Bagian 41 - Official

422 50 4
                                    

Happy Reading!!
.
.
.

🌷🌷🌷

Setelah selesai membuat kue Salsa dan Vivi pergi duluan dengan membawa kue yg mereka buat. Sedangkan Lea, gadis itu ke toilet dulu untuk membersihkan bajunya karena terciprat coklat.

"Gimana?" tanya Zino.

"Aman. Anaknya lagi di toilet" jawab Salsa.

"Amel ngomel nih, katanya kenapa gak nunggu mereka balik aja" ucap Arkhan memberitahukan pesan yg Amel kirim padanya.

"Keburu lupa" celetuk Seno.

"Semua udah beres?" tanya Victor.

"Udah, tinggal nunggu bintang utamanya!" seru Diana.

"Dia udah jalan ke sini, yuk ngumpet!" seru Zino yg mengawasi pintu belakang.

"Yuk cepat!" seru Lisa buru-buru bersembunyi.

"Hera ke mana? Bukannya dia tetangga kalian?" tanya Salsa.

"Dia lagi liburan di kampung neneknya" jawab Zino.

"Satrio standby!" seru Arkhan.

"Siap!" sahut Satrio. Pemuda itu bertugas untuk menghidupkan lampu.

Semua sudah bersembunyi di tempat yg tidak terlihat. Victor berdiri di tengah kegelapan dengan buket bunga di tangannya. Malam ini dia memutuskan untuk menyatakan perasaannya kepada Lea secara serius. Dan rencana malam ini adalah saran dari teman-teman dan juga sepupu-sepupunya.

"Loh ko gelap? Kalian di mana!?" teriak Lea.

Ctak...

Lampu hias yg mereka pasang langsung menyala. Victor berdiri di tengah-tengah dengan senyum yg mengembang. Lea membelalakkan bola matanya kaget.

"Lea" panggil Victor. Lea langsung tersadar dari keterkejutannya saat di panggil oleh Victor.

"Ini acara apa?" bingung Lea.

Victor tidak menjawab kebingungan Lea. Pemuda itu hanya tersenyum dan berjalan mendekat ke arah Lea. Victor mengambil salah satu tangan Lea untuk di genggam. Sebenarnya Lea masih bingung apa yg sedang terjadi, tapi melihat Victor menggenggam tangannya dan membawa buket bunga membuat pipinya memerah.

"Lea" panggil Victor lagi.

"I-iya" jawab Lea ragu-ragu.

"Mungkin ini bukan yg pertama atau terakhir kalinya aku bilang sama kamu, kalau aku sayang sama kamu. Lebih dari sayang kayaknya udah cinta banget sama kamu..."

"Bentar-bentar!" sela Lea sebelum Victor menyelesaikan ucapannya. "Ini lo mau nembak gue?" tanya Lea. Victor langsung mendatarkan wajahnya mendengar penuturan Lea. Apakah gadis ini tidak bisa berpura-pura tidak tahu saja kalau dia mau di tembak.

"Iya! Gue mau lo jadi cewek gue!" seru Victor, seperti pernyataan bukan pertanyaan. "Gue gak menerima penolakan!" lanjutnya sebelum Lea membuka mulutnya.

Gadis itu hanya bisa cemberut. "Jadi?" tanya Victor.

"Katanya gak nerima penolakan?!" kesal Lea.

"Jadi sekarang lo cewek gue!" ucap Victor menarik Lea ke dalam pelukannya. Gadis itu tidak bisa berkata-kata lagi. Dia hanya bisa menyembunyikan wajahnya di dada bidang Victor.

Brothers and Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang