Kalian bisa tebak hari ini, hari apa?. Hari ini adalah hari menyedihkan dalam hidup Sasha. Ia harus melihat orang yang di cintai bertunangan dengan wanita lain.
"Udah dong, jangan sedih" Hibur Mamah nya mengusap bahu sang anak.
Hari ini Sasha memakai dress putih tulang. Sedangkan rambutnya di sanggul dan menyisahkan anak rambutnya yang menjuntai tak ikut terikat. Sasha hanya nurut, karena ini baju pilihan Mamahnya.
Acaranya cukup mewah untuk tahap tunangan. Beberapa kolega sang Papah yang pernah datang ke rumahnya, bisa Sasha lihat turut hadir di acara ini.
Mc mulai naik ke panggung. Ia memberikan sapaan kepada beberapa tamu. Kemudian setelahnya acara penyambutan dari keluarga Pras.
Baru kali ini Sasha melihat Mamah dan Papah Pras. Wajar jika Pras tampan. Ternyata orangtuanya juga tidak mengecewakan dalam hal kesempurnaan wajah.
"Sebelum acara tukar cincin, mari kita lakukan acara dansa dahulu, semoga kalian menikmati ya, enjoy!" Teriak mc dari panggung di ikuti lampu yang ikut redup tak lupa dengan lantunan musik dansa.
"Ayok, Mas!" Ajak Serina menarik tangan Aryo.
Kini tinggallah Sasha sendiri. Kedua orang tuanya asik berdansa, sedangkan Nana entah kemana. Gadis cilik itu asik berburu makanan dan berburu nomor hp cogan.
"Hai" Sapa seseorang membuat Sasha mendongak.
"Iya" Balas Sasha canggung.
"Sendiri?" Tanya pemuda yang memakai tuxedo hitam, berumur tak jauh di atasnya.
"Nggak, sama keluarga"
Lelaki itu manggut-manggut "Kenalin, Nama gue Galen" Ucapnya mengulurkan tangan.
"Sasha" Balas gadis itu menerima uluran tangan Galen.
"Boleh duduk?"
"Iya duduk aja"
Kini Galen duduk di bangku dekat dengan gadis itu. Jika yang lain sibuk berdansa, maka lelaki itu sibuk berceloteh panjang lebar yang sesekali di angguki dan di balas senyum oleh Sasha.
Sasha sedikit risih, sebab lelaki ini sok akrab. Padahal mereka baru bertemu sekali ini. Tapi ceritanya minta ampun panjangnya.
Gadis itu mengedarkan pandangan dan bertemu pandang dengan Pras yang kini berdansa dengan Aluna. Pandangan mereka terputus karena Sasha tersentak saat sebuah usapan di tangannya mengagetkannya.
"Ah sorry, lo kaget ya? Gue cuma mau pamit" Ucap Galen mulai berdiri dari duduknya.
"Oh iya" Balas Sasha singkat.
"Semoga kita ketemu lagi ya"
"Iya, semoga"
Bertepatan dengan perginya Galen. Lampu ruangan yang semula redup kini kembali terang seperti semula. Para sorakan dan tepuk tangan dari para tamu turut mengakhiri acara dansa tersebut.
Kini mc naik ke panggug, dan mengumumkan jika sudah waktunya bertukar cincin. Sasha yang mendengarnya, seperti ingin berlari keluar gedung saja rasanya.
Pras naik ke atas panggung di susul oleh Aluna di belakangnya. Lagi dan lagi tatapan mereka bertemu, namun kali ini Sasha memilih membuang muka duluan dan membuang napas. Dadanya sesak melihat saat jari Pras di pasang cincin oleh Aluna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prasetya (Completed)
RandomCerita dewasa 18+ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!. (SUDAH REVISI) Sasha sungguh muak, muak karena kelakuan Pras. Jika saja lelaki bangkotan itu bukan tetangga sekaligus teman sang papah. Mungkin Sasha sudah menggantung Pras hidup-hidup lalu mengambil g...