Bagian 27 - Calon Mantu?

459 43 1
                                    

Happy Reading!!
.
.
.

🌷🌷🌷

Kembali ke rumah sakit setelah membeli beberapa makanan. Victor melihat sudah ada Leon, Karin, Amel dan Lea di depan ruang ICU. Samar-samar dia bisa mendengar apa yg mereka bicarakan.

"Jadi belum boleh di jenguk ya?" tanya Amel, Arkhan mengangguk.

"Oiya, ini kami bawa makanan buat kalian. Siapa tau kalian belum makan siang" ucap Karin sambil memberikan rantang yg dia bawa di tangannya.

"Wah ngerepotin nih, padahal tadi Victor katanya keluar beli makan, eh itu orangnya" ucap Haikal melambaikan tangan.

"Oh kalian udah beli makanan ya? Kalau gitu biar ini kita bawa pulang lagi aja" ucap Lea sambil mengambil rantang dari tangan Haikal.

"Kenapa di bawa pulang lagi?" tanya Victor mengambil kembali rantang di tangan Lea. "Kita makan ini, yg gue beli buat yg lain aja" lanjutnya.

"Buat siapa?" tanya Amel.

"Oh buat orang tua Zino sama Victor. Kakaknya Zino juga ada" Haikal langsung menjawab.

"Loh beneran? Terus sekarang mereka di mana?" tanya Karin.

"Di ruang rawat, soalnya tadi nyokap-nya Zino pingsan" ucap Renja.

"Ya ampun, kita boleh nyapa mereka gak?" tanya Lea.

"Kayaknya gak us- "Boleh, ayo ikut!" ucapan Haikal diserobot Victor. Arkhan geleng-geleng kepala melihat tingkah Victor.

"Lo gak ikut?" tanya Arkhan melihat Leon yg tidak beranjak.

"Ngapain? mager gue. Nunggu di sini aja" ucap Leon.

Beralih ke gadis-gadis yg saat ini hanya mengekor Victor menuju ruangan bunda Zino.

Tok..tok...tok...

"Masuk!" terdengar sahutan dari dalam. Victor membuka pintu dan melihat Febby sedang berbaring sambil mengobrol dengan Carol. Sedangkan Queen tertidur di sofa yg ada di ruangan itu.

"Wah siapa ini? Cantik-cantik sekali" ucap Carol berdiri menghampiri ketiga gadis yg berdiri canggung.

"Halo tante, nama saya Amel, ini Karin dan Lea" ucap Amel langsung memperkenalkan diri.

"Oh kalian temannya Victor?" tanya Carol berbinar.

"Sebenarnya kalau di bilang teman bukan sih, tante. Cuman saling kenal aja, karena Victor sering bantu kita" ucap Karin.

"Gitu ya. Siapa yg pacarnya Victor?" tanya Carol membuat ketiga gadis itu langsung kaget dengan pertanyaan tiba-tiba Carol.

"Gak ada kok, tante" jawab Lea sedikit panik.

"Beneran gak ada? Victor jarang lo bantu orang kalau gak ada maksud lain" ucap Carol sambil memicingkan mata curiga. Dia melirik ke arah Victor yg menatap tajam gadis yg tadi sempat membantah pertanyaan.

"Sudah sudah, kasian mereka jadi tegang gara-gara kamu" sela Febby mencoba menghentikan Carol.

"H-halo tante, kami datang ke sini buat jenguk Zino. Tapi kami dengar tante pingsan jadi kami ke sini pengen liat keadaan tante" ucap Amel.

"Tante baik-baik aja, kalian baik sekali" ucap Febby dengan ramah.

"Mohon maaf kami gak bawa apa-apa tante" ucap Karin merasa bersalah.

"Loh, gak apa-apa" ucap Febby. "Victor, bangunin kakakmu itu. Biar tamu-tamu bunda bisa duduk" lanjutnya.

"Gak perlu repot-repot tante, kita ke sini rencana mau jenguk Zino. Tapi ternyata belum boleh jenguk, jadi kami pikir setelah beri salam sama tante rencananya mau langsung pulang" ucap Lea. Mereka jadi tidak enak, kalau tahu ada keluarga Zino yg datang mereka mungkin tidak datang ke rumah sakit dulu.

Brothers and Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang