26. Nana Calon Gavin💗

7.6K 367 8
                                    

Setelah pulang mengajak Sasha 'malmingan'. Lelaki itu akhirnya mengantar pulang Sasha ke rumah dengan menaiki motor scoopy nya. Memang tadi saat Gavin mengajak Sasha keluar, ia membawanya dengan menaiki motor bebek kesayangannya. Jika umumnya lelaki sepantarannya suka menaiki motor gede, namun gavin tidak, katanya motor bebek lebih seru.

Tak ada yang di ucapkan Sasha dan Gavin saat berada di atas motor. Mereka sama-sama diam setelah kejadian dia atas bukit tadi. Semuanya terasa canggung, baik Gavin maupun Sasha tidak mengucapkan kata apapun.

Kini mereka berdua telah sampai di depan rumah Sasha. Terlihat di kursi teras Nana tengah duduk sambil memainkan ponsel nya. Sepertinya gadis itu menunggu Kakaknya pulang.

"Kak Sasha!" Teriaknya kala melihat Sasha yang turun dari motor Gavin

Gavin juga ikut turun menemani Sasha hingga pintu rumah. Ia juga ingin berterima kasih kepada Papah Sasha karena sudah membolehkan anak gadisnya ia ajak malmingan.

"Loh Na? Kok sendirian?" Tanya Sasha setelah sampai di teras.

"Aku lagi nungguin kakak loh kak" Ucap Nana nyengir.

Sasha mengeryit heran. Ia menaikkan satu alisnya lalu memicingkan matanya menatap Nana. Tiba-tiba dia curiga kepada bocil satu ini.

"Tumben, Pasti ada maunya iya kan?" Tanya Sasha lagi.

Nana nyengir lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Gadis kecil itu menatap Gavin lalu menundukkan kepalanya kala melihat Gavin tersenyum manis ke arahnya.

"Ihh enggak kok Kak!" Ucap Nana sedikit berteriak.

Sasha hanya geleng-geleng melihat gelagat Nana. Namun gadis itu tidak peduli, mungkin saja Nana memang sedang menunggunya. Jadi lebih baik dia mengabaikannya.

"Oh iya Na, Papah Mamah udah tidur belum?" Tanya Sasha akhirnya.

"Belum Kak, tapi tadi kata Papah, Nana gak boleh ganggu mereka soalnya Papah mau bikinin aku adik biar ada temennya" Jelas Nana yang membuat Sasha melotot sempurna.

Dia tidak mau sampai Mamah nya mengandung lagi. Lalu Sasha punya adik begitu? Bisa-bisa kalau memang terjadi, nanti adiknya malah dikira anak Sasha lagi!. Sasha tidak mau pokoknya!.

"Kak, kayaknya Papah gak bisa di ganggu deh, maaf ya?" Ucap Sasha kepada Gavin yang masih setia berdiri di sampingnya.

Gavin mengangguk lalu tersenyum "iya gak apa-apa Sha" Ucap Gavin.

"Eumm Kak, maaf ya kalau gitu aku mau masuk dulu, aku mau gagalin rencana Papah buat bikinin Nana adik!" Ucap Sasha.

"Iya Sha, gue juga mau pulang" Setelah mengatakan itu, Gavin pergi dan menjauh dari teras rumah Sasha lalu berjalan mendekati motor nya.

Namun sebelum Gavin menyalakan mesin motornya, tiba-tiba saja Nana menghampirinya lalu berdiri di dekat motor Gavin.

"Kenapa dek?" Tanya Gavin.

"Eumm, aku boleh minta nomornya gak Om?" Tanya Nana sambil menundukkan kepalanya.

Gavin terdiam. Lalu setelahnya lelaki itu melihat pipi Nana yang memerah. Gavin terkekeh dan setelahnya ia mengeluarkan ponselnya.

"Mau nomor WA?" Tanya Gavin pada Nana.

Nana yang tadinya menunduk tak berani menatap Gavin. Kini gadis 13 tahun itu mendongakkan kepalanya dan menatap Gavin berbinar.

"Mau Om!" Ucap Nana kegirangan.

"Nih liat sendiri" Ucap Gavin menyodorkan ponselnya ke Nana.

Nana kembali kaget namun hanya sebentar. Karena tak lama gadis itu mengambil hp Gavin dan melihat nomor WA nya.

"O-om? Beneran gak papa aku buka Whatsapp nya?" Tanya Nana yang masih kaget.

Gavin mengangguk dan mengacak rambut Nana gemas "iya gak apa-apa" Ucap Gavin.

Akhirnya karena jawaban Gavin itu pun Nana membuka Whatsapp Gavin. Walaupun gadis itu sempat salting karena perlakuan Gavin tadi.

Nana membuka Whatsapp Gavin dan terlihat Whatsapp lelaki itu yang mebosankan. Hanya berisikan grup angkatan SMA dan grup-grup kuliah lainnya.

Tapi mata Nana terhenti di room chat anatara Gavin dan Sasha. Ternyata Pria itu menyukai kakaknya, terbukti jika nama Sasha di sematkan. Namun Nana memaklumi nya, ia memutuskan membuka stelan Whatsapp dan membuka profil Gavin.

Terlihat profil lelaki itu yang kosong, bio Whatsapp nya yang sesuai dengan stelan pabrik. Yaitu 'tidak dapat bicara, whatsapp saja'.

Nana menyalin nomor WA Gavin lalu ia menyimpan di hp nya. Setelah ia mencoba mengetes nomor Gavin dengan cara meng chat nomor lelaki itu yang sudah tersimpan di hp nya.

Ia melihat di hp Gavin yang berbunyi tanda notifikasi. Ternyata pesan yang dikirimnya tadi sudah masuk di Whatsapp lelaki itu.

"Udah belum dek?" Tanya Gavin.

"Eh? Iya iya udah nih Om hp nya" Ucap Nana mengembalikan hp Gavin pada pemiliknya.

"Makasih ya Om" Setelah mengucapkan terimakasih kepada Gavin. Akhirnya Nana memasuki rumah dengan senyuman yang tak luntur.

Untung saja Sasha sudah masuk dari tadi saat Gavin meninggalkan teras. Sasha juga masuk ke dalam rumah untuk menggagalkan rencana Papahnya membuat debay.

Gavin hanya geleng-geleng melihat Nana. Bisa-bisanya gadis kecil itu memanggilnya 'Om' Padahal umurnya dan Sasha hanya beda 3 tahun saja. Tapi Gavin memaklumi karena memang perbedaan umurnya dengan Nana sekitar 8 tahunan.

Daripada ia pusing memikirkan adik Sasha. Ia lebih memilih untuk cepat pulang. Takut nanti semakin malam.

Namun sebelum memasukkan ponselnya kedalam kantong. Gavin melihat hp nya yang masih menampilkan room chat Wa dengan seseorang. Sepertinya itu nomor Nana. Namun Gavin salah fokus dengan kontak Nana yang tersimpan dengan Nama.

Nana calon Gavin💗

Ampun sudah Gavin dengan Nana. Ternyata gadis itu genit juga. Waktu itu di rumah sakit, saat Gavin menjenguknya sebelum gadis itu di pulangkan ke rumah. Ia sempat di kagetkan dengan aksi gadis kecil itu yang meminta nomor salah satu dokter disana.

Memang Gavin akui jika dokter itu ganteng, namun umurnya tak jauh beda dengannya. Mungkin lebih tua. Gavin heran kenapa dua bersaudara itu menyukai spek Om-om? Tak mungkin kan tak ada yang menyukai Nana di sekolahnya? Apalagi gadis itu sangat cantik menurut Gavin.

Sasha dan Nana sama-sama cantik. Mereka berdua punya ciri khas nya masing-masing. Jika Sasha mempunyai hidung mancung, Nana mempunyai alis dan mata yang indah. Lihat saja alis Nana yang seperti di bentuk dengan pensil alis. Namun semua orang tahu bahwa itu alami.

Apa mungkin gadis sekarang memang selera nya Om-Om? Apakah jodohnya juga belum lahir atau masih labil? Atau paling tidak masih sepantaran Nana? Entahlan. Daripada Gavin pusing memikirkannya lebih baik dia pulang saja. Dan melupakan nama kontak Nana yang menurutnya sangat menggelikan. Namun tak disangka mampu membuat Gavin tertawa dan melupakan kesedihannya sejenak.

*
*
*
Tbc

Prasetya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang