14 | bau kematian

534 85 92
                                    

Kalau ada yang bertanya bagaimana awal pertemanannya dengan Abby, semuanya bermula dari kejadian yang sungguh konyol. Ia sendiri pun masih tidak mempercayai jika mereka saling kenal satu sama lain lewat kejadian absurd.

Biar Elan ceritakan kisah lengkapnya. Kala itu Elan lagi gabut bener, karena nggak ada kegiatan yang bisa ia lakukan di tengah masa-masanya menunggu ospek dimulai. Akhirnya dengan impulsif, Elan memotret salah satu headphone-nya. Ia mengunggah foto tersebut pakai caption marketing ala-ala.

TIDAK DIJUAL! HUBUNGI HP/WA 0812631XXXXX

Setelah berhasil terunggah, Elan jadi cekikikan sendiri persis orang stress. Kadang ia sendiri pun mempertanyakan di mana letak kewarasannya sampai terpikirkan ide absurd begini. Namun secara tidak terduga dan tidak disangka-sangka, ternyata ada orang yang benar-benar menghubungi nomor Wassaf-nya.

 Namun secara tidak terduga dan tidak disangka-sangka, ternyata ada orang yang benar-benar menghubungi nomor Wassaf-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sumpah, Elan ngakak kenceng sampai Mami yang kebetulan masuk ke kamarnya jadi terheran-heran.

"What's wrong Boy?"

Elan masih saja ketawa, tanpa menjawab pertanyaan Maminya.

"Lagi ngetawain opo seh?"

"Ini ada olrang gila nanggepin kegabutan Elan, Mi."

Mami hanya menggelengkan kepala sambil menaruh setumpuk baju bersih di lemari Elan. 

"Itu artinya kalian sama-sama gila."

"Betul, betul, betul!"

Sepertinya, Mami sudah melahirkan anak dengan porsi otak yang kurang se-ons. Wanita paruh baya itu berlalu dari kamar anaknya setelah mengecek dahi Elan, ternyata memang tuna otak.

Tidak ada percakapan lebih lanjut di antara mereka sejak hari itu. Tetapi ternyata semesta malah mempertemukan mereka secara langsung di kampus. Lebih nggak masuk akalnya lagi, ternyata bukan hanya satu kampus, mereka juga satu jurusan!

Nah, dari situlah Elan jadi dekat dengan Abby. Mungkin karena otak mereka satu server, makanya jadi cepat akrab. Abby juga ternyata orang yang receh, mendengar napasnya saja cowok itu sudah ngakak duluan.

Tentu saja, chat mereka juga sudah berubah seiring berjalannya waktu, tidak sekaku dan segaring dulu. Contohnya seperti sekarang, di saat Elan baru saja melek menyambut hari, chat dari Abby mengusik paginya yang tenang.

 Contohnya seperti sekarang, di saat Elan baru saja melek menyambut hari, chat dari Abby mengusik paginya yang tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cadel's Love Journey ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang