Happy Reading!!
.
.
.🌷🌷🌷
Hueekk
Hueekk
HueekkPagi ini rumah di buat heboh oleh Zino, yg muntah tapi hanya cairan putih yg keluar dari mulutnya. Victor sibuk membuat teh hangat untuk Zino minum. Loris membantu memijat tekuk Zino. Aqlan membantu mengelap keringat yg keluar dari pelipis Zino. Hugo sibuk mengipasi Zino, prinsipnya yg penting membantu. Sedangkan Arkhan sibuk membuat bubur untuk Zino sebelum minum obat. Mereka sudah meminta tolong Vivi untuk membelikan obat untuk Zino.
"Lo makan apaan dah bang?" tanya Hugo heran.
"Gak tau. Gue cuman makan pizza kemarin Sama sate kambing" jawab Zino lemah. Setelah membersihkan mulutnya mereka membimbing Zino kembali ke tempat tidurnya.
"Jangan-jangan alergi daging kambing lagi?" terka Aqlan.
"Bisa jadi tuh" sahut Hugo.
"Ngawur. Sejak kapan gue alergi daging kambing!" protes Zino.
"Nih minum dulu" titah Victor memberikan secangkir teh kepada Zino.
"Awas panas bang!" peringat Loris.
"Iya" jawab Zino sambil meniup-niup tehnya sebelum dia sesap.
Semuanya memperhatikan Zino yg sedang menyesap teh nya dengan pelan, membuat pemuda itu salting ditatap oleh adik dan sepupu-sepupunya itu. "Jadi malu gue, lo pada liatin gue kaya gitu" ucap Zino dgn muka malu.
Mendengar ucapan Zino barusan, semuanya otomatis pergi meninggalkan Zino sendiri di kamar. "Lah anjir! Kenapa gue di tinggal sendiri woy!" kesal Zino.
"Kayaknya lo udah sembuh deh bang" ucap Aqlan sambil melongakkan kepalanya di pintu kamar Zino.
"Beneran masih sakit gue!" ucap Zino. Cukup menyenangkan untuknya diberi perhatian oleh adik dan sepupu-sepupunya.
"Gak ada orang sakit kayak lo!" ucap Arkhan sambil membawa nampan berisi mangkok bubur untuk Zino. "Nih makan dulu. Nanti kalau Vivi udah dateng tinggal minum obat" titah Arkhan.
"Suapin dong!" pinta Zino.
"Makan sendiri elah!" kesal Arkhan. "Kemarin Vivi bilang apa pas periksa lo?" tanya Arkhan.
"Dia bilang gue cuman kecapean aja" jawab Zino.
"Apa asam lambung?" tanya Arkhan.
"Gak tau. Tapi kayak beda rasanya" ucap Zino.
"Emang lo pernah kena asam lambung?" tanya Arkhan.
"Enggak sih" ucap Zino menggaruk tengkuknya.
"Terus gimana lo tau bedanya!!" ucap Arkhan ngegas.
"Hehehehe" Zino hanya cengengesan menanggapi ucapan Arkhan.
"Mending lo makan deh!" seru Arkhan.
"Gue serius minta suapin!" ucap Zino.
"Ogah gue!" seru Arkhan.
"Telpon Haikal dong. Suruh ke sini" ucap Zino.
"Ngapain nyuruh Haikal kemari?" tanya Arkhan.
"Udah telpon aja!" pinta Zino.
"Hhmm" jawab Arkhan langsung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Haikal.
"Lo bisa ke sini sekarang gak?"
"Ada urusan darurat. Jadi lo secepatnya kemari!" ucap Arkhan tanpa bantahan langsung menutup panggilannya.Sepuluh menit kemudian Haikal datang tergopoh-gopoh. Terlihat wajah pemuda itu panik dan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothers and Friends
FanfictionKisah tentang tiga orang anak yang merantau ke Yogyakarta untuk mengejar mimpi mereka, tiga orang yang selalu bersama dari kecil sebab orang tua mereka adalah saudara, mereka bertiga sepupu sekaligus sahabat. Siapa saja mereka? ~Victor Aprilio Nugra...