Bagian 4 - Membeli Perlengkapan

545 23 1
                                    

🌷🌷🌷

Pagi yg cerah menyambut kedua bola mata indah itu saat membuka mata. Arkhan bangun dari tidur nyenyak nya. Tidak menyangka bahwa dia bisa tidur dengan nyenyak padahal baru malam ini dia tidur di rumah ini.

Beranjak dari tempat tidur Arkhan langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri. Setelah membersihkan diri Arkhan keluar dari kamarnya. Melihat dua pintu kamar sepupunya yg masih tertutup rapat Arkhan menebak bahwa kedua sepupunya itu masih di alam mimpi.

Turun ke lantai bawah pemuda itu langsung menuju dapur mengecek apa saja yg ada di dapur. Melihat perlengkapan masak lengkap Arkhan berdecak kagum.

Melihat isi kulkas Arkhan hanya menemukan beberapa kaleng minuman, sekotak susu, beberapa butir telur dan selai. Melihat ada selai Arkhan yakin pasti ada roti. Membuka lemari atas Arkhan melihat beberapa bungkus mie instan dan sekantong roti. Kemarin Victor tidak hanya membeli mie instan tapi juga beberapa makanan lain salah satunya roti yg sedang di panggang oleh Arkhan untuk sarapan.

Selayaknya ayah yg menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Arkhan memanggang roti dan mengoleskan selai ke roti-roti itu dan menaruhnya ke tiga piring berbeda. Tentu saja semua yg dia lakukan sekaligus untuk kedua sepupunya itu. Setelah mengoleskan selai ke roti terakhir Arkhan menuangkan susu ke dalam masing-masing gelas.

Tidak heran Arkhan menyiapkan semuanya karena tau dua sepupunya itu terbiasa minum susu dan sarapan ringan di pagi hari sebelum memulai kegiatan.

Arkhan membawa gelas susunya dan selembar roti di tangannya menuju teras rumah. Duduk di bangku teras sambil melihat beberapa orang berlalu lalang di jalan memulai aktivitas pagi mereka.

Lama duduk termenung, Arkhan dikagetkan dengan kursi di sebelah yg bergeser karena seseorang duduk di sebelahnya. Dengan susu ditangannya dan selembar roti di mulutnya Victor duduk di sebelah Arkhan. Iya orang itu Victor kalian berharap Zino. Tidak mungkin karena anak itu masih setia di atas kasur empuknya.

"Udah bangun lo?" tanya Arkhan setelah melihat Victor yg duduk di sebelahnya.

"Hmm" Victor hanya membalas dengan deheman karena mulutnya masih sibuk mengunyah roti panggang buatan Arkhan itu.

"Kalian berdua kapan ambil motor sama mobilnya?" tanya Arkhan kepada Victor.

"Tar sore" jawab Victor seadanya. Arkhan hanya manggut-manggut mendengar jawaban Victor.

"Zino udah lo bangunin?" Tanya Arkhan tahu kalau sepupu satunya itu tidak akan bangun kalau tidak dibangunkan. Victor hanya mengangguk tanda bahwa dia sudah membangunkan Zino.

Baru saja di bicarakan Zino sudah datang dengan tampang kesal melihat ke arah Victor. Bagaimana tidak dia dibangunkan olehnya dengan cara menarik kaki nya sampai terjatuh dari tempat tidur untuk kedua kalinya.

"Besok-besok lo aja deh yg bangunin gue Ar" ucap Zino kesal.

"Kenapa emangnya?" Tanya Arkhan sok tidak tau.

"Kemarin dia bangunin gue dengan narik selimut gue sampai gue jatoh dari atas kasur. Dan pagi ini dia narik kaki gue sampai gue jatoh lagi dari atas kasur. Bisa remuk badan gue lama-lama kalau dia terus yg bangunin gue" ucap Zino menggebu. Mengadukan semua kekesalan nya terhadap Victor kepada Arkhan.

Brothers and Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang