12 | kumpulan manusia freak

529 93 105
                                    

Seperti yang sudah direncanakan kemarin, hari ini Elan dan Ghea akan membuat konten bersama sebagai pasangan. Saking bingungnya, sebelumnya Elan sampai berdiskusi dengan Jauzan untuk memikirkan konten seperti apa yang cocok untuk mengumumkan sebuah hubungan.

Entah saking semangatnya atau bagaimana, Jauzan sampai mengajukan diri menjadi kameramen plus menyalahgunakan kuasanya untuk mengosongkan salah satu taman wisata milik keluarganya.

Elan tidak tahu sih seberapa besar kekayaan yang dimiliki Nataprawira Group—sebuah perusahaan konglomerat yang dimiliki oleh orang tua Jauzan. Konon katanya, Nataprawira Group ini adalah salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia.

Awalnya Elan tidak tahu menahu soal latar belakang keluarga Jauzan, karena meski slengekan begitu, Jauzan jarang membicarakan soal keluarganya. Makanya setelah tahu aset keluarga Jauzan hingga kenyataan bahwa cowok itu adalah anak tunggal bikin Elan syok setengah mampus.

Sebab penampilan Jauzan selalu sederhana dan apa adanya. Bahkan tidak jarang, cowok itu ngampus cuma pakai sepeda onthel dengan kamera yang selalu menggantung di lehernya. Sama sekali tidak memberikan vibes anak tunggal kaya raya.

Elan pernah bertanya suatu kali—sebelum J'skies terbentuk dan Jauzan masih jadi fotografer freelance—mengapa cowok itu malah getol menekuni dunia fotografer yang hasilnya tidak seberapa dibanding fokus saja menekuni segudang bisnis yang akan diwariskan padanya suatu saat nanti.

"Karena motret itu hobi gue, zona menyenangkan gue di antara setumpuk kesibukan yang ortu gue kasih. Jadi, salahkah gue melampiaskan stress dengan menggeluti apa yang jadi kesenangan gue? Toh, gue nggak mangkir dari kewajiban yang bokap-nyokap kasih, so yah itulah alasannya."

Begitu kira-kira jawaban Jauzan. Bisa dibilang, Jauzan itu orang yang paling sibuk jika dibandingkan dengan tiga tai kuda lainnya. Namun untuk urusan fotografi, Jauzan akan selalu meluangkan waktunya. Hal itu pula lah yang jadi alasan Jauzan menemaninya hari ini. Namun jelas, Elan tidak serta merta percaya begitu saja.

Seperti dugaannya, Jauzan hanya mau memantau dirinya atas taruhan yang mereka buat kemarin. Elan masih tidak habis pikir saja, padahal Jauzan bisa membeli selusin motor seperti milik Elan. Tetapi Jauzan tetaplah Jauzan, katanya kalau beli mah nggak ada tantangannya. Kurang seru dan membosankan.

Sekitar tiga puluh menit dihabiskan menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di Botani Land, taman wisata berkonsep edukasi untuk mengenal berbagai macam tumbuhan. Botani Land ini sangat menggambarkan istilah back to nature saking hijaunya mata memandang. Cocok buat yang mau lebih dekat dengan alam.

"Woah masih nggak percaya aja sekarang gue menapaki tempat yang biasanya rame desek-desekan, hari ini cuma dikunjungi beberapa orang aja."

Lontaran kagum itu berasal dari seorang cewek yang rambutnya dikepang jatuh di sisi bahu. Dress pendek model monyetan yang dikenakannya berayun seiring langkah kecilnya.

"Berasa tamu VVIP banget deh gue, thanks loh Ghe udah ngajakin gue ke mari."

Ya, Ghea memang mengajak Lav untuk menemaninya. Karena Lav tidak ada kesibukan lain di sabtu tenangnya, juga dirinya butuh refreshing sebelum menghadapi ujian praktik minggu depan, jadilah cewek itu menyetujui ajakan Ghea dengan senang hati. Lumayan buat menghibur diri karena Saga lagi-lagi membatalkan kencan mereka dengan berbagai macam alasan yang jujur saja sudah membuat Lav muak.

"Kalo lo mau, gue bisa kosongin ini tempat setiap lo ke sini." tawar Jauzan tiba-tiba.

"Serius, Kak?" sahut Lav antusias.

Jauzan terkekeh melihat bola mata Lav yang membulat sempurna. "Iya serius, asal lo ke sininya bareng gue."

"Yeuh modhus nih krokodil satu!" cibir Ghea. "Jangan ngebaperin anak orang ya, Kak. Dia udah berpawang! Dan lo," tunjuk Ghea dengan dagu pada Lav. "Jangan deket-deket sama Kak Jauzan."

Cadel's Love Journey ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang