Tiga hari berlalu, dan atas persetujuan para orang tua. Akhirnya mereka sepakat menyelenggarakan pesta pernikahan di jogja.
Orang tua Pras ikut ke jogja guna menyiapkan acara pernikahan sebab tanggal pernikahan sudah di tentukan.
Oh ya, ternyata acara pertunangan waktu itu adalah acara lamaran yang berkedok pertunangan. Awalnya Pras takut jika Sasha menolak untuk menikah dalam waktu dekat.
Tetapi di luar ekspektasi Pras. Ternyata Sasha setuju. Mengingat ia masih kuliah, jadi Pras akan mengerti jika memang Sasha menolaknya.
Dan hari ini, hari dimana seharusnya mereka fitting baju pernikahan. Mereka sudah janjian dari jauh hari jika pagi ini Pras dan Sasha akan berangkat ke butik.
Namun, apa kalian tahu? Pras yang menjadi pemeran utama pagi ini masih tidur pulas dan menggulung tubuhnya dengan selimut tebal.
Diluar kamar, Mamahnya sedari tadi menggedor pintu kamar Pras dan terus berteriak memanggil anaknya.
"Pras!, ya ampun!"
Karena terganggu dengan gedoran pintu tersebut. Akhirnya Pras bangun dan mengucek matanya. Berjalan menuju depan kamar dan mendapati Mamahnya yang melotot ke arahnya.
Cupp
"Morning, Mah" Ucap Pras mengecup pipi Mamahnya dan menduselkan wajahya di leher sang Mamah.
"Heh!, kamu gak malu udah gede masih gini terus, untung gak ngempeng!" Balas Mamahnya menjauhkan Pras dari tubuhnya.
"Biarin, emang kalau gede gak boleh manja sama Mamah sendiri?" Tanya Pras mencebikkan bibir kesal.
"Ya boleh tapi kamu harus inget umur juga"
"Ah gak tau ah!" Pras membelakangi Mamahnya. "Mah garukin belakang Pras, gatel banget kayaknya di gigit semut deh"
Mamah Pras menggaruk belakang anaknya. Pagi ini, Pras bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana kolor saja. Seperti kebiasaan Pras setiap pagi.
"Udah ah!" Sentak Mamahnya.
"Mamah kok ngegas mulu sih!"
"Mamah sebel sama kamu, ini tuh hari kamu fitting baju pengantin, malah asik tidur!" Ucap Mamahnya kesal.
"Astaga!, Mamah kenapa gak bangunin aku dari tadi sihhh!" Ucap Pras sedikit teriak dan merengek.
"Gundulmu!, Mamah udah hampir satu jam bolak balik gedor pintu kamar kamu ya, malah Mamah yang di marahin!" Sungut Mamahnya memandang Pras galak.
"Mahh, nanti kalau Sasha nunggu gimana? Terus dia ilfeel sama aku? Terus kita gak jadi nikah, aku gak mau jadi pejaka tuaa!" Teriak Pras.
"Mungkin Sasha marah, soalnya dari tadi nunggu kamu bangun, tuh dari tadi duduk disitu" Tunjuk Mamahnya menggunakan dagu.
Pras beralih menatap sofa depan tv. Terlihat Sasha yang tengah mengerjapkan mata lucu ke arahnya sembari memperhatikannya sedari tadi.
Gadis itu cukup terkejut mendapati Pras bertelanjang dada dan baru bangun dengan rambut acakan seperi itu. Jantungnya berdegup kencang, pipinya memanas. Dan jangan lupakan, Sasha sangat kaget melihat sikap Pras yang sangat manja dengan sang Mamah.
"Loh Sasha" Beo Pras memandang Sasha "Kok Mamah gak kasih tau dari tadi!" Ucapnya kemudian memandang sang Mamah.
"Udah sana mandi, kamu gak malu diliatin Sasha gitu? Pasti dia ilfeel liat sikap kamu kayak anak kecil begini"
"Gak tau Mah, aku maluu!" Teriak Pras kenudian masuk ke kamar untuk bersiap.
Dan.
Blam
Pintu kamar tertutup dengan keras membuat Sasha dan Mamahnya berjengit kaget.
"Jangan kaget ya Sha, sifat asli Pras memang begitu, makanya waktu di jakarta dia murung terus tante jadi khawatir, ngga taunya dia murung karena cintanya ketinggalan di jogja" Ucap Mamah Pras cekikan.
Sasha membuyarkan lamunannya, lalu menatap calon mertuanya sembari tersenyum canggung. Omongan mertuanya itu kok bikin canggung ya?.
"Nanti kalau kamu nikah sama Pras juga tiap hari bakal di tempelin, dia kalau udah nyaman sama orang ya gitu, kayak anak kecil" Lanjut Mamah Pras kembali membuat Sasha tersipu.
Tapi benar adanya. Pras itu orangnya cuek dan minim interaksi kepada orang lain. Tetapi jika sekalinya kenal dan nyaman, maka lelaki itu berubah 180° dari sikap awalnya.
Sasha pikir dulu Pras menempelinya karena hanya ingin cari perhatiannya saja. Tapi setelah mendengar ucapan calon mertuanya membuat Sasha berpikir bahwa selama ini Pras selalu mendekati dan menempelinya karena lelaki itu nyaman padanya.
Kok Sasha jadi baper begini ya mengingatnya!.
"Tante? Itu tadi beneran Om Pras? Ternyata Om Pras punya sisi terang ya tante?" Tanya Sasha.
Mamah Pras terkikik geli, jadi selama ini Sasha menganggap semua sifat Pras itu sisi gelap? Astaga gadis ini.
"Emang kamu kira Pras itu gimana? Dia tuh umur aja yang tua, kalau sama Mamahnya masih manja, besok kalau udah nikah manjanya bukan sama tante lagi, tapi sama kamu" Ucap Mamah Pras lembut.
Sasha tersipu, demi apa!? Tadi dia sangat gemas melihat Pras merengek seperti anak kecil, tapi yang membuatnya lebih terkejut karena Pras hanya memakai kolor tanpa atasan!.
"Mamah!, sini dulu deh" Panggil Pras menyembulkan kepalanya di celah pintu.
Mamahnya berdecak, kemudian berjalan ke arah sang anak "Kenapa?" Tanya Mamahnya.
Pras tak menjawab. Ia melirik Sasha sekilas lalu menarik Mamahnya masuk ke kamar. Karena takut Sasha mendengar dari luar, dengan bodohnya Pras membisiki Mamahnya.
Mendengar bisikan sang anak membuat sang Mamah geram dan mencubit pinggang anak lelakinya itu.
"Kebiasaan gak mau nyari!"
Pras hanya nyengir saat Mamahnya mendapat apa yang ia cari. Dan saat itu juga Mamah nya meninggalkan Pras sendiri di dalam kamar dan kembali ke ruang keluarga guna menemui Sasha.
"Om Pras kenapa tante?" Tanya Sasha.
"OHH ITU NYARI KANCUT GAK KETEMU, KEBIASAN DARI DULU KANCUT AJA MAMAHNYA YANG NYARIIN!" Teriak sang Mamah sedikit lantang agar Pras mendengarnya.
"MAMAH!, KAN UDAH DI BILANG JANGAN KASIH TAU SASHA!, AKU MALU MAHH!, MAMAH GAK BISA JADI AGEN RAHASIA!" Teriak Pras kekuar dari kamar lengkap dengan celana hitam dan kemejanya.
"Agen apaan? Agen kancut?" Tanya Mamahnya.
Ya tuhan!?. Omongan Mamahnya membuat Pras ingin hilang dari penglihatan Sasha detik ini juga. Lihatlah gadis itu tertawa terbahak ke arahnya. Pasti Sasha ilfeel.
"Ayok Sha, kita berangkat, di rumah ini ada pengganggu" Ucapnya menarik Sasha keluar.
Namun langkahnya terhenti saat suara sang Mamah kembali terdengar memanggilnya.
"Pras!"
"Apa Mah?" Tanya Pras berbalik dan menghela napas jengah.
"Resleting kamu gak di kancingin" Tegur Mamahnya.
Double kill!. Lagi dan lagi kedua wanita itu menertawainya. Pagi-pagi sudah di jadikan bahan lelucon. Entah Papahnya kemana hingga Mamahnya gabut dan terus menggoda Pras di depan Sasha.
"Makasih agen kancut!" Ucap Pras kemudian melenggang pergi dari hadapan kedua wanita yang tengah terbahak itu.
Sasha jadi berpikir, saat menikah nanti apakah dia yang jadi agen kancut Pras?. Kedengarannya lucu
*
*
*
TbcHaloo, maaf ya kalau part ini gak jelas, karena yang jelas cuma cinta Pras untuk Sasha wgwg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prasetya (Completed)
RandomCerita dewasa 18+ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!. (SUDAH REVISI) Sasha sungguh muak, muak karena kelakuan Pras. Jika saja lelaki bangkotan itu bukan tetangga sekaligus teman sang papah. Mungkin Sasha sudah menggantung Pras hidup-hidup lalu mengambil g...