22. Kilas Balik

6.6K 323 13
                                    

Malam itu, saat Pras baru pulang dari rumah Sasha. Ia memutuskan untuk menuju ke kamar guna menenangkan pikirannya yang akhir-akhir ini di gerogoti oleh berbagai masalah.

Saat asiknya melamun di balkon kamar. Tiba-tiba Pras di kagetkan dengan dering ponselnya. Ia mengambil ponsel yang berlogo apel tergigit tersebut. Lelaki itu mengeceknya.

08249XXXXX
Lo udah berurusan sama gue Pras sialan, Liat aja apa yang bakal gue perbuat sama calon istri lo itu, btw dia cantik juga.

Setelah membaca pesan itu, Pras hanya diam tak menggubrisnya, dia tidak takut sama sekali, kalau orang itu berbahaya, Pras lebih berbahaya juga.

Namun saat Pras akan berdiri meninggalkan balkon, ia kembali menghentikan gerakannya dan kembali duduk saat nomor itu kembali mengirimnya pesan.

08249XXXXX
Ternyata nyali lo gede juga ya, gue bisa aja celakain calon istri lo malam ini, oh atau lo mau gue celakain calon mertua lo? Mumpung dia masih di kantor nih.

Pras meremas ponsel nya, emosinya tersulut, kenapa orang ini merecoki dirinya? Padahal dia hanya ingin menyelamatkan Riana tadi di mall, tidak ada maksud lain.

Anda
Apa mau anda sebenarnya? Jangan bawa" calon istri saya walaupun itu keluarganya sekalipun.

Setelah mengirim pesan itu, Pras masuk ke kamar dan meninggalkan balkon kamarnya.

Sepertinya dia akan mandi air hangat saja malam ini, agar pikirannya kembali jernih.

***

Sore ini pulang dari kantor, Pras berniat untuk menjemput Sasha, namun saat di tengah jalan ia melihat seorang ojol duduk di bahu jalan, terlihat matanya yang sembab habis menangis.

Lelaki paruh baya itu memegang helm dan lutut nya, terlihat orang-orang berlalu lalang namun tak ada yang menghiraukan pria itu.

Pras menepikan mobil nya dan menghampiri tukang ojol itu yang Pras taksir umurnya tak jauh dari umur Papahnya hanya saja ia lebih sedikit tua dan kurus.

"Permisi Pak?" Sapa Pras kepada bapak itu.

"Eh iya Mas? Ada yang bisa di bantu?" Tanya Bapak itu.

"Boleh saya duduk Pak?" Tanya Pras lagi.

"Boleh Mas, tapi disini kotor Mas, gak apa apa?" Tanya Bapak ojol itu lagi.

Pras tersenyum dan mengangguk, lalu lelaki itu memilih duduk dekat Bapak ojol itu, tak lupa ia merangkul bahunya.

"Bapak kenapa? Bapak habis nangis?" Tanya Pras sembari menepuk bahu rapuh Bapak ojol itu.

"Saya di begal Mas, tadi ada yang pesan nasi kucing Mas, terus saya anterin sesuai lokasi, tapi pas tiba ternyata itu jalan buntu dan saya di bohongi, saya di begal, hp, motor sama uang di rampas semuanya" Jelas Bapak itu.

Pras tergugu, ia menatap Bapak itu lekat-lekat, siapa yang tega membegal orang setua ini? Sungguh keterlaluan orang jaman sekarang.

"Rumah Bapak dimana? Biar saya anter" Tanya pras.

"Saya tinggal di Wirogunan Mas, jauh dari sini" Jelas Bapak ojol itu.

Prasetya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang