Setelah menjawab tawaran Sasha, Pras dengan semangatnya membalikkan keadaan dengan berada di atas Sasha.
Terlihat raut gugup dari gadis di dalam kungkungannya. Netranya menunjukkan ketakukan.
Walaupun dalam keadaan remang, Pras bisa melihat raut ketakutan Sasha. Apa mungkin, Sasha takut kepadanya?.
"Jangan takut hey" Bisiknya.
Entah keberanian dari mana, Sasha mengalungkan tangannya di leher Pras. Seperti mendapat lampu hijau, lelaki itu mengecup singkat bibir ranum Sasha.
Semakin lama, bibir lelaki itu bergerak lincah menyecap, serta melumat habis bibir Sasha. Tangan yang semula menopang tubuhnya kini ia gunakan untuk meraba setiap inci tubuh Sasha.
Sasha meremang, otaknya menolak. Namun, respon tubuhnya seolah welcom dan menginginkan Pras semakin jauh menjamahnya.
Pras dapat!, ia mendapatkan dua gundukan bak kelapa gading itu. Ternyata seperti ini rasanya. Yang jelas kalian tidak boleh tahu.
Terdengar lenguhan dari Sasha, sedangkan Pras. Nafas lelaki itu semakin berat. Sepertinya Sasha akan kehabisan napas jika ia tak memukul bahu lelaki itu untuk menyudahi ciuman mereka.
Sasha berusaha mengatur napas. Sedangkan Pras memandang wajah Sasha di bawah minimnya cahaya lampu kamar saat ini.
Merasa canggung, Sasha akhirnya menutup mata sebentar kemudian membuang muka dari arah Pras agar lelaki itu tak memandangnya lagi.
Pras terkekeh, ia tahu jika Sasha tengah tersipu. Apa tadi itu ciuman pertama Sasha?. Rasanya amatir, tetapi Pras tetap suka.
Wajah lelaki itu ia tenggelamkan di perpotongan leher Sasha. Rasanya nyaman. Pras sidah mengambil ciuman Sasha, apa bisa ia mengambil hati Sasha juga?. Jika itu terjadi mungkin Pras menjadi orang paling beruntung.
"O-om?" Cicit Sasha.
Pras terus menciumi setiap inci leher Sasha sembari meremat pinggul gadis itu. Sasha memejamkan matanya menikmati sensasi aneh yang coba Pras ciptakan antara mereka.
Ini adalah pengalaman pertama Sasha, dan first kiss nya telah di curi oleh Pras. Tangan Pras semakin merambat dan menangkup buah kelapanya.
Jderr
"Ahhhk!" Teriak Sasha menghentikan aksi Pras dan membuat lelaki itu terkejut.
"O-om aku takut"
"Sssht, sini, sini" Pras memeluk Sasha dan menyelimuti tubuh mereka.
Pras suka sensasi ini.
"Maafin tadi saya hampir kelepasan"
"Bukan salah Om kok, aku yang nawarin kan?" Tanya Sasha.
Dan malam itu, Pras membekap Sasha dengan kehangatan dari tubuhnya.
💢💢💢
"Om!, bangun Om!" Teriak Sasha menepuk pelan pipi Pras yang tertidur pulas sembari mengigau.
"Eungh" Pras melenguh, ia membuka matanya perlahan. Terlihat Sasha berdiri bertolak pinggang di dekat ranjang nya.
Bukannya tadi mereka tidur berpelukan ya?. Apa mungkin itu cuma mimpi, tapi itu sangat nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prasetya (Completed)
RandomCerita dewasa 18+ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!. (SUDAH REVISI) Sasha sungguh muak, muak karena kelakuan Pras. Jika saja lelaki bangkotan itu bukan tetangga sekaligus teman sang papah. Mungkin Sasha sudah menggantung Pras hidup-hidup lalu mengambil g...