32. Sunset Labuan Bajo🔞

31.2K 416 1
                                    

Warning⚠🔞
Adult story⚠🔞
Mengandung bahasa vulgar
Konten18+ diharapkan untuk membaca sesudah berbuka bagi yang menjalankan.

Sesuai janji Sasha kepada Pras. Minggu ini tepat seminggu mereka menjalani pernikahan dan akhirnya memutuskan untuk honeymoon ke salah satu wisata indonesia-labuan bajo.

"Indah banget ya Mas pemandangannya?" Tanya Sasha kepada Pras yang kini tengah memeluk wanita itu dari belakang.

Pasutri tersebut tengah menikmati sunset di balkon kamar villa mereka. Suasana villa yang mereka tempati sangat nyaman dan private. Terlihat matahari terbenam di ujung lautan dari arah mereka berdiri sekarang.

"Kamu tau gak sayang? Terkadang orang-orang banyak yang menyukai saat matahari terbenam di ufuk barat. Tapi mereka lupa kalau ada yang gak kalah indah yaitu sunrise, dia rela keluar lebih awal dari ufuk timur, dan tanpa sunrise, gak akan ada yang namanya sunset" Pras meletakkan dagunya di pundak Sasha dan mengelus perut istrinya itu dari luar kaos oversize yang ia kenakan.

"Tapi mas, Sunset rela diganti sama gelapnya malam demi mengalah sama sunrise yang bakal muncul keesokan harinya" Sasha melirik Pras sekilas dan mengelus rahang suaminya tersebut.

"Sebenarnya gak ada yang ngalah sayang, sunrise dan sunset sama-sama membutuhkan, makanya mereka saling melengkapi" Ucap Pras yang kini wajahnya berada di ceruk leher Sasha.

"Tapi menurut saya ada yang lebih indah dari sunset di depan sana" Ucap Pras menjeda kalimat nya "kamu" sambungnya berbisik.

"Dasar gombal!"

Pras hanya terkekeh dan lelaki itu melancarkan kembali aksinya dengan meremas kedua buah dada istrinya, tak lupa ia menggesek selangkangannya di bokong wanita itu.

Suami dari Sasha itu hanya mengenakan celana selutut tanpa atasan, sudah menjadi kebiasaan Pras saat berada di rumah. Katanya gerah walaupun sudah ada Ac. Berbeda dengan Sasha yang kali ini hanya menggunakan kaos oversize beserta hotpants.

Terdengar lenguhan Sasha saat tangan Pras dengan nakalnya mengelus pucuk dada nya.

Pras tak menaggapi dan hanya terkekeh. Jujur dia sangat horny dalam keadaan begini. Memandangi sunset sambil bercinta mungkin tidak buruk menurut Pras.

Tangan Pras berpindah ke arah selangkangan gadis itu dan mengelusnya naik turun sembari terus membuat kissmark di ceruk leher Sasha. Wangi tubuh istrinya sangat membuat candu dan memabukkan.

"Saya pengen" Ucap pras yang terus mengelus selangkangan Sasha.

Kini tangan Pras memegang ujung kaos Sasha dan membuka kaos wanita itu yang kini terlihat sama horny nya dengan Pras. Tatapan Pras semakin sayu, inti tubuhnya semakin mengeras melihat istrinya setengah telanjang.

"Mas" Sasha langsung menahan tangan Pras saat lelaki itu akan menurunkan hotpanst nya juga.

"Kenapa?" Tanya Pras.

"Kita di dalam aja"

Pras menggeleng mendengar ucapan Sasha "No, saya mau disini, gak akan ada yang liat sayang, saya pengen lakuin disini, di balkon"

Sasha yang mendengar ucapan lelaki itu langsung memukul tangan Pras dan menggerutu. Dasar suami nya tak tahu tempat. Jika ada yang melihat mereka dari bawah, bagimana?.

"Ayok Sayang, saya sudah gak tahan" Ucap Pras yang kini tangannya menurunkan hotpants Sasha.

Wanita itu sekarang hanya menggunakan bra hitam beserta cd yang berwarna senada. Pras yang melihatnya langsung meremas gemas bokong Sasha.

"Kalau dulu saya cuma khayalin kamu bahkan sampe mimpiin kamu, tapi sekarang saya bisa langsung rasain"

Lelaki itu langsung memasukkan tangannya kedalam cd istrinya dan mengelus langsung vagina wanita itu. Sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk meremas payudara Sasha yang terbalut bra.

Tangan Pras yang berada di selangkangan Sasha kini menurunkan Cd istrinya, lalu Pras memasukkan satu jarinya ke liang wanita itu. Jemari kekar itu terus bergerak erotis bersamaan dengan suara sexy sang istri yang semakin membuat Pras mupeng.

Sungguh cantik istrinya dalam keadaan seperti ini. Ah tidak, istrinya cantik dalam keadaan apapun. Bola mata kecoklatan itu menatap Pras dengan tatapan sayunya.

Dengan tergesah, Pras menurunkan satu-satunya kain yang menutupi aset tubuhnya. Ia melakukan penetrasi untuk sang istri. Keduanya sudah sama-sama naked, Entah sejak kapan.

Sasha meringis kala pusaka besar itu memasukinya untuk kesekian kali. Rasanya masih saja ngilu, entah apa penyebabnya. Mungkin ukuran suaminya yang berlebihan.

Pras terus membisikkan kata penenang agar istrinya lebih rileks. Dengan keadaan satu kaki di pundak sang suami membuat wanita itu mengalungkan tangannya di leher pria dewasa itu.

Erangan erotis serta geraman tertahan dari wanita dan Pria yang tengah mencari titik kepuasan itu terus terdengar. Melupakan bahwa mereka tengah berada di balkon dan bisa saja ada orang yang mendengar.

Sasha meraih puncaknya lebih awal. Dirasa istrinya tak mampu melakukan dengan gaya itu lagi. Akhirnya Pras membalikkan wanitanya hingga menungging. Dengan tangan yang memegang pembatas balkon, Sang suami terus menghujaminya dengan kenikmatan yang ia rasakan hingga ke ubun-ubun.

Cukup lama mereka dalam keadaan itu. Tengkuk Sasha tak lepas dari serangan bibir Pras. Erangan Pras terdengar saat otot vagina Sasha menjepit miliknya, menandakan wanita yang di cintanya tak lama lagi menuju puncak kenikmatan.

Suara benturan dan desahan sahut menyahut terdengar di area balkon. Pras semakin menambah tempo pinggulnya membuat sang istri mendesah tak karuan.

"Keluarrr Mashh"

Menghiraukan desahan sang istri. Bukannya semakin memelankan gerakan, Pras semakin kesetanan merasakan jepitan pada inti tubuhnya.

Sasha terus memohon untuk berhenti, sedangkan Pras tak menghiraukan. Lelaki itu menarik wajah sang istri menghadapnya, lalu melumat habis bibir yang telah membengkak akibat ulahnya beberapa menit yang lalu.

"Keluarr sayang" Desah panjang Pras di sertai cairan cintanya.

Mendaratkan ciuman di pucuk kepala sang istri. Ia mengeluarkan miliknya dan menopang tubuh sang istri yang lemas dan hampir jatuh.

"Makasih sayang" Ucap Pras sembari mengecup sekilas bibir sang istri.

Tak kuasa membalas ucapan suaminya. Sasha hanya mampu mengangguk dan merangkulkan tangannya di leher Pras saat Lelaki itu menggendongnya untuk duduk di kursi santai yang terdapat di balkon.

"Capek?" Tanya Pras sembari terkekeh.

"Banget" Cicit sang istri.

"Sunset nya lebih indah karena ada kamu"

Cupp

Sasha memejamkan matanya saat kecupan panjang ia dapatkan di pucuk kepalanya. Suaminya ini, berubah lembut saat sedang dalam situasi seperti ini. Berbeda lagi saat mereka berhubungan badan. Lelaki dewasa yang menjadi suaminya itu akan mendesah dan memuja tubuhnya dengan bahasa yang sangat vulgar dan frontal.

"Jangan tidur, saya masih mau lagi"

Sasha membelalakkan matanya saat Pras kembali membalikkan tubuhnya menghadapnya. Dengan posisi mengangkangi Pras, Sasha di buat melenguh saat pusaka kokoh itu memasukinya lagi.

"Gerak sayang"

Oh astaga, dengan posisi woman on top Pras memintanya. Entah Pras yang kelebihan stamina atau Sasha yang mudah lemas. Tetapi, tubuh wanita itu sungguh tak tahan untuk terus di gagahi oleh sang suami. Dan ya, pada akhirnya lagi dan lagi wanita itu pingsan setelah di gempur habis oleh sang suami.

Prasetya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang