia lebih mirip Kakashi di Serial anime Naruto. Damato tertegun sejenak lalu menggeleng pelan, tidak tepat rasanya jiwa wibu-nya bangkit sekarang.
"Soza, saya butuh bantuan kamu." Ia menatap orang yang di hadapannya itu lekat. "Klien satu ini orang paling berpengaruh dalam dunia bisnis, susah sekali mengajak dia bekerja sama."
Perempuan berambut hitam legam itu mengangguk paham. "Saya siap membantu, Bos."
Senyum terbit di wajah Damato, raut-raut tertekan perlahan sirna. Ia mengangkat tangannya, mengintrupsi agar Soza mendekat lantas memberikan dokumen yang dilapisi oleh map merah.
Soza menunduk sekilas memberikan hormat. Begitu sopan, itulah yang membuat Damato sangat menyukai pegawainya yang satu ini.
Pria dengan beberapa helai rambut memutih itu beralih menopang dagu, tatapannya tertuju pada Soza.
"Soza coba sekali saja kau buka masker itu, saya ingin melihat seberapa cantiknya dirimu."
"Maaf Bos." Soza memasukkan dokumen ke dalam tasnya. "Saya tidak tanggung jawab kalo Bos suka sama saya."
Damato terkekeh sembari menggaruk tengkuknya. "Ya sudahlah. Tolong jalankan tugasmu sebaik mungkin, jika berhasil gajimu menjadi tiga kali lipat."
"Siap Bos," jawab Soza. "Saya permisi."
***
"Ada misi dari bos."
Orang-orang di sana mendekat karena tertarik dengan apa yang akan disampaikan. Soza melirik satu persatu dari mereka mencoba mengabsen.
"Misi apa Za?" tanya Deren--partner kerjanya.
"Jadi ini...."
Perempuan itu beralih melepas kacamata hitam yang sedari tadi melekat, lalu
tangannya bergerak mengambil dokumen yang ada di dalam tas. Sudut matanya mengerling secara perlahan, mulai membaca."Arega Baswara, laki-laki berumur 23 tahun." Soza mulai berbicara. "Salah seorang paling berpengaruh dalam dunia bisnis di kota ini, mempunyai usaha disegala bidang."
Ia mendadak berhenti membaca, namun kembali melanjutkannya. "Akan ada perjanjian sebagai donatur utama perusahaan yang memegang kendali sebesar--"
Gerakan mulut di balik masker itu tercekat, ia mengernyit heran, setelahnya beralih menatap para pegawai di sana. "90%."
Shock.
Beberapa dari mereka mulai tidak tenang, ada sedikit keganjalan yang tak biasa. Itu bukanlah angka yang kecil, bisa saja perusahaan di kuasai sepenuhnya oleh klien itu, apakah bos mereka sudah gila?
Soza menghela nafas. Mereka jelas tidak bisa protes, bawahan hanya menjalankan tugas.
"Oke, kembali fokus semuanya." Suaranya kembali mengintrupsi. "Jalankan tugas. Ini misi penting, kita perlu donatur itu tertarik dengan perjanjian ini dan meminta tanda tangannya."
![](https://img.wattpad.com/cover/244714526-288-k663615.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencuri Hatimu! (On Going)
Novela Juvenilᵁⁿᵗᵘᵏ ᵃᵖᵃ ᵐᵉⁿᶜᵘʳⁱ ʰᵃᵗⁱᵐᵘ ʲⁱᵏᵃ ʰᵃᵗⁱᵏᵘ ˢᵃʲᵃ ˢᵘᵈᵃʰ ᵏᵘᵇᵘⁿᵘʰ Soza Arunika menjalankan tugasnya sebagai pengincar klien di Perusahaan Karsa. Bukan hanya dengan diskusi, terkadang Soza bersama timnya menculik para klien yang melakukan penolakan. Namun, tan...