Akhirnya hari yang dinanti keluarga Val datang juga, walau sebenarnya Val tidak menanti hari itu.
"Val! Jangan terlalu lama nak! Nanti kita terlambat ke acara!" Teriak Ibu Val.
Dengan mendengus, Val keluar dari kamarnya dengan setelah yang sudah dipesan dan dibeli oleh ibunya.
"Lagi pula kita bukan tamu spesial, bu. Kalau telat pun aku yakin princess tidak akan mencari kita atau bahkan menyadarinya" tapi tentu jawaban Val salah.
"Ayo cepat, kereta kuda dari istana sudah berada di depan rumah kita, menunggu" tunggu? Apakah Val tidak salah dengar?
"Kita di jemput utusan kerajaan untuk hadir ke pesta?" Tanya Val yang dianggukki prajurit, sedangkan sang ibu sudah naik ke kereta kuda.
"Cepat Val! Princess pasti sudah menunggu!" Astaga ibu.
"Ya, baiklah. Ayo kita temui penerus tahta kerajaan ini" ucap Val mengikuti langkah sang ibu menaiki kereta kuda.
👑
Sampai di istana, gerbang telah terbuka dan sang prajurit membantu mereka turun dari kereta kuda. Val sedikit terkesiap dengan indahan istana yang jarang terbuka untuk umum. Walau hanya di halaman, tapi sudah ditata sedemikian rupa memukau.
Pelayan berlalu lalang membawakan minuman yang Val yakin berharga fantastis yang padahal makanan dan minuman juga telah tersedia di meja dan bisa mereka ambil sendiri.
"Tuan Valdemar?" Seorang dengan baju pelayan dengan usia paruh baya membungkukkan diri.
"Nyonya Selda" Kini berganti orangtua Val yang memberikan hormat pada pelayan yang memiliki seragam berbeda dengan pelayan kediaman penguasa Liechtenstein.
"Val!" Teriak Aeli yang membuat Val bingung dengan situasi ini.
"Princess Adelaide, saya memberi hormat pada calon penerus tahta Kepangeranan Liechtenstein" Selda memberikan hormat lagi sebagaimana ia memberi hormat pada Val tadi.
Situasi macam apa ini? Orangtua Val juga bingung, karena yang mereka tahu wanita cantik dihadapan mereka bernama Deli.
"Tuan putri, Adelaide. Salam hormat dariku" Val membungkuk, begitu juga dengan orangtua Val.
"Maafkan kami tidak mengetahui Tuan Putri adalah Princess Adelaide" Ucap kedua orangtua Val.
"Ei? Tuan Val tidak perlu memberikan penghormatan sedalam itu pada Princess Adelaide. Mulai hari ini aku akan membawamu kembali ke Luksemburg"
"Maksudmu?" Val semakin bingung dengan percakapan yang mereka jalani.
"Kau adalah pangeran pertama Adipati Luksemburg, anakku. Prince Valdemar Grand Duke of Luxembourg" Ucap seorang pria paruh baya yang membuat semua orang berlutut memberi hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Sleeping Princess
FanfictionSeorang putri kerajaan yang sukanya hanya tidur dan selebihnya berlatih balet atau belajar untuk menjadi seorang penerus tahta yang baik, sampai pada saat ia diajak bermain di pasar luar kerajaan, ia menemukan seorang permata yang menarik minatnya u...