23. Kilas Balik

6.1K 313 33
                                    

Sudah terhitung dua minggu Pras dan Sasha tidak berkomunikasi, dan sudah dua minggu juga Pras menyibukkan diri hanya untuk melupakan masalahnya dengan Sasha.

Jangan bilang jika Pras baik-baik saja Setelah Aryo membatalkan pernikahannya dengan Sasha, Pras tidak bisa tidur saat malam dan memilih lembur di kantor.

Dan lihatlah sekarang Pras yang meringkuk di atas tempat tidur karena ia jatuh sakit semalam, dirinya bingung mau menghubungi siapa.

Bahkan untuk mencari obat pun rasanya dia tidak bisa bangun, badannya rasanya remuk semua, bahkan goyang saja sakit.

Pras sudah menghubungi nomor Sasha namun percuma saja, karena gadis itu memblokir kontak nya, jadilah Pras menghubungi Riana.

Dan benar saja, saat jam 5 subuh wanita itu datang ke rumah Pras sekedar mencarikan obat dan memasakkan bubur untuknya.

Baru beberapa jam yang lalu Pras minum obat namun efeknya sangat cepat hingga dia bisa bangun dan mengantar Riana yang ingin pulang, walaupun Pras masih sempoyongan namun tidak sopan rasanya saat tidak menemani Riana walaupun hanya sampai depan rumah.

Saat tiba di depan rumah, Pras melihat Sasha juga yang keluar dan menutup gerbang rumahnya, terlihat Gavin yang datang menjemputnya.

Sasha menatap Pras dengan tatapan kecewa, apakah wanita itu sakit hati melihatnya dan Riana? Pras berniat menghampirinya dan menjelaskan semuanya.

Pras sedikit berlari walaupun kepalanya masih terasa nyeri lelaki itu reflek menggapai tangan Sasha untuk ia genggam

"Sha... ini gak seperti yang kamu lihat dan pikirkan, saya bisa jel-" belum selesai Pras bicara namun Sasha menarik tangannya dan memotong pembicaraannya.

"Aku gak mikir apapun kok Om, Om kan laki-laki, Riana juga perempuan, jadi wajar kan? Yang gak wajar itu kalau Om sama bencong" Ucap Sasha lalu meninggalkan dirinya yang masih bengong.

Ternyata gadis itu berubah, secepat itu Sasha berubah, dan dia terlihat baik-baik saja, sedangakan Pras? Dengan bodohnya Pras memikirkannya berhari-hari hingga jatuh sakit begini.

***

Kini Pras berada di balkon kamarnya, ia menghubungi Riana untuk membawakan bukti-bukti ancaman Kakak Nolan kepadanya, seperti bukti mengancam Riana, serta bukti percobaan pembunuhan.

Saat Pras asik di ruang chat bersama Riana, tiba-tiba saja ada notifikasi masuk menampilkan nomor tak di kenal namun Pras tahu siapa pemilik nomor itu.

08249XXXXX
Lo deketin Sasha lagi ya tadi pagi? Oh lo mulai berani tenyata, gue kan suruh lo buat deketin Riana, dan jauhin calon istri lo, gue gak mau Riana deketin adek gue lagi, dan untuk hukuman lo karena udah nyamperin Sasha tadi pagi, lo tunggu aja. See you PRASETYA.

Pras meremas hp nya, ia menggeram, sungguh Kakak Nolan ini ngelunjak, lihat saja dia akan membusuk di penjara. Pras pastikan itu.

Terdengar bell rumah Pras yang berbunyi, dan Pras pun beranjak untuk membuka pintu.

Terlihat Riana berdiri di ambang pintu sembari menenteng amplop hitam, mungkin itu bukti yang Pras butuhkan selama ini.

"Masuk Na" Ucap Pras.

Riana masuk dan duduk di single sofa milik Pras lalu perempuan itu menyerahkan amplop berisikan bukti kejahatan dari Kakak Nolan.

Prasetya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang