SAVE ME [1]

5.9K 299 84
                                    

Typo ⚠

Happy Reading 💋


Bosan!

Satu kata yang bisa menggambarkan perasaan seorang pria menawan bermaraga park yang kini duduk di sebuah sofa sambil memegang segelas wine ditangannya.
Mata indahnya menatap beberapa orang yang berlalu lalang dengan gaya anggun dihadapannya. Itu benar-benar membuatnya begitu muak dan benci. Melihat bagaimana wajah-wajah yang tersenyum penuh dusta disana, membuat pria bernama lengkap Park Jimin itu merasa mual.

"Sudah kuduga kau hanya duduk diam disini"

Jimin menoleh singkat dan kembali menatap kedepan setelah melihat siapa yang berbicara padanya.

"Seperti biasa, pesta amal yang membosankan bukan?"pria yang berbicara dengan jimin segera duduk disamping pria mungil itu.

"Hentikan ocehanmu"ucap jimin singkat dan kembali menyesap wine mahalnya

"Baiklah baiklah, aku hanya ingin menemanimu yang terlihat begitu bosan jim"ucapnya

"Aku tak perlu teman, kau tau itu bukan hoseok hyung?"jimin menoleh pada pria yang kini tersenyum secerah matahari padanya

"Kau selalu mengatakan itu, tapi aku tau bahwa kau sebenarnya sangat ingin memiliki seseorang yang bisa membawamu keluar dari kehidupanmu yang membosankan ini bukan?"tebak hoseok

Jimin tersenyum remeh dan menghabiskan seluruh wine yang ada di gelasnya.
"Ya, terkadang aku memimpikan hal itu, hal bodoh itu"gumam jimin dan segera berdiri

"Aku pergi, sampaikan salamku untuk paman dan bibi jung"pamit jimin

"Tentu, hati-hati"balas hoseok dan tersenyum menatap punggung jimin yang semakin menghilang.

Jimin memasuki mobilnya, malam ini dia mengemudi sendiri tanpa supir pribadinya.  Entahlah rasanya jimin ingin pergi sendirian hari ini, jalanan sudah terlihat sepi karena gerimis di malam ini.

Mobil mewah itu berhenti di tepi jalanan yang begitu sepi, tak ada satupun kendaraan yang lewat disana. Jimin meraih sebungkus rokok dari dashboard mobilnya dan mengambilnya sebatang, dia menyelipkan benda itu diantara bibir plump kemerahan miliknya dan menyulut benda bernikotin itu.

"Hahh, ini terasa lebih baik"gumam jimin dan membuka jendela mobilnya agar ada udara segar yang masuk kesana.

Pria mungil itu terus menghisap benda yang dapat merusak paru-parunya itu hingga tanpa terasa hanya tersisa separuh.
Hingga matanya menangkap seorang pria yang berlari keluar dari gelapnya jalanan dan berhenti tepat disamping mobilnya. Dengan cepat jimin segera menutup jendela mobilnya agar pria asing itu tak bisa berbuat hal buruk padanya.

"Buka pintunya, buka pintunya kumohon!"teriak pria itu yang samar-samar dapat didengar oleh jimin

Jimin hanya diam sambil matanya terus memperhatikan ekspresi panik pria itu.

"Apa-apaan dia?"gumam jimin

Jimin menatap beberapa gerombolan orang yang mulai berjalan ke arah mobilnya dengan membawa pisau yang berkilau ditimpa cahaya lampu jalanan.

Brak brak brakk

"Ck, kubuka atau tidak ya?"gumam jimin yang menimbang apakah dia harus membuka pintu mobilnya atau tidak.

Cklekk

Jimin menekan tombol kunci di mobilnya hingga pria asing yang sedari tadi menggedor pintu mobilnya dengan ekspresi panik segera masuk kedalam mobil.

"Pergi! Jalankan mobilmu nona!"bentaknya

"Nona?"batin jimin kesal namun segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi pergi darisana.

MINI STORY!  [KOOKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang