Bagian 48 - Sakit?

345 42 5
                                    

Happy Reading!!
.
.
.

🌷🌷🌷

Sudah sebulan lamanya mereka tinggal di rumah baru dan tidak ada yg berubah. Akhir-akhir ini Victor selalu sibuk di cafe, ditemani oleh Lea. Jadi, cukup jarang di rumah. Kadang-kadang dia menginap di cafe. Arkhan sedang sibuk dengan proyek skripsinya. Nea. Gadis itu sedang pergi kemping dengan teman-teman organisasinya. Loris, Hugo dan Aqlan, ketiganya lagi sibuk-sibuknya jadi maba. Nah yg tidak ada kerjaan hanya Zino. Dia hanya sibuk bermain game di rumah tanpa kemana-mana.

Drrtttt
Drrtttt

"Halo! Ngapain sih ganggu gue main aja lo!" kesal Zino ketika ada yg menelpon di saat ia sedang main. "Di rumah! Gak percayaan banget lo! Nihh!" seru Zino mengubah panggilan menjadi panggilan video.

"Beneran di rumah ternyata" sahut seseorang di seberang yg ternyata Seno.

"Kenapa?" tanya Zino.

"Balapan kuyy!" ajak Seno.

"Gak! Mager gua!" balas Zino.

"Gak asik! Gas lah!" seru Seno.

"Gak. Mending lo pada ke sini aja! Kita mabar!" ajak Zino.

"Siapin makanan ya!" ucap Seno.

"Gampang!" balas Zino.

"Otw. Lop yu!" teriak Seno langsung mematikan sambungan telepon mereka. Zino langsung bergidik mendengar teriakkan Seno.

"Kok pengen sate kambing ya" celetuk Zino. "Nitip Seno deh!" ucapnya langsung menghubungi Seno kembali.

"Gue nitip sate kambing ya!" seru Zino langsung setelah panggilan terhubung. "Lagi pengen aja. Udah gue cuman mau nitip itu doang!" ucap Zino langsung menutup panggilannya.

Tiga puluh menit lamanya teman-teman Zino akhirnya datang. Zino sudah kepalang kesal karena teman-temannya sangat lama.

"Beli di Bandung lo pada? Lama amat!" sewot Zino.

"Lo nitip sate kambing! Kita keliling dulu nyarinya, njir!!" balas Seno.

"Udah kaya cewek ngidam aja lo! Segala pengen sate kambing" ucap Surya.

"Gak usah bacot deh lo pada! Mana satenya!" ucap Zino mengulurkan tangannya.

"Nih!" Felix langsung memberikan sebungkus sate kambing untuk Zino.

"Mana makanannya?" tanya Seno saat mereka sudah berada di kamar Zino.

"Belum dateng" jawab Zino langsung melahap sate kambingnya seperti orang kelaparan.

"Lo doyan atau laper sih?" tanya Surya.

"Dua-duanya" balas Zino.

"Kita duluan aja deh mabarnya!" seru Felix.

"Gass!" sahut Surya dan Seno. Ketiganya langsung main tanpa memperdulikan Zino yg masih makan.

"Mau ke mana lo?" tanya Seno begitu Zino tiba-tiba berlari ke kamar mandi.

Hueekk
Hueekk
Hueekk

"Lah sakit tu anak?" tanya Surya begitu mendengar suara Zino muntah-muntah. Felix hanya mengangkat bahu tidak tahu.

"Kalian masukin apa sih ke sate gue sampai lemes gue muntah!" kesal Zino dgn suara lirih.

"Jangan suudzon sama kita ya! Abangnya kali yg salah bikin" ucap Seno.

"Apa jangan-jangan lo beneran ngidam!!" ucap Felix kaget.

"Ya gak lah. Gue cowok masa ngidam!" seru Zino.

Brothers and Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang