Baru Aeli ingin menjawab dan mendekati Valdemar untuk memeluk pria yang terluka itu, ibundanya tidak sengaja menemukan mereka.
"Ada apa ini?" Tanya Princess Steffj.
"Bun, bisa panggilkan dokter untuk Val? Biar bisa mengobati lukanya, tolong minta pelayan untuk mengambil baju baru juga untuk Val, boleh?" Steffi segera meninggalkan kedua anaknya itu, ia tahu ia datang di waktu yang tidak tepat dan segera menuruti permintaan Aeli.
"Terima kasih, Deli" Val memeluk Aeli lebih erat dari sebelumnya, menangis di pundak Aeli lebih kencang dari yang pernah ada, apa keperdulian Aeli menandakan ia masih ingin kembali bersama Val?
"Kenapa tidak pernah cerita? Kenapa malah memarahi aku, menjauhi aku, mengasari aku? Val, aku bukan peramal yang akan tahu kapan perasaanmu buruk atau baik, apa yang kau alami dan rasakan. Aku tahu kau mencintaiku dalam diam, tidak berbanding lurus dengan perbuatanmu padaku dan Alena. Walau aku juga tahu kau tidak sengaja menepis tangan Alena pada saat itu, tapi jujur itu sangat menyakitkan. Kalau dulu kau mengasariku, aku akan diam dan menerima, tapi sekarang ada Alen. Aku harus melindunginya, darimu sekalipun. Ia anakku, aku tidak sudi melihatnya terluka, walau ayahnya yang melukainya. Aku juga tidak mau ia melihatmu melukaiku dan nantinya berpikir kalau memang sudah sepantasnya seorang istri dikasari oleh suami, aku tidak mau ia begitu Val, anak kita perempuan, aku tidak mau ia mendapat laki-laki sepertimu" jujur menyakitkan untuk Val dengar kalau ia adalah contoh yang buruk bagi Alen, tapi semua perkataan Aeli itu benar adanya.
Dokter sudah tiba dan pelayan juga sudah membawakan baju, agar tidak merusak acara ulang tahun Alen, pengobatan dilakukan dengan cepat, lalu Val kembali memakain baju yang telah dibawakan pelayan tadi, ia segera menghampiri Alen yang tengah digendong oleh Sander, dan merebut bayi itu ke gendongannya.
"Sama vater ya, sayang?" Vater adalah ayah dalam bahasa Jerman.
"Papa?" Tanya Alen yang masih sulit mengeja vater.
"Iya, ini papanya Alen" itu Aeli menghampiri Val dan bayinya.
"Papa!" Alen seolah mengerti dan memberikan pelukan hangat pada Val.
Alen merangkul leher ayahnya dengan kencang lalu menempelkan liur basahnya sepanjang pipi sang ayah.
"Terima kasih ciumannya, cantik. Selamat ulang tahun ya, papa bawa banyak hadiah buat Alen my little princess" Val mengecup pipi gembil anak manisnya lalu prosesi ulang tahun Alen berjalan dengan lancar.
Mereka menyanyikan lagu ulang tahun bersama, meniup lilin bersama, memotong kue ulang tahun bersama, seperti sebuah keluarga utuh yang berbahagia.
"Terima kasih, Val. Sudah melengkapi acara ulang tahun Alen hari ini" ucap Aeli mengambil alih bayinya yang tertidur di pundak sang papa.
"Jadi, jawabanmu?" Tanya Val.
Sebelum Aeli berhasil menjawab, teriakan Vincent sudah menggelegar.
"Aeli bawa Alena masuk ke kamarnya. Dan kau, ke ruang kerjaku, sekarang!" Ya, siapa lagi yang mau di sidang oleh ayah mertua sesi dua?
"Baik ayah" jawab Val dan Aeli.
"Vincent, jangan terlalu kejam pada Val. Tadi ku lihat lukanya belum sembuh. Lagi pula hari ini ia berlaku sangat baik pada Aeli dan Alena" bela Steffi.
"Dasar lemah, begitu saja terluka. Lagi pula bisa saja kau bermain cantik berbuat baik pada anak dan cucuku di depanku dan seluruh rakyat Liechtenstein untuk mendapat simpati, kan? Nanti sekembalinya Aeli dan Alena ke kerajaanmu, kau juga kembali memerlakukan mereka dengan buruk. Jangan harap aku percaya sandiwaramu seperti Aeli yang mudah kasihan dan terpengaruh olehmu. Aeli hanya terlalu baik, apalagi jika disandingkan denganmu. Toh selama ini Sander yang menjaga Alena. Ia juga yang menjadi peneman Aeli sedari kecil. Ia bukan pangeran pertama sepertimu, sehingga ia tidak terlalu membutuhkan penerus dan bisa tinggal di kerajaan kami. Sekarang sebutkan apa yang bisa membuatku memilihmu ketimbang Sander yang tidak pernah mencelakai anak dan cucuku, Valdemar yabg terhormat?" Vincent sengaja mempertanyakan hal seperti ini pada Val.
"Aku tahu aku sudah tidak pantas mendapat kepercayaan lagi, ayah. Maaf karena menyia-nyiakan Aeli dan Alena sebelumnya, tapi setelah hidup terpisah dari mereka, aku semakin menyadari betapa aku mencintai istri dan anakku. Mungkin aku tidak sebaik Sander, tidak bisa juga selalu memastikan kebahagiaan Aeli. Tapi aku berjanji akan setia dan mengabdikan hidupku hanya untuk Aeli dan Kerajaan Liechtenstein. Alena akan menjadi Putri Mahkota Kerajaan Liechtenstein seperti keinginan Aeli. Mulai sekarang, apa yang Aeli inginkan adalah segala sesuatu yang akan terlaksana di dalam kehidupan kami, ayah. Mohon kepercayaannya"
"Aku sudah mengirimkan surat untuk menarik berkas pembatalan pernikahanku dari Vatikan" tiba-tiba Aeli sudah muncul di ruang kerja ayahnya.
"Aeli" Steffi mengingatkan untuk tidak gegabah seperti itu.
"Kenapa tidak diskusikan dengan ayah dulu? Sungguh mengecewakan tindakanmu kali ini" ayahnya sangat terdengar kecewa.
"Sayang" Val juga mengingatkan untuk tidak berdebat dengan Pangeran Vincent.
"Aku rasa kami sudah dewasa dan susah saatnya mengambil keputusan sendiri" saat ayahnya berdiri ingin memukul Aeli, Val segera menghadang, jadi tamparan itu mengenai wajah tampannya.
"Vincent! Kau ini apa-apaan!" Steffi segera menghampiri Aeli yang hampir terjatuh karena kaget, ia belum pernah melihat ayahnya berbuat demikian.
"Itu karena kita terlalu memanjakannya, ia jadi buta terhadap perasaannya. Begitu menyangkut Valdemar, ia langsung luluh, ketika menerima perlakuan buruk, kepada siapa ia mengadu? Punya anak terkadang memang tidak berguna" Vincent meninggalkan ruang kerjanya dengan marah.
Val segera mengambil alih Aeli karena tahu ibunda akan menyusul ayah.
"Jangan dengarkan kata ayahmu, ia hanya sedang marah. Val, ibunda titip Aeli ya?" Aeli menangis karena belum pernah diperlakukan begitu dengan ayahnya.
"Maaf ya, karena aku, kau jadi diperlakukan begitu dengan ayah. Janji jangan membelaku lagi di depan ayahmu ya?" Aeli hanya menangis, masuk ke dalam pelukan Val.
"Aku membencimu Val, tapi tidak bisa melupakan betapa aku mencintaimu, dan mengenai Sander. Ia sering main ke sini, kau tau sendiri sebelum kita bertemu bahkan. Ia membahasakan dirinya daddy, maaf kalau kau tak suka. Ayah sangat setuju dengan panggilan daddy agar Alen memiliki sosok ayah, dan aku sering dijodohkan dengan Sander, sejak sebelum kita menikah, dan muncul lagi setelah rumor kita bercerai, maaf ya? Tapi aku tidak pernah menaruh hati pada Sander. Aku hanya menganggapnya sebagai kakak laki-laki yang tidak aku punya, kau tahu aku selalu bermain dengannya sejak kecil, tidak mungkin kan aku mencintai dia?" Val mengangguk memahami.
"Kau tidak perlu minta maaf, kita ke kamar Alen saja bagaimana menurutmu, sayang?"
👑
140323
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Sleeping Princess
FanfictionSeorang putri kerajaan yang sukanya hanya tidur dan selebihnya berlatih balet atau belajar untuk menjadi seorang penerus tahta yang baik, sampai pada saat ia diajak bermain di pasar luar kerajaan, ia menemukan seorang permata yang menarik minatnya u...