Bagian 35 - Berangkat

333 46 5
                                    

Happy Reading!!
.
.
.

🌷🌷🌷

Hari ini adalah hari di mana mereka akan berangkat untuk liburan ke pantai. Arkhan dan kedua sepupunya sudah siap dengan ransel masing-masing. Tidak banyak yg mereka bawa hanya beberapa baju. Arkhan membawa mobil Victor yg kecil, sedangkan Victor membawa yg besar.

"Gue ikut Arkhan aja deh" ucap Zino langsung naik ke mobil yg dikendarai oleh Arkhan tersebut.

"Gue mau jemput Amel. Lo pindah ke belakang!" seru Arkhan.

"Kan bisa nanti pindahnya!" seru Zino.

"Hmm" balas Arkhan mulai menjalankan mobilnya.

"Hera katanya mau nebeng kita, berhenti dulu tempat Hera!" ucap Zino. Arkhan segera membelokkan mobilnya ke arah rumah Hera. Begitu pula dengan Victor di belakang mereka yg ikut mengekor.

"Woi, Her!!" teriak Zino. Hera dan kedua temannya yg sedang mengobrol di teras segera berdiri, begitu melihat mobil yg menjemput mereka.

"Kita di mana ni?" tanya Hera.

"Gue mau jemput Amel juga, jadi dua orang ikut Victor di belakang" ucap Arkhan.

"Gue sama Tiara aja yg ikut Victor!" seru Silva menarik Tiara dan langsung berjalan ke arah mobil di belakang mobil yg dikendarai oleh Arkhan.

Arkhan keluar dari mobil dan menghampiri mobil Victor. "Gue mau jemput Amel dulu, kalian duluan aja!" ucap Arkhan.

"Hmm" balas Victor langsung menjalankan mobilnya ke lokasi janjian mereka.

"Kenapa lo yg jemput Amel? Biasanya dia bareng Leon the geng?" tanya Zino.

"Gue yg minta" jawab Arkhan. "Lo pindah belakang!" serunya pada Zino. Zino langsung misuh-misuh tapi tetap pindah ke belakang.

"Lo pacaran sama Amel?" tanya Hera.

"Pengennya sih gitu, tapi ceweknya yg gak mau! HAHAHAHA!" bukan Arkhan yg menjawab tapi Zino.

"Kata siapa?!" sewot Arkhan mulai menjalankan mobilnya untuk menjemput Amel.

"Masa iya udah jadi??" ucap Zino memajukan kepalanya ke depan.

"Jadi lah!" ucap Arkhan bangga.

"Anjir masa iya?!" kaget Zino.

"Kenapa lo yg gak terima?!" sewot Arkhan.

"Gak seru dong kalau langsung jadi!" ucap Zino.

"Bagus dong kalau di terima, kenapa malah lo yg sewot?" tanya Hera.

"Gak papa sih, senang aja ceng-cengin Arkhan. Hehehe" ucap Zino diakhiri dengan kekehan karena ditatap Arkhan tajam.

"Nyari gara-gara itu namanya!" ucap Hera memutar bola mata malas.

Mobil yg dikendarai oleh Arkhan sudah berhenti di depan gerbang kos Amel. "Aku udah di depan" ucap Arkhan. Dia bisa melihat gadis yg keluar dengan menenteng ransel. Arkhan segera keluar membukakan pintu untuk kekasihnya itu.

Brothers and Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang