18. Asing?

7.4K 381 36
                                    

Tepat hari ini, tanggal 17 februari seharusnya Sasha menyebar undangan pernikahannya dengan Pras, namun semuanya seperti terjadi begitu saja.

Sudah hampir dua minggu Sasha dan Pras tidak komunikasi, bahkan Sasha menjaga jarak dengan lelaki itu.

Soal undangan dan pernikahannya memang di batalkan, Aryo sudah bicara kepada kedua orang tua Pras.

"Setelah saya pikir, mungkin Sasha masih terlalu muda untuk menikah, lagi pula bukannya lebih baik jika Sasha menyandang status sarjana dulu? Dan setelahnya langkah apa yang mau di ambil oleh Sasha itu terserah anak saya, jadi ada baiknya jika kita tunda dulu sampai Sasha siap, bagaimana?" Ucap Aryo kala itu.

Tak ada yang bisa di ucapkan Mamah serta Papah Pras selain menyetujui dan memaklumi nya, memang terkadang pikiran orang cepat berubah, termasuk Sasha.

Orang tua Pras memaklumi nya dan paham betul apa yang sedang terjadi, karena tanpa di minta pun Pras sudah memberi tahukan semuanya kepada mereka.

Kalau di tanya apakah Sasha sedih atau tidak dengan keputusannya? Tentu saja sedih, namun dia tidak menyesal, tidak ada yang perlu di sesali tentang keputusannya, dia itu bukan pilihan, namun Pras menjadikan Sasha pilihan antara masa lalu nya atau dia yang notabenenya adalah calon istri Pras.

Sasha menghela napasnya gusar, hari ini dia akan berangkat ke kampus, pagi ini ada jadwal kuliahnya, dan jangan lupakan Gavin si kating di fakultas nya itu baru saja mengirimi Sasha pesan singkat, dimana lelaki itu akan menjemputnya.

Gavinalan
Online

Sha, gue udah di depan, udah siap belum?

Sasha membalas pesan gavin yang sebagai mana mestinya ia balas walaupun hanya 'iya'.

Dan benar saja, saat Sasha keluar dari rumah terlihat Gavin yang menunggunya di depan, sedangkan Sasha mengunci pintu rumah beserta menutup garasi mobil.

Aryo, Serina, serta Nana sedang di luar kota, mengingat Nana yang libur karena kelas IX ujian, jadilah Nana ikut, katanya sekalian liburan.

Saat akan menghampiri Gavin, betapa terkejutnya Sasha yang melihat Riana keluar dari rumah Pras, se pagi ini? Apa wajar seorang wanita dan pria dewasa satu rumah yang bahkan hanya berdua.

Fyi orang tua Pras kembali ke jakarta setelah Aryo membatalkan pernikahan Sasha dan Pras. Sebenarnya orang tua Pras ingin membujuk Sasha agar mau melanjutkan pernikahannya, namun Pras melarang dengan alasan dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.

Saat Sasha menatap Pras yang keluar bersama Riana, Sasha langsung membuang muka, bohong jika dia tidak sakit hati, mau marah pun apa hak nya sekarang? Tidak ada.

Pras yang melihat Sasha pun menghampiri dan reflek memegang tangan Sasha, menggenggamnya erat dan lihat lah tatapan Pras yang memelas.

"Sha.. ini gak seperti yang kamu lihat dan pikirkan, saya bisa jel-" Belum selesai Pras berucap namun Sasha lebih dulu menarik tangannya dan tersenyum ke arah Pras.

"Aku gak mikir apapun kok Om, Om kan laki-laki, Riana juga perempuan jadi wajar kan, yang gak wajar itu kalau Om sama bencong" ucap Sasha.

Setelah mengatakan itu, Sasha memasuki mobil Gavin dan menyuruh lelaki itu melajukan mobilnya meninggalkan Pras yang terdiam dan bingung atas sikap Sasha yang kembali cuek dan tidak peduli.

Persis seperti sikap Sasha saat Pras belum menyatakan perasaannya, Sasha yang cuek, dan tak menggubris Pras sama sekali. Benar ternyata gadis itu kembali seperti saat dulu. Saat Pras baru mengenalnya

Kenapa Sasha mudah melupakan dirinya? Bahkan Sasha tak terlihat kehilangan sama sekali. Tak seperti Pras yang akhir-akhir ini sering melamun, lembur hingga tengah malam, bahkan susah tidur hanya karena memikirkan gadis itu.

Tapi ternyata semua harapan Pras sirnah, bahkan pagi ini dia baru bisa bangun dari tempat tidur di karenakan dia yang jatuh sakit semalam.

Kalau tidak ada Riana tadi subuh yang rela datang mengurusnya memasakkan bubur dan mencarikan obat untuk Pras, mungkin Pras belum bisa bangun.

"Itu siapa Pras?" Tanya Riana yang kini telah tiba di samping Pras.

"Itu cewek yang aku ceritain waktu itu ke kamu Na" Jawab Pras tanpa menatap Riana dan masih menatap kepergian Sasha walaupun mobil Gavin sudah tidak terlihat.

"Oh itu ya?? Cantik gitu pantes aja kamu sampai gini" Ucap Riana dengan tawa nya.

"Hm" hanya itu jawaban Pras.

Riana hanya menggeleng dan menepuk pundak Pras "kalau kamu beneran cinta sama dia, di kejar dong, jangan meratapi nasib doang, cewek itu bukan cuma butuh kata-kata manis, tapi perlakuan, perbuatan dan perjuangan laki-laki"

Tak ada sahutan dari Pras, lelaki itu mencerna ucapan Riana, wanita itu benar, tapi apa yang harus Pras lakukan? Pras sendiri bingung.

"Jangan bilang tadi dia marah karena lihat aku ya? Jangan pernah naruh perasaan ke aku lagi Pras, aku udah punya Nolan sekarang, kalaupun aku balik dan ketemu kamu saat ini itu bukan atas dasar aku masih sayang dan berharap ke kamu, tapi aku cuma mau nebus kesalahan aku dulu, bukannya aku ke Ge-Er an tapi kan memang masalahnya ada di kita berdua, sampai calon istrimu marah gini".

Pras tercekat mendengar ucapan Riana. Ia tak mau kehilangan Sasha untuk kedua kalinya. Cukup kemarin mereka berpisah karena kesalapahaman dan gengsi untuk menyatakan perasaan. Pras akan mengalah dan memaklumi Sasha karena gadis itu masih labil.

"Saya sudah gak punya perasaan itu buat kamu, perasaan saya sudah stuck di Sasha" Ucap Pras sembari melamun.

"Aku balik dulu ya Pras, kalau ada apa-apa hubungin aku aja, obat kamu ada di dalam laci nakas, aku duluan" Setelah mengatakan itu Riana meninggalkan Pras.

Jujur dia mengatakan itu karena tidak mau terjadi masalah baru, kalau dia tanya soal perasaan nya kepada Pras, dia masih punya rasa itu sampai sekarang.

"Aku tau kamu masih sayang sama aku Na, bahkan aku tau kalau kamu pacaran sama Nolan karena paksaan laki-laki itu yang sering main tangan ke kamu, tapi sayangnya perasaan aku idah diisi sama gadis lain" Ucap Pras menatap punggung Riana yang semakin jauh dari pandangan.

Perasaan Pras hanya sebatas kemanusiaan. Ia hanya ingin melindungi dan membantu wanita itu terlepas dari keluarga sang pacar. Jika masalah Riana sidah selesai, maka Pras akan menyelesaikan masalahnya dengan Sasha. Semoga semuanya tidak terlambat.



*
*
*
Tbc

Prasetya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang