Bagian 28 - Saling Menyalahkan

368 34 1
                                    

Happy Reading!!
.
.
.

🌷🌷🌷

"Guys! Liat berita gak katanya tadi malam ada penggerebekan tempat balap liar ilegal!" seru Bagas baru bergabung dengan kelima cowok yg saat ini sedang duduk di salah satu meja di kantin.

Kelima orang itu saling pandang. Mereka tahu apa yg terjadi semalam. Tapi tidak dengan orang lain, yg tidak tahu apa-apa. "Gosip aja lo!" Haikal menimpali perkataan Bagas.

"Ini bukan gosep ya, nying!" seru Bagas.

"Gosip!!" kesal Leon menggeplak kepala Bagas.

"Sorry typo" ucap Bagas.

"Typo ko di mulut!" seru Renja datar. Bagas memutar bola mata malas.

"Ko lo pada gak heboh sih?" kata Bagas curiga.

"Terus kenapa? Masalah emang?" tanya Haikal sensi.

"Ini loh tempat balap liar yg sering gue datangin. Lo pada gak pernah ke sana?" tanya Bagas.

"Wahh, ternyata lo badung juga ya. Mainnya ke arena balap liar" seru Haikal sedikit tidak percaya.

"Itu mah biasa, udah dari SMP gue sering ke tempat gitu. Padahal ada jagoan gue di sana si the black one" ucap Bagas santai.

"The black one?" tanya Arkhan.

"Iya, dia pembalap misterius. Gada yg tahu dia siapa. Tapi kemarin katanya ada yg kecelakaan setelah nantangin the black one. Berani nantangin sih, akhirnya celaka kan" ucap Bagas membuat kelima orang yg duduk di sana langsung menatap tidak suka ke arah Bagas.

"Mulut lo pengen gue lakban sumpah!" ucap Haikal kesal.

"Lah salah gue ngomong? Lo pada napa liatin gue udah kaya mau bunuh gue aja!" seru Bagas bergidik ngeri.

"Pengennya sih iya" sahut Renja datar.

"Hemm" gumam Victor.

"Beneran lo gak tahu siapa itu the black one?" tanya Arkhan.

"Gue beneran gak tahu. Lo pada kenapa sih?" tanya Bagas heran. Dia di tatap gitu jadi ngeri sendiri loh.

"Gak lo santai aja, ada pesan terakhir gak?" ucap Leon menepuk pundak kiri Bagas.

"Anjing merinding gue!" umpat Bagas. "Eh tapi gue dengar ada rumor yg bilang kalau si the black one itu cewek" lanjutnya.

"Thanks, infonya" ucap Arkhan menepuk pundak sebelah kanan Bagas.

"Jujur lo pada kenapa dah, gue takut sumpah!!" ucap Bagas sedikit ngegas.

"Lo tau gak, yg kecelakaan itu sepupu gue!" ucap Arkhan mencengkram bahu kanan Bagas.

Bagas terpaku setelah sadar di mana letak salahnya. "Sorry, gue gak tahu" ucap Bagas memelas.

"Kita maafin, asal lo jangan sampai kasih tahu ini ke siapapun. Cukup lo dan kita-kita aja yg tahu!" ucap Arkhan dengan nada serius. Bagas langsung mengangguk takut-takut.

"Dah santai aja jangan tegang!" ucap Arkhan menepuk punggung Bagas sambil terkekeh.

"Hahahaha. Muka lo udah kaya kambing congek" ucap Haikal terpingkal. Bagas langsung merengut.

"Terus sekarang keadaan sepupu lo gimana?" tanya Bagas jadi penasaran.

"Masih di RS" jawab Arkhan yg hanya ditanggapi oleh Bagas dengan anggukkan.

. . .

Saat ini di parkiran tiga orang gadis berdiri di samping mobil berwarna putih milik Leon. Siapa lagi kalau bukan Lea, Amel, dan Karin. Ketiganya sedang menunggu Leon yg katanya sebentar lagi akan keluar.

Brothers and Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang