"SAAAHH!"
Teriak para Saksi beserta Wali dari Sasha dan Pras. Hari ini dan jam ini juga, Sasha resmi menjadi istri Pras. Dalam artian mereka sudah menikah. Mengingat Aryo juga sudah sembuh total, jadi untuk apa menundanya lagi. Walaupun Sasha sempat tidak menyetujui karena pernikahan yang mendadak, namun berkat dorongan dari Pras, akhirnya Sasha menyetujuinya.
Penghulu merapalkan untaian doa kepada mempelai, dan para tamu turut mengaminkan. Setelahnya Pras memasangkan cincin di jari manis Sasha. Begitupun sebaliknya.
Pras tersenyum lalu pria itu mengecup kening Sasha dengan perasaan yang campur aduk. Antara sedih, bahagia, dan juga kaget..
Kini saat nya mereka berdiri di atas pelaminan menyambut para tamu dan juga keluarga mereka yang memberikan ucapan selamat dan sebagainya.
"Kamu cantik banget hari ini, saya jadi sange" Ucap Pras yang langsung mendapat cubitan di pinggangnya.
"Ngomongnya di jaga, kalau di denger orang gimana?" Tanya Sasha.
"Ya gak apa-apa lagian sama istri sendiri kok sang-"
"Ekhem!" Deheman tersebut menghentikan ucapan Pras.
Sedangkan lelaki yang baru saja mengganggu nya itu menyalimi nya dengan ucapan selamat dan mendoakan pernikahannya. Kemudia lelaki itu berpindah menyalimi Sasha.
"Selamat ya Sha, semoga bahagia selalu dan pernikahannya dapat ridha dari Allah" Ucap lelaki itu saat sudah tiba di depan Sasha.
"Makasih ya Kak, semoga Kak Gavin cepat nyusul" Ucap Sasha pada lelaki di depannya.
Gavin mengangguk dan berterima kasih, walaupun dia menyukai gadis itu namun Gavin tetap bahagia atas keputusan Sasha untuk menikah dengan Pras. Karena titik terbaik mencintai itu mengikhlaskan.
Saat Gavin turun dari pelaminan. Sasha kembali menyambut tamu yang lain, dan sekarang adalah giliran Vivi yang ia sambut.
"Waduhh sahabat gue udah mau belah duren aja nih" Ucap Vivi menggoda Sasha.
"Ihh apa sih lo, ngomongnya ngawur aja!" Sentak Sasha.
Vivi cekikikan dan berbalik menatap ke arah Pras.
"Ntar malem sikat aja Om, bikin Sasha teler" Ucap Vivi lalu gadis itu berlalu dari hadapan Sasha dan Pras.
Pras yang di goda seperti itu hanya mengangguk dan berdehem. Tanpa di beritahu pun pasti akan Pras lakukan. Sedangkan Sasha hanya menunduk malu, untung saja tidak ada tamu lain di belakang Vivi.
"Capek sayang? Mau pulang aja?" Tanya Pras kepada Sasha.
"Emang boleh ya?"
"Boleh, mau?" Ucap Pras menjawab pertanyaan Sasha.
Sasha mengangguk. Badannya terlalu lelah. Bayangkan saja dia berdiri disini sudah hampir 2 jam. Tamu nya cukup banyak, mulai dari rekan bisnis Pras, rekan bisnis Papahnya, rekan bisnis mertuanya, serta keluarga nya dan keluar Pras juga.
Bahkan gedung yang di sewa oleh Pras sangat mewah, mampu menampung 3000 orang di dalamnya. Dan jangan lupakan dekorasinya yang sangat megah. Jika dulu Sasha hanya melihatnya di drama, kini ia tengah melihat yang nyata, bahkan ini adalah acaranya. Memang dia tidak salah memilih suami, sudah tampan, kaya, tidak pelit pula. Tau aja kalau Sasha matre HAHA.
"Kita izin dulu sama Mamah Papah" Ucap Pras menunjuk ke arah orangtuanya dan orang tua Sasha.
Akhirnya Sasha mengangguk saja dan mengikuti Pras yang berjalan ke arah meja yang berisikan Mamah Papah nya beserta mertuanya.
"Loh ini pengantin baru mau kemana?" Tanya Mamah Pras saat melihat Pras yang berdiri di dekatnya.
"Sasha minta pulang Mah, udah gak sabar katanya" Ucap Pras yang langsung di hadiahi cubitan oleh Sasha.
"Wah bagus itu, bikinin kita cucu yang banyak ya" Ucap Mamah Sasha uang konek dengan ucapan Pras.
"Sipp, udah pasti itu Rin" Ucap Pras.
"Heh Pras kamu itu ya! Serina itu udah jadi mertua kamu, Aryo juga, jadi manggilnya Mamah Papah gitu loh!" Ucap Rani-Mamah Pras.
Pras menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lalu kembali menatap Serina "M-mamah Serina"
Mendengar ucapan Pras yang sedikit kaku dan gagap membuat semua orang disana tertawa. Jika dulu Pras sebagai teman Serina dan Aryo, namun kini dia menjadi menantunya. Jujur saja mereka merasa aneh.
"Udah Pras, Sana ajak Sasha pulang, kasian tuh dari tadi udah nguap mulu" Ucap Aryo.
"Ya udah kita duluan ya?, Maaf gak bisa nemenin sampe acaranya selesai, dan Pras makasih sama kalian karena sudah ikut ambil bagian di acara nikahannya Pras sama Sasha"
"Iya Pras, gak usah minta maaf, dan gak usah makasih karena pestanya juga gak bakal lancar kalau kamu gak keluarin uang banyak" Ucap Serina menimpali ucapan Pras.
"Ya udah sekali lagi kita pamit, Assalamualaikum" Ucap Pras yang langsung menyalimi orang tuanya beserta mertuanya yang disusul juga oleh Sasha.
Pengantin baru itu berjalan keluar gedung. Para tamu yang melihatnya hanya bisa menatap mereka sambil senyum-senyum, ada juga yang tengah berbisik-bisik.
Kini Pras dan Sasha sudah berada di dalam mobil. Walau sempat di tawari untuk menggunakan supir karena takut jika Pras kelelahan dan mengantuk. Namun Pras tetap bersikeras untuk menyetir sendiri, dengan alasan dia tidak mau di ganggu dengan istrinya.
"Makasih ya Sha, kamu sudah mau nerima saya dengan segala kekurangan di diri saya, bahkan dengan di usia kita yang terpaut cukup jauh. Saya sangat beruntung bisa miliki kamu sekarang, kalau di pikir remaja lelaki di luaran sana banyak yang ngincer kamu, tapi kamu malah milih saya, kadang saya merasa beruntunggg sekali bisa nikmati ciptaan tuhan yang satu ini" Ucap Pras dengan mengusap pelan rambut Sasha.
"Aku juga beruntung kok bisa dimiliki sama Om Pras, semisal aku kedepannya ada salah dan belum bisa jadi istri yang benar, aku mau Om Pras bimbing aku, biar aku perbaiki kesalahan itu, aku mau jadi istri yang berbakti buat Om"
Demi apapun! Jantung Pras tidak aman sekarang. Apalagi Sasha tengah bergelayut manja di lengan kirinya. Aduduh bisa jantungan mendadak Pras kalau begini.
Pras berdehem demi memghilangkan degup jantungnya. Jantung sialan!.
"Saya gak mau kalau kedepannya kamu punya salah, cuma kamu sendiri yang perbaiki, saya mau kita perbaiki sama-sama ya sayang" Ucap pras mengecup singkat kening Sasha.
Jangan bilang kalau Sasha tidak salting. Lihat saja pipi nya yang memerah dan jantungnya yang memompa cepat. Memangnya kalau kalian di perlakukan begini sama Pras, kalian tidak salting?. Sudah pasti salting sih, kalian juga kan pecinta cogan.
Pras kembali menatap Sasha dan mencium tangan gadis itu berulang kali sembari menyetir.
"Thank you for your presence in my life, Nyonya Prasetya"
Dan detik itu juga Sasha salting brutal.
*
*
*
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Prasetya (Completed)
RandomCerita dewasa 18+ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!. (SUDAH REVISI) Sasha sungguh muak, muak karena kelakuan Pras. Jika saja lelaki bangkotan itu bukan tetangga sekaligus teman sang papah. Mungkin Sasha sudah menggantung Pras hidup-hidup lalu mengambil g...