Bagian 14 - Toko Roti

454 35 4
                                    

Happy Reading!!
.
.
.

🌷🌷🌷

Di dalam mobil Victor dan Lea sama-sama diam tidak ada yg membuka suara. Lea menyesali keputusannya untuk menerima tawaran Victor untuk pulang bersama. Karena dari tadi pria disampingnya tidak bersuara.

Sedangkan Victor, dia bingung ingin memulai pembicaraan dengan Lea. "Langsung pulang atau mau mampir?" tanya Victor akhirnya. Lea yg ditanya terperanjat kaget. Akhirnya pemuda di sampingnya ini mengajaknya berbicara.

"Gue gak langsung pulang, mau mampir ke toko roti bunda" jawab Lea. Mendengar jawaban Lea yg tidak langsung pulang kerumah Victor berniat untuk mengajak Lea jalan-jalan. Tapi mendengar jawaban Lea selanjutnya langsung dia urungkan niatnya tersebut.

"Oh oke. Dimana?" tanya Victor dan Lea langsung mengarahkan Victor ke mana mereka harus melaju.

Sepuluh menit lamanya, mereka akhirnya sampai di sebuah toko roti. Baru berhenti di depan toko aroma roti langsung masuk ke indera penciuman Victor.

"Makasih ya udah nganterin gue" ucap Lea.

"Gak mau gue tungguin?" tanya Victor.

"Eh gak perlu. Gue bakal di sini sampai pulang" jawab Lea langsung. Dia sudah setengah mati menahan canggung saat bersama dengan Victor jadi tidak mau berlama-lama lagi dengannya. "Gue masuk dulu, bye Vic...." belum selesai Lea berbicara seseorang sudah menyela terlebih dahulu.

"Ini siapa? Pacar Lea ya?" tanya bunda Lea langsung. Lea yg mendengar ucapan bundanya seketika melotot.

"Bukan bunda, ihh" ucap Lea sambil merengek. Victor dan bunda yg melihat Lea sedikit merengek merasa gemas.

"Hallo tante, saya Victor teman Leon" ucap Victor.

"Owalah teman Leon. Ko bisa sama Lea?" tanya bunda lagi.

"Leon pulang sama Karin naik motor, jadi dia yg nganter aku pulang. Bunda mending masuk aja deh, Victor udah mau pulang!" seru Lea sambil mencoba mendorong bahu bundanya untuk masuk ke dalam.

"Kamu ini kenapa sih? Nak Victor beneran mau pulang? Mau mampir dulu? Tante baru selesai manggang roti" ajak bunda tanpa memperdulikan Lea yg disamping melotot kepadanya.

Lea langsung melirik ke arah Victor sambil menggelengkan kepala, agar Victor menolak ajakan bundanya.

"Boleh. Aku belum mau pulang ko tante" ucap Victor sambil tersenyum manis. Lea yg mendengar jawaban Victor langsung ternganga.

"Aduh kamu manis banget deh, ayo masuk!" ucap bunda antusias langsung mengandeng Victor untuk masuk ke dalam toko. Lea yg ditinggal di depan masih mematung mencerna apa yg baru terjadi.

"Kamu mau ikut masuk atau jadi patung selamat datang di depan??" ucapan bunda menyadarkan Lea dari keterkejutannya dan langsung menyusul kedua orang itu masuk ke dalam toko. Saat masuk ia melihat Victor sudah duduk manis di meja depan kasir.

"Ini kamu coba roti yg baru bunda bikin" minta bunda kepada Victor. Lea yg mendengar bunda menyebut dirinya 'bunda' sedikit kaget. Sejak kapan bunda menyuruh Victor memanggil bunda dengan sebutan 'bunda'. Memang tadi saat masuk bunda meminta Victor memanggilnya bunda saja karena dia juga temannya Leon.

"Makasih bunda" ucap Victor sambil tersenyum sampai matanya berbentuk bulan sabit.

"Wah kamu senyum matanya ilang, sama kaya Lea!!!" ucap bunda girang. Lea hanya mendengus kesal. Kenapa bundanya ini?
"Lea, kamu temenin Victor makan rotinya ya. Bunda mau bikin roti lagi. Victor bunda tinggal dulu ya. Lanjutin aja makannya" seru bunda. Tanpa membantah Lea langsung duduk di hadapan Victor. Ingin membantah pun pasti dia yg kalah. Victor hanya menganggukkan kepalanya sambil memakan roti buatan bunda yg ternyata sangat enak. Bunda yg melihat Lea duduk langsung beranjak ke dapur.

Brothers and Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang