Hari ini pertama kalinya Pras akan menginjak kantor lagi. Setelah seminggu lebih cuti dan menghabiskan honeymoon selama 4 hari di labuan bajo, akhirnya Pras memutuskan untuk masuk kembali ke kantor. Karena dirasanya terlalu lama cuti, takut jika pekerjaannya terbengkalai.
Pras sudah siap dengan menggunakan setelan formal nya.
Ilustrasi pakaian pras
"Sayang? Kamu gak ke kampus?" Tanya Pras saat melihat Sasha yang asik memainkan ponselnya. Wanita itu tengah duduk diatas kasur sembari menutup kakinya hingga lutut dengan selimut.
"Gak ah Mas, aku lagi mager, katanya sih dosen aku juga istrinya lagi lahiran, jadinya gak dateng" Sasha masih fokus memainkan ponselnya tanpa menatap Pras sama sekali.
"Loh? Emangnya gak ada asdos?" Tanya Pras yang langsung mengambil ponsel di genggaman Sasha.
"Ihh Mas kok di ambil sih?" Pras duduk di pinggir kasur menatap Sasha"Kamu di ajak ngomong malah asik main hp, Mas tanya emang gak ada asdos?" Tanya Pras.
"Ada, tapi dia juga ambil cuti pulang kampung katanya" Pras manggut-manggut dan mengembalikan ponsel genggam milik Sasha.
"Mas? Aku boleh gak minta sesuatu ke Mas?" Tanya Sasha yang kini memegang lengan Pras.
"Boleh, minta apa hm?" Pras mengambil tangan Sasha yang berada di lengannya dan mengecup tangan gadis itu sekilas.
"Aku dari kemarin kepikiran Gerry mulu, aku jadi pengen adopsi dia, gimana? Boleh gak?" Pras yang mendengarnya hanya diam.
Kalau ditanya dirinya mau atau tidak mengadopsi Gerry? Jelas saja dia mau, hanya saja masalahnya ada pada anak itu, belum tentu Gerry mau meninggalkan panti asuhan.
"Mas? Kok diem? Mau gak?" Kembali Sasha bertanya kepada Pras.
Pras mengangguk dan tersenyum "Boleh, Mas mau, kapan kamu mau adopsi Gerry?" Tanya Pras.
"Hari ini, Mas mau?" Pras kembali mengangguk dan mendapat pelukan dari sasha "makasih Mas" Ucap wanita itu girang.
"Tapi sayang, umur Gerry dan Nana gak beda jauh, cuma beda dua tahun, kamu yakin mau ambil Gerry? Kalau saya tidak masalah, tapi apa kamu siap buat di panggil Mamah sama Gerry?" Pras bertanya kepada Sasha. Gadis itu mengangguk antusias atas pertanyaan suaminya.
"Aku siap banget banget banget Mas, kalau gitu kita berangkat sekarang aja gimana?"
"Ya sudah ayok, nanti urusan kantor biar asisten Mas yang urus"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prasetya (Completed)
RandomCerita dewasa 18+ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!. (SUDAH REVISI) Sasha sungguh muak, muak karena kelakuan Pras. Jika saja lelaki bangkotan itu bukan tetangga sekaligus teman sang papah. Mungkin Sasha sudah menggantung Pras hidup-hidup lalu mengambil g...