❝I simply love every piece of you❞
──────
Ada yang pernah bilang, jika pernikahan merupakan perjalanan hidup yang penuh oleh berbagai macam warna, terdiri dari serangkaian tahap yang pada akhirnya akan membentuk fondasi hubungan erat antara suami dan istri.
Dimulai dari merasakan euforia bulan madu yang menyenangkan, belajar memahami realita kehidupan rumah tangga yang dipenuhi banyak perbedaan pendapat, kebiasaan serta keinginan, hingga sampai pada tahap penyesuaian untuk perbedaan tersebut.
Meskipun penyesuaian mungkin bukanlah tahapan yang mudah dilalui, namun hal tersebut penting untuk pertumbuhan hubungan pasangan suami istri. Setelahnya, pasangan dapat membangun kerja sama. Kerja sama ini dilakukan untuk menghadapi tantangan dan merencanakan masa depan demi mencapai tujuan bersama.
Setelah melalui berbagai tahapan tersebut, pasangan akan sampai pada tahap penerimaan. Pasangan saling pengertian dan dapat memahami satu sama lain. Dalam hal ini, pasangan juga mengakui dan merangkul kekurangan masing-masing.
Setiap tahap membawa dinamika dan tantangan yang unik. Namun sayangnya, banyak orang menganggap bahwa pernikahan adalah akhir yang bahagia sehingga banyak pasangan yang belum siap ketika diterpa masalah rumah tangga.
Hal itulah yang terjadi pada kehidupan rumah tangga Elan dan Ghea.
Bukan masalah yang gimana-gimana sih, cuma terkadang, Elan cukup kelelahan menghadapi drama-drama yang dibuat istrinya. Ini bisa dimasukkan dalam kategori stress tapi yang warnanya pinkeu alias menyenangkan juga bila diingat. Mueheheh.
Semua tingkah Ghea selalu membuat Elan berakhir di posisi yang serba salah. Salah satu contohnya adalah Ghea memulai drama ketika Elan baru sampai ke rumah.
Elan baru saja melepas sepatu dan meletakkannya di rak ketika Ghea menariknya menuju sofa ruang tamu.
"Aku udah nungguin kamu dari tadi." ujar Ghea memeluk suaminya manja. Mereka berdua duduk berdekatan di sofa empuk berwarna abu-abu itu.
"Suami balru pulang tuh disambut dulu, tanyain capek atau enggak, ini malah langsung diselret." sindir Elan. "Sini salim dulu."
Ghea yang tadinya menyandarkan kepala di bahunya langsung menegakkan tubuh. Cewek itu nyengir lalu mencium punggung tangan suaminya.
"Eh, baru pulang suamiku?"
Elan mendengus. "Telat."
Ghea tertawa. "Ululu ngambek nih ceritanya?"
"Gak."
"Yaudah nih ditanyain." Ghea menangkup wajah suaminya pakai kedua tangan. Ia lalu tersenyum manis. "Hari ini di kantor ada cerita apa? Capek nggak, Mas Elan?"
Ditatap sedemikian rupa, ditambah senyum manis plus pakai sebutan "Mas" membuat pipi Elan memerah. Cowok itu menurunkan tangan Ghea lalu berdehem sok tidak peduli.
"Telat kamu. Suaminya udah nggak mood ditanyain."
"Oke kalo begitu, aku ikut ngambek." Ghea menggeser duduknya.
"Kok jadi kamu yang ngambek?"
Tatapannya beralih ke depan, sama sekali tidak berniat menoleh walau Elan memanggil namanya.
"Gheana?"
"..."
"Sayang?"
Kurang ajar! Kenapa hanya dengan panggilan sederhana plus suara lembut suaminya itu, Ghea selalu dibuat tidak berdaya? Bibirnya tidak kuat menahan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cadel's Love Journey ✔
RomanceDemi memusnahkan gosip miring mengenai dirinya yang disangka hombreng alias homo, Elan rela menjalin hubungan pura-pura dengan Youtuber gila bernama Ghea. "Om, saya hamil!" "Muatamu!" • • • November 2022. ©ifiraptr.