Bagian 18 - Balapan

411 40 3
                                    

Happy Reading!!
.
.
.

🌷🌷🌷

Sudah berbulan-bulan telah berlalu saat mereka pertama kali menginjakkan kaki di Jogja. Tidak banyak yg berubah. Hari-hari mereka hanya tentang kuliah dan beberapa organisasi yg diikuti. Arkhan yg masih tetap menyukai Amel walaupun gadis itu sudah punya pacar. Victor yg masih pendekatan dengan Lea walaupun tidak banyak kemajuan. Dan Zino yg masih sendiri menikmati kebebasannya.

Seperti sekarang Zino sedang berada di sebuah cafe bersama ketiga temannya. Siapa lagi kalau bukan Surya, Felix dan Seno. Tidak ada yg mereka lakukan selain mabar.

"Bosan! Mabar mulu!" tiba-tiba Surya menyimpan handphonenya di atas meja.

"Sama" ucap Zino menimpali. Felix dan Seno yg masih mabar hanya menoleh sekilas kearah keduanya. Mereka berdua belum menyelesaikan permainannya.

"Mau balapan?" celetuk Surya. Membuat Zino langsung menatap Surya begitupun dengan kedua orang lainnya.

"Boleh!! Dimana?" tanya Zino langsung antusias.

"Lo bukannya gak di izinin balapan, Zin?" tanya Felix pada Zino.

"Ya...jangan bilang lah sama yg lain" kata Zino sedikit ragu. Tapi dia sangat ingin balapan.

"Gue tau tempat yg sering balapan" sahut Seno. "Gue dulu juga sering balapan. Terus ketauan sama kanjeng ratu jadi gue gak bisa lagi bebas keluyuran" lanjutnya.

"Terus sekarang lo di bolehin keluar?" tanya Felix.

"Udah boleh. Tapi masih harus dalam pantauan" tutur Seno yg lain hanya manggut-manggut.

"Kalau nyokap lo tau, gimana?" tanya Felix lagi.

"Paling gak dibolehin main di luar lagi" sahut Surya.

"Ya enggak lah. Nyokap gue bilang gue udah besar jadi udah bisa nentuin mana yg baik dan mana yg benar" jawab Seno.

"Dan lo milih jalan yg salah" sahut Surya.

"Gak papa lah sesekali" ucap Seno santai.

"Ketauan nyokap lo, mampus!!" seloroh Felix.

"Santai aja" sahut Seno. Pandangan ketiganya otomatis menatap Zino yg dari tadi diam. "Lo jadi ikut gak?" tanya Seno pada Zino yg tiba-tiba terlihat ragu.

"Tadi semangat, kenapa sekarang malah ragu?" tanya Felix.

"Kalau jadi biar gue telpon teman gue yg di sana" kata Seno.

"Gas lah!!" ucap Zino setelah menimbang-nimbang kembali.

"Bentar gue telpon teman gue dulu" ucap Seno menghubungi temannya.

"Lo beneran gak masalah?" tanya Surya memastikan kembali pada Zino.

"Asal dua orang itu gak tau, semua aman" ucap Zino.

"Yuk berangkat!" seru Seno.

Mereka beranjak dari cafe dan menuju tempat dimana sudah banyak orang berkumpul di sana. Melihat arena balapan yg  sudah penuh dengan orang membuat Zino yg tadi sempat ragu jadi sangat bersemangat ingin bermain.

"Gue mau nyoba! Ini cuman main-main atau ada imbalannya?" tanya Zino pada Seno yg sudah berpengalaman.

"Ini ilegal, yg pasti ada taruhannya" ucap Seno. Pemuda itu kemudian membalas lambaian tangan dari temannya.

Brothers and Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang