Aeli awalnya setuju bertemu dengan Val karena walau ditolak Val selalu datang ke kerajaannya satu kali sebulan, Alena juga sudah berusia 6 bulan sekarang, Aeli ingin rasanya memberikan kesempatan pada Val kalau memang lelaki ini sudah benar-benar berubah.
"Tidak bisakah kau pikirkan lagi keputusanmu, Deli? Demi kelangsungan kerajaanku? Bagaimana pandangan masyarakat kalau tahu aku bercerai darimu? Bagaimana bisa kerajaanku memiliki penerus jika kau tak kembali bersamaku" jadi masalahnya ini kan?
"Kau hanya menginginkanku menjadi alat untuk melahirkan keturunanmu, kan? Ku pikir kau sudah berubah, Val. Ternyata belum. Pemikiranmu masih sama, untuk menyakitiku dan memanfaatkanku. Aku menyesal sempat berfikir kau serius atas tindakanmu setiap bulan ke sini. Ku rasa tidak perlu lagi aku membuang waktu bertemu dengamu. Ini yang terakhir, berikut sejuta penyesalan bukan hanya karena meluangkan waktuku siang ini untuk bertemu denganmu. Tapi juga dengan perasaan yang masih berharap dan terus mencintaimu walau kau sakiti. Sekali ini aku pamit dengan benar. Mungkin 6-8 bulan lagi surat pembatalan pernikahan kita akan jadi, jangan cari aku lagi Val. Aku tidak mau jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya" Aeli meninggalkan Val yang frustasi memukul kepalanya sendiri dan menghakimi dirinya.
"Kenapa juga yang kubahas malah kerajaan sialan milik ayah! Harusnya aku cuma perlu menyatakan kata maaf dan memberitahunya bahwa aku sangat mencintainya dan Alena" sekarang bagaimana?
Val kembali lagi kekerajaannya masih dengan tangan kosong juga harapan yang kian pupus. Sesampainya ia kembali ke Luksemburg, bukan dibela, ia malah ditertawakan oleh ayah kandungnya.
"Kau ini bodoh sekali, anak siapa sih? Kenapa bicara persis seperti yang kukatakan tentang penerus? Kau hanya perlu bicara dari hati ke hati dengan wanitamu. Apa susahnya?"
👑
Val absen pada bulan berikutnya, ia masih memikirkan cara lain untuk menggagalkan gugatan Aeli terhadap pembatalan pernikahan mereka, bulan berikutnya, secara rahasia ia bertemu dengan ibu mertuanya dan meminta maaf secara tulus.
"Ibunda, maafkan Val ya? Val tidak bisa memerlakukan Aeli dengan baik saat itu, Val sedikit tertekan dengan kenyataan kalau Val dan Aeli adalah seorang penerus tahta, banyak beban yang harus kami tanggung. Maaf Val tidak bisa menyesuaikan diri dengan cepat dan membuat Aeli menjadi sasaran kemarahan Val. Tapi tidak pernah satu malampun Val tidak menyesal atas apa yang Val perbuat pada Aeli, begitu juga Alena, tentu Val sayang mereka bun" sebenarnya Steffi tahu dimana duduk perkaranya, ayah kandung Val juga sempat menemuinya dengan Vincent.
"Saya tahu, tapi lebih baik hal seperti ini disampaikan langsung pada Aeli ya, nak? Ibunda tidak bisa bantu banyak selain fakta Aeli masih merindukanmu" Steffi pergi meninggalkan Val sendiri.
Val kembali absen ke Liechtenstein membuat Aeli berfikir bahwa memang perkawinan mereka sudah berakhir. Bulan berikutnya lagi Val memberanikan diri bertemu dengan ayah mertuanya. Val menerima hukuman fisik dari ayah mertuanya, dengan gagah berani ia menerima cambukkan dan pukulan emosi ayah mertuanya.
"Apa ayah sudah memaafkanku?" Pertanyaan Val dari sisa-sisa tenaganya.
"Belum seberapa dari rasa sakit yang diterima oleh putriku" Vincent meninggalkan Val yang segera dikerumuni ajudannya.
👑
Setelah kejadian itu, Val agak sedikit putus harapan. Ia takut kembali ke Liechtenstein. Dua bulan ia absen menghampiri Liechtenstein tapi ia ingat anaknya berulang tahun dan seharusnya surat pembatalan perkawinan itu jadi di bulan ini sampai dua bulan kedepan, kesempatannya hanya pada waktu ini.
"Setidaknya, jika tidak bisa jadi suami yang baik, aku harus jadi ayah yang baik bukan?" Val menyiapkan begitu banyak hadiah buat putrinya, ia harap setidaknya bayinya bisa memaafkanya jika istrinya belum bisa.
Niat hati mengejutkan bayinya dengan segudang hadiah yang ia bawa, tapi malah ia yang balik dikejutkan. Pertama, ia bisa masuk ke dalam kerajaan Liechtenstein karena gerbang dibuka untuk umum, seperti saat ulang tahun Aeli, tapi yang mengejutkannya, ia melihat bayinya yang berjalan perlahan mengencangkan langkahnya begitu melihat Sander.
"Daddy!" Deg, itu Alena memanggil Sander.
"Aduh Princess daddy cantik sekali, selamat ulang tahun ya?" Sander menganggat bayi itu ke dalam gendongannya.
Terkejut? Tentu saja. Val segera menghampiri Aeli dan menarik tangan wanita yang masih berstatus sebagai istrinya itu menjauhi keramaian.
"Masih belum puas kau menyakiti aku, Val?" Tanya Aeli sudah terisak karena tangannya memerah dibuat Val.
Tapi Val tidak menjawab dan langsung bersimpuh dihadapan Aeli.
"Katakan, hal apa yang bisa membuatmu tidak pergi dariku dan membatalkan pengajuan perpisahan sialan itu?" Jujur, Aeli bingung dengan kondisi ini.
"Jika tujuanmu bersamaku masih sama dengan sebelumnya, buat apa aku bersamamu, Val?" Aeli juga sedih mengakhiri pernikahannya yang baru seumur jagung dengan pria yang ia cinta.
Val merangkak mendekat pada Aeli dan meraih lengan wanitanya.
"Kau mau tahu alasanku tidak mau melepasmu?" Tapi Aeli menggeleng.
"Ku rasa lima bulan absensimu sudah membuktikan kalau kau tidak lagi ingin memperjuangkan keluarga kita?" Tanya Aeli.
Tapi Val membuka bajunya, memperlihatkan bekas luka yang entah kenapa tak kunjung hilang, kenang-kenangan dari ayah mertuanya.
"Bulan pertama setelah mengunjungimu aku memang tidak hadir, merenungkan ucapanku yang sangat ceroboh saat itu, bulan berikutnya aku menemui ibunda, meminta maaf padanya dan menyatakan betapa aku menyayangimu dan Alena. Bulan berikutnya aku memang sekali lagi absen ke Liechtenstein, aku memikirkan bagaimana aku harus menghadapimu, tapi bulan berikutnya, aku bertemu dengan ayahmu dan mendapat kenang-kenangan ini dari beliau, masih tidak seberapa dengan rasa sakitmu diacuhkan dan diperlakukan tidak baik denganku. Mungkin itu alasan lukanya tidak hilang walau dua bulan aku mengobatinya. Aku minta maaf ya Aeli. Aku tidak bisa menjadi suami yang baik, seperti yang kau inginkan. Aku mencintaimu, hanya itu yang perlu kau tahu, sekali lagi maaf karena menjadikanmu samsak atas perubahan status kita berdua, aku hanya seorang biasa yang berpikir mencintai orang biasa juga, tidak pernah terpikir olehku kita berdua akan menjadi seorang penerus tahta, maaf sudah melimpahkan semua beban padamu. Niatku kesini, jika aku tidak bisa menjadi suami yang baik bagimu, aku ingin menjadi ayah yang baik bagi Alen. Ternyata peranku juga sudah digantikan oleh Sander ya? Maaf sudah membuatmu jatuh cinta dengan seorang berengsek sepertiku. Tapi jika pertanyaanmu maukah aku memperjuangkan pernikahan kita? Sekali lagi aku juga memberi tahu, kalau ribuan kalipun aku mau memerjuangkan pernikahan kita, aku akan berubah demi kita, jika memang kau masih bisa menemukan kebahagiaanmu denganku, tidak perduli mengenai status kita, asal kau bahagia"
👑
130323
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Sleeping Princess
FanfictionSeorang putri kerajaan yang sukanya hanya tidur dan selebihnya berlatih balet atau belajar untuk menjadi seorang penerus tahta yang baik, sampai pada saat ia diajak bermain di pasar luar kerajaan, ia menemukan seorang permata yang menarik minatnya u...