24. Baikan?

7.6K 361 7
                                    

Malam itu saat Pras mendapat kabar dari Bumi-teman seangkatannya waktu SMA dulu sekaligus polisi yang menangani kasusnya. Bumi mengatakan bahwa dia sudah menangkap Kakak Nolan yang di ketahui namanya adalah Andre.

Bumi bilang bahwa Andre bukan hanya terlibat kasus pembunuhan berencana serta kasus pengancaman, namun Andre juga ternyata bandar narkoba jenis sabu.

Nolan sendiri tidak masalah jika Andre di tangkap dan di penjara oleh polisi setempat. Nolan malah tidak menyangka jika Kakaknya se kriminal itu.

Dan malam itu juga Pras menjelaskannya kepada Sasha tentang semuanya, bahkan Riana sempat datang ke rumah sakit hanya untuk menjelaskan apa yang terjadi kepada Sasha.

Riana berterima kasih kepada Pras serta Sasha, mungkin kalau bukan Pras yang menuntas Andre, lelaki itu belum tertangkap. Karena dulu Papah Riana sudah pernah melaporkan Andre namun bukti-bukti yang di berikan tidak akurat sehingga polisi tidak menindak lanjuti laporan Papah Riana.

Sasha yang mengetahui semua langsung menangis di pundak Pras setelah Riana meninggalkan mereka berdua di taman Rumah sakit.

"Hiks, lain kali tuh kalau ada masalah, cerita sama aku Om!, Om tuh anggap aku apasih!?" Ucap Sasha dengan mata yang terus mengeluarkan air mata.

"Sssst udah ya? Maafin saya yang gak ngasih tau kamu Sayang, saya takut kamu makin di macam-macamin sama Kakaknya Nolan, dan sekarang semuanya sudah selesai, kamu masih mau marah sama saya hm?" Tanya Pras sembari mengelus sayang rambut Sasha.

Tak lupa lelaki itu menghapus air mata gadisnya dengan jempol tangannya. Mengusap wajah Sasha penuh sayang.

"Hiks, menurut Om? Emang hiks aku harus tetap marah?" Tanya Sasha sesegukan.

Pras tersenyum dan menggeleng. Ia tak mau Sasha lama-lama marah kepadanya, lagi pula ia tidak mau Sasha tetap membatalkan pernikahan mereka. Yang ada dia jadi perjaka tua nanti, Moh Pokoknya Pras tidak mau!.

"Ya jangan dongg, saya gak mau di diemin cewek cantik seperti kamu" Ucap Pras yang membawa Sasha kepelukannya dan mencium pucuk kepala Sasha.

"Gombal!" Sentak Sasha.

Pras terkekeh menaggapinya dan menegakkan duduk Sasha agar ia bisa melihat wajah gadis itu.

"Jadi.. gimana? Masih mau lanjutin pernikahan kita?" Tanya Pras menatap mata Sasha.

Sasha nampak berpikir dengan meletakkan jari telunjukya di dagu seperti seorang yang tengah berpikir sungguhan.

"Maunya Om gimana? Kalau aku sih mau aja soalnya aku takut ada yang makin tua nanti" Ucap Sasha dengan tampang meledek nya.

Pras melotot tak terima ke arah Sasha "Tapi kemarin ada yang bilang kalau mau nikmatin masa muda dulu. Itu siapa ya?" Tanya Pras pura-pura berpikir juga.

Sasha yang geram pun menyubit pinggang Pras cukup keras. Bangkotan ini sangat ngelunjak ternyata, Sasha sampai ingin menggantungnya di pohon beringin yang ada di depan mereka.

"Aww! Sakit sayang" Ucap Pras mengaduh kesakitan.

"Biarin!"

Terbit senyuman di wajah Pras kala melihat bibir Sasha yang maju beberapa centi kedepan. Ingin Pras cium rasanya, lalu melumatnya, lalu dia dan Sasha... sudahlah! Pras tidak mau berpikiran mesum dulu.

Lelaki itu menarik gadisnya ke dalam pelukannya, lalu kembali mencium pucuk kepala Sasha berulang ulang.

"Saya tetap mau nikahin kamu, soalnya hati saya udah stuck di kamu semua, lagi pula saya takut kamu di ambil orang lain apalagi Si Gavin itu, pokoknya kamu cuma punya saya tapi karena keluarga kamu sedang di landa musibah, saya tunggu buat mereka pulih dan sehat dulu, soalnya biar bagiamana pun penyebab mereka kecelakaan itu saya kan? Jadi.. kamu masih mau nunggu atau hati kamu udah ada lelaki lain Sha?" Tanya Pras yang jelas pertanyaannya di akhir itu membahas soal lelaki yang dekat dengan Sasha. Siapa lagi kalau bukan Gavinsialan.

"Aku gak pernah suka laki-laki lain selain Om, lagipula hubungan kita terlalu jauh untuk aku cepat mengganti posisi Om sama orang lain, dan untuk keputusan Om yang nunggu keluargaku pulih dan mau melanjutkan pernikahan. Aku setuju Om" Ucap Sasha menatap Pras lekat-lekat.

Tak bisa dipungkiri jika ucapan Sasha berdampak buruk bagi jantung Pras. Lihat saja lelaki itu sekarang kejang-kejang dan panas dingin. Sedangkan Sasha yang melihatnya di buat panik dan memanggil suster.

Bucin memang.

***

Tepat 2 bulan setelah tragedi di rumah sakit yang dimana adegan romantis berujung dramatis karena Pras yang kehabisan oksigen dan harus di rawat selama semalam.

Kini tepat 2 bulan itu juga Serina dan Nana sudah pulih. Serina sudah bisa jalan normal begitu juga Nana, perban di kepalanya sudah tidak ada. Sedangkan Aryo? Lelaki itu juga sehat hanya saja harus masih menjalani terapi karena belum bisa berjalan sempurna. Namun semakin hari Aryo menunjukkan perubahan pada dirinya, kakinya sudah bisa di gerakkan walaupun masih harus memakai kursi roda.

Dan kini mereka tengah berkumpul di ruang keluarga Aryo. Rencananya Pras ingin pamit karena harus mengurus proyek yang ada di kalimantan.

"Berapa bulan Pras, Disana?" Tanya Serina yang datang membawa dua cangkir teh hangat.

"Kurang lebih empat bulan, kalau proyeknya lancar ya mungkin gak sampe empat bulan udah balik" Jelas Aryo.

Sasha yang mendengarnya tak bisa menahan kesedihannya karena habis ini ia akan LDR dengan Pras dalam kurun waktu yang cukup lama.

"Kalau disana hati-hati aja Pras, kalau kita di kota orang jangan buat masalah" Ucap Aryo yang menasihati Pras.

Pras mengangguk dan menatap Sasha yang tengah menatapnya juga. Sebenarnya Pras tak tega meninggalkan gadis itu namun ia juga tidak bisa lari dari tanggung jawab.

"Om, kalau pulang dari kalimantan bawain Nana oleh-oleh ya?" Tanya Nana yang memecah keheningan.

"Mau oleh-oleh apa Na?" Tanya Pras.

Nana nampak berpikir lalu seketika muncul sesuatu di kepalanya yang sangat ia mau dari dulu, mungkin Pras akan menurutinya, secara barang ini hanya ada di kalimantan.

"Nana mau... di bungkusin cowok kalimantan"

Hening.

Dan setelahnya tawa mereka pecah saat mendengar jawaban Nana, apa-apaan bocah ini? Meminta dibungkuskan cowok kalimantan? Yang benar saja? Memangnya barang apa?.

Nana yang melihat itu bingung, ia hanya meminta cowok kalimantan untuk di bawa ke rumahnya, kenapa malah mereka tertawa? Apakah ada yang lucu?.

Menurutnya tidak ada, hanya mau di bungkusankan cowok kalimantan saja kok, tidak aneh-aneh mintanya tuh.

*
*
*
Tbc
Holaa🙌, aku ada cerita baru nih, cek profilku yaa, sapa tau kalian suka.

Prasetya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang