Princess: 17

167 33 5
                                    

Val kembali berkutat dengan banyak berkas sesekali pergi ke beberapa kota untuk mengurus kerja sama, tidak terasa ia sudah satu bulan meninggalkan Liechtenstein. Tentu ada rasa rindu yang kian membuncah, tapi apa daya, jika ia pulang sekarang nanti pekerjaan akan menghantui liburannya di Liechtenstein. Sementara ia ingin menghabiskan waktu bersama istri dan anaknya. Tapi tiba-tiba tentara Liechtenstein datang dan membawa surat perintah bahwa Val harus pulang ke Liechtenstein segera.

Val berangkat ke Liechtenstein dengan sejuta rasa khawatir, walau ada sedikit rasa sayang karena ia baru menyelesaikan pekerjaan 10 bulan kedepan dalam 1 bupan di Luksemburg, padalah jika ditahan beberapa saat lagi, mungkin ia bisa 1 tahun penuh di Liechtenstein.

Malam itu Val langsung sampai dan di sambut oleh Aeli begitu ia turun dari kereta kudanya.

"Astaga, Val. Ku kira kau akan meninggalkan kami" Aeli menangis memeluk Valdemar, suaminya.

"Hei? Dari mana pikiran buruk itu datang? Aku hanya menyelesaikan beberapa pekerjaanku di Luksemburg, sayang. Tidak ada yang meninggalkan kalian" Val membalas pelukan Aeli, mengusap kepala wanitanya, dan melonggarkan pelukan mereka untuk menghapus air mata Aeli.

"Itu datang dari bayi yang ia kandung. Sejak tahu ia hamil beberapa hari yang lalu, ia sangat kalut. Katanya takut mengalami kehamilan sendirian seperti saat mengandung Alena" sebut Vincent yang baru keluar dari istananya.

"Maaf ya Val, aku baru selesai menstruasi ketika kita berhubungan sebelum kau pulang ke Luksemburg" Aeli takut Val tidak senang dengan kehamilan keduanya, ia juga merasa ini sangat dekat dengan kehamilan pertamanya dengan Alen.

"Kenapa minta maaf? Ini anakku kan? Hasil percintaan kota malam itu? Lalu kenapa minta maaf sayang? Terima kasih banyak ya sudah mau mengandung benihku lagi, mungkin kehamilan Alen bukan yang bisa kau nikmati dan senangi. Dikehamilamu yang sekarang, aku akan memperlakukanmu dengan benar" Val menempelkan hidungnya pada hidung Aeli sambil menyimpulkan senyum.

Sebenarnya ia ingin mengatakan kalau bayi yang Aeli kandung akan menjadi penerus tahta Luksemburg. Tapi ia tidak mau menyinggung hati kecil Aeli, ia tahu seberapa sensitif Aeli dulu saat hamil Alen, sekali lagi dulu ia hanya pura-pura tidak perduli. Ia juga hanya akan berharap dalam hati kalau bayi mereka laki-laki. Tapi tidak pernah akan ada masalah bagi Val kalau bayi mereka perempuan lagi, lihat saja Alena, cantik kan? Tentu saja. Lihat produknya siapa dulu? Valdemar yang tampan dan Adelaide yang cantik, tidak akan pernah gagal dalam urusan visual anak.

👑

Sehari-hari Val hanya menemani Aeli, menuruti kemauan Aeli, memerhatikan asupan Aeli, dan bermain denan Alena. Ah, ternyata begini ya rasa jadi suami sekaligus ayah siaga. Kemana saja ia selama Aeli hamil? Ah, mungkin saat itu ia sibuk dengan kerajaannya atau sengaja menyibukkan diri dengan pekerajaannya. Ternyata jadi pengangguran dengan istri dan anak yang cantik tidaklah buruk. Bahkan sedang menantikan anak kedua. Dalam catatan uang tetap menjadi alat pembayaran ya, bukan pengangguran tanpa harta.

"Sayang, mulutku sudah kosong, aku mau anggur hijau" itu Aeli.

Ya, Val sedang menyuapi Aeli buah siangnya, ada rasberi, stroberi, cheri, dan entah mengapa anggur hijau yang terpilih siang ini sebagai menu snacking Aeli. Alena juga sedang bermain mengelilingi kamar dengan penjagaan pelayannya. Sesekali menghampiri Val dan Aeli meminta sebuah stroberi untuknya.

"Anggur datang sayang, Aaa buka mulutnya cantik" Aeli yang merebahkan kepalanya pada pada Valdemar membuka mulutnya menanti anggur tanpa biji itu masuk ke dalam mulutnya.

Aeli mengunyahnya dengan tenang sambil melanjutkan membaca buku. Ah, hari seperti ini yang sudah lama ia impikan, tapi baru sekarang ia merasakan kehangatan memiliki suami seorang Val.

"Alen, tidur siang dulu yuk?" Aeli membangunkan dirinya saat sadar sudah masuk jam tidur siang Alen, karena begitu juga dirinya.

Pelayan itu segera tahu untuk undur diri, keluarga kecil Val ingin beristirahat bertiga. Alen segera Val gendong untuk tidur di tengah-tengah orangtuanya.

"Alen cantik" goda Valdemar.

"Ja, papa" seperti paham saja bayi ini.

"Anak sama ayahnya sama saja, suka saling menggoda. Kalian jika belum ngantuk lanjutkan saja ngobrolnya, mama tidur duluan ya" Aeli yang sudah 5 watt segera menarik selimutnya sebatas dada.

Tapi Val tahu, Aeli tidak suka tidur sendirian sementara Val dan Alen masih berisik.

"Little princess, kita ikut mama, tidur siang yuk?" Ajak Val langgung memboyong Alena untuk masuk juga ke dalam selimut Aeli.

"Ja, papa" ini lagi jawaban Alen, kosa katanya memang masih terbatas.

"Gute nacht mein schatz" ucap Aeli pada kedua bayinya.

"Gute nacht mama" ucap Val sebagai balasan lalu memeluk kedua wanita kesayangannya untuk masuk ke dalam alam mimpi yang sama.

👑

Val terpikir untuk perayaan ulang tahunnya, ia sebenarnya ingin merayakan di Luksemburg sekaligus memberikan kabar bahagia tentang kehamilan kedua Aeli. Tapi kondisi Aeli yang hamil muda membuatnya takut meninggalkan wanita itu ataupun mengajaknya perjalanan jauh ke Luksemburg. Sementara jika ia terus di Liechtenstein sampai bayi keduanya lahir, akan bingung kerajaannya terutama ayahnya kalau ia tiba-tiba membawa calon penerus pulang ke Luksemburg. Ingin membicarakan hal ini dengan Aeli, tapi tidak ingin memberatkan pikiran sang istri.

"Ada apa sih, Val? Kau terlihat seperti memiliki banyak beban pikiran? Apa kau tidak keberatan untuk cerita padaku?" Val dikagetkan oleh Aeli yang membawakannya English Breakfast.

"Kau mau mendengarkanku?" Tanya Val sambil menyeruput teh buatan istrinya.

Ya, Aeli akan mual kalau minum teh yang bukan ia buat sendiri.

"Tentu saja, aku kan istrimu, bodoh. Bukan hanya tempatmu berbagi kesenangan atau amarah saja. Aku juga tempatmu berdiskusi untuk mengambil sebuah keputusan. Ku kira itu arti dari teman hidup? Susah maupun senang?" Apa ini? Bahkan sekarang bukan hanya ayahnya yang mengatak Val bodoh, istrinya juga.

"Jangan sampai aku jadi benar-benar bodoh karena banyak yang mengataiku begitu, aku hanya sedang berpikir masalah pengadaan ulang tahunku dan pemberitahuan kehamilanmu di Luksemburg. Menurutmu bagaimana?" Sejujurnya Val memang sudah bingung sekali.

"Kau maunya bagaimana? Mungkin setelah kau memberitahu pendapatmu aku baru bisa mendapatkan ide bagaimana kalau pemikiranku" Val mengangguk mengerti.

"Akhir bulan ini kan ulang tahunku, aku sebetulnya ingin mengadakannya di Luksemburg sekaligus mengumumkan kehamilanmu, tapi aku takut kau terlalu lelah dan membahayakan bayi kita mengingat usia kandunganmu masih sangat rentan. Sementara kalau tidak mengajakmu aku sangat khawatir meninggalkanmu. Tapi kalau tidak diumumkan di Luksemburg, kepulangan kita membawa adik Alena nantinya akan sulit diterima takutku"

👑

170323

Oh! My Sleeping Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang