29. Mau, ya?🔞

40.4K 496 10
                                    

Warning⚠🔞
Adult story⚠🔞
Mengandung bahasa vulgar
Part18+ di harapkan untuk membaca sesudah berbuka bagi yang menjalankan.

***

Mobil Pras kini terparkir di garasi rumah miliknya. Khusus malam ini tidak ada yang menginap di rumah Pras, baik itu Mamah dan Papah Pras, ataupun Kakaknya. Mereka memutuskan untuk menginap di hotel. Katanya tidak mau mengganggu pengantin baru.

Pras yang tidak sabar untuk nananinu dengan Sasha pun tergesa turun dari mobil dan lekas membukakan pintu mobil untuk istri tercintanya.

Gadis itupun turun dan tanpa aba-aba Pras menggendong Sasha ala bridal style yang membuat Sasha memekik kaget.

"Om!!, aku kaget tau!" Ucap Sasha dalam gendongan Pras.

"Habisnya saya gak sabar sayang" Ucap Pras terkekeh menatap Sasha dengan tatapan genitnya.

"Gak sabar apa?" Tanya Sasha yang langsung menatap Pras.

"Bikin Pras and Sasha junior" Bisik Pras.

Sedangkan Sasha? Gadis itu membulatkan mata lalu memukul dada Pras. Pras yang terkena kdrt hanya pasrah dan tersenyum. Ingat, ini belum ada sehari mereka menikah tetapi istrinya sudah kdrt.

Kini, Pras menurunkan Sasha di depan pintu kamarnya. Lelaki itu mengambil kunci kamar di saku celananya dan membuka pintu kamar ber cat hitam tersebut. Sang nyonya tersipu kala tangan lelaki dewasa yang berstatus suaminya itu.

"Silahkan masuk Nyonya" Ucap Pras dengan bergaya seperti seorang maid kerajaan, menunduk sopan.

"Ihh apasih lebay"

Pras yang mendengar ucapan Sasha hanya terkekeh. Setelah dirasa Sasha telah masuk lebih dalam ke kamar miliknya, Pras mengunci pintu dari dalam membuat Sasha bergidik ngeri mendengar suara kunci tersebut.

"Saya mandi dulu ya? Atau mau saya bantu buka gaunnya?" Tanya Pras saat lelaki itu menyusul ke dalam kamar. Pras pun segera melepas jas beserta kemejanya. Memperlihatkan perutnya yang terdapat 6 pack roti sobek. Otomatis Sasha yang melihatnya langsung mengerjap, seolah tergiur melihat nikmat yang di berikan Pras tersebut.

"Sayang? Kok diem aja?" Tanya Pras menatap Sasha yang terus terdiam menatapnya.

Duh Pras ini tidak peka sekali, Sasha tuh lagi salting. Salting sama suasana dan tampilan Pras yang... Arrrgh!.

"Eumm anu, B-bantu bukain resleting gaun aku bisa? Aku gak sampe di belakang soalnya"

"Bisa"

Pras berjalan ke arah Sasha dan membuka resleting gaun sang istri."Udah, itu aja? Atau ada yang lain?" Tanya lelaki itu lagi.

"U-udah" Ucap Sasha.

Setelah mendengar ucapan Sasha tersebut, Pras langsung melenggang ke kamar mandi. Sedangkan Sasha melepas gaunnya, Tak lupa melepas pernak-pernik yang terdapat di area kepala. Kini gadis itu hanya menyisahkan tanktop serta hot panst yang ia kenakan.

Sejenak ia gugup sembari menatap pantulan wajahnya di cermin. Sepertinya ini menjadi malam tercanggung sepanjang hidupnya. Bagaimana nanti ia bersikap di depan Pras?. Oh astaga dia jadi takut sendiri membayangkan sang suami.

Sasha mengambil micellar dan menghapus make up nya. Sungguh make up yang ia gunakan membuat wajahnya kebas. Tebal dan berlapis serasa lima centi.

Baru saja Sasha merasa bahagia karena make up nya sudah terhapus walaupun tidak terlalu bersih. Namun tiba-tiba ada yang memeluk pundaknya dan mencium pipi kanannya.

"Om? Bikin kaget tau gak!?"

Prs tersenyum "masa sih? Padahal saya keliatan loh di cermin yang ada di depan kamu"

Sasha hanya diam tak menjawab ucapan Pras barusan. Gadis itu lanjut menghapus make up yang belum sepenuhnya bersih sembari sesekali mencuri pandang ke arah pantulan Pras yang terdapat di cermin.

Sedangkan Pras, lelaki itu menurunkan tali tanktop Sasha yang hanya sebesar spaghetti tersebut.

Sasha yang melihat aksi Pras di cermin langsung membulatkan mata dan menahan tangan Pras. Bisa gawat, lelaki itu hanya mengenakan handuk. Jangan sampai Sasha betul-betul di buat teler di ranjang.

"Sha.. kamu bilang mau jadi istri berbakti kan?"

Sasha mengangguk "iya mau, kenapa?"

"Ya udah kalau gitu jangan larang saya" Ucap Pras yang mengelus pundak Sasha yang hampir telanjang. Sisa tali bra saja, pundak Sasha langsung terekspos.

"Mau, ya?" Bisik Pras.

"Saya udah mupeng ini liat gaya kamu" Bisik Pras lagi yang langsung meremas buah dada Sasha.

"Eummh O-om?"

Tak tahan mendengar desahan sang istri yang semakin membuat nya mengeras. Pras langsung membalikkan posisi istrinya, melahap habis bibir tipis yang terasa sangat kecil kala mulutnya meraup habis bibir mungil tersebut.

Lidah Pras mengekspos mulut Sasha, terus masuk hingga gadis itu kehabisan napas. Seolah tak ada hari esok, Pras langsung kembali menyatukan bibirnya dan membelit lidah mereka didalam sana. Bibir Sasha akan menjadi candu Pras mulai malam ini. Oh tidak, mungkin malam itu, malam dimana ia merasakan bibir Sasha untuk pertama kalinya.

Dirasa pasokan udara seakan habis, Sasha memukul dada Pras membuat lelaki itu hanya terkekeh lalu menggendong gadis yang sudah sah menjadi istrinya itu ke arah ranjang.

Pras langsung membaringkan Sasha di ranjang. Membuka tanktop serta bra gadis itu. Seketika mata Pras berbinar dan langsung meremas salah satu buah dada Sasha. Kembali lenguhan terdengar, membuat Pras semakin mengeras dan melancarkan aksinya.

Tangan lelaki itu menyusuri setiap inci tubuh sang istri, menikmati dengan meraba, meremas, serta menghisapnya. Tak kuasa menahan gejolak yang akan keluar, tubuh Sasha seperti tersengat listrik saat cairan itu keluar membasahi jari Pras yang bermain di intinya tersebut.

Pras yang mendengar desahan panjang Sasha langsung mencium bibir Sasha dan turun ke leher gadis itu. Malam yang awalnya canggung untuk Sasha kini berubah menjadi malam yang penuh kenikmatan seperti pengantin baru pada umumnya.

Merasa rangsangan yang diberikan kepada sang istri telah cukup. Pras terburu membuka celana serta celana dalam Sasha. Terpampang vagina gadis itu yang sedikit lembab akibat orgasmenya.

Sasha menyadari jika mereka berdua telah sama-sama naked. Entah sejak kapan tetapi, yang ia lihat sekarang sang suami tengah memainkan tangannya disenjata milik lelaki itu.

Sasha tersipu melihatnya. Dan kejadian selanjutnya sudah bisa di tebak. Pras memasuki Sasha, menjadi lelaki pertama kali untuk seorang Alisha Aulia.

Dari gerakan lambat dan semakin lama semakin cepat. Malam itu, malam pertama yang sangat berkesan untuk keduanya. Sasha yang terus memohon untuk berhenti hingga menangis. Tetapi sang suami sungguh batu, melakukannya berulang kali dan berhenti disaat Sasha telah pingsan akibat kelelahan.

"Love you"

Cupp

Prasetya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang