Ternyata keinginan Val masih jadi kenyataan. Val sangat bersyukur memiliki ayah yang pintar melobi dan negosiasi. Lihat, hal yang tadinya disiapkan untuk pernikahan Aeli dan Sander sekejap berubah menjadi pernikahan Aeli dan Val kembali.
"Kalau yang kali ini tidak berhasil lagi, ku rasa kita memang tidak seharusnya bersama, Val. Mungkin kita tidak berjodoh. Jadi kalau sampai pernikahan kedua kita gagal. Kau harus berjanji untuk meninggalkanku dan melupakanku" sementara ini Val mengangguk.
"Tapi kan kita tidak tahu kalau ternyata kita tidak berhasil tapi masih terus dipertemukan lagi secara insidental? Lagi pula kita mau menjalankan pernikahan ini dengan benar kan, Aeli? Kenapa sudah memikirkan kemungkinan terburuk? Yang kemarin memang salahku, aku tidak menikahimu dengan benar maka kita harus mengakhiri segala yang tidak benar itu, termasuk pernikahan kita yang lalu. Kalau sekarang, aku kan sungguh-sungguh mencintaimu, ingin melindungimu, dan terus bersamamu. Walau yang lalu juga aku selalu mencintaimu" gombal.
"Mungkin perpisahan kita yang kemarin juga bukan sepenuhnya mau kita. Maka aku tidak menghitungnya sebagai perpisahan. Tapi bukan berarti kau terlepas dari semua kesalahanmu, aku mau kita tetap menghargai perjanjian pernikahan kita yang sebelumnya, lagi pula di mata masyarakat kita tidak pernah bercerai, kan? Jadi perjanjian itu masih berlaku" lagi, Val memberikan anggukkan.
"Aku setuju" ucap Val menyenangkan hati Aeli.
"Aku juga ingin menambahkan satu pasal lagi, agar kau tidak akan meninggalkanku demi perempuan lain, di larang berselingkuh, atau kau tidak akan melihat darah dagingmu lagi, anak-anak akan bersamaku. Begitu juga sebaliknya" Aeli menunduk, walau ia yakin bahwa dirinya tidak akan berselingkuh.
"Sudah, cukup. Kita harus ke altar kapel kerajaan, sayang. Walau kali ini pernikahan kita kecil-kecilan dan terkesan sederhana karena kita menutupi hal ini dari publik. Percayalah, kali ini perasaanku sungguh, padamu. Tidak akan ada perselingkuhan dan perceraian. Sampai maut memisahkan kita" kini Aeli yang memberikan angukkan.
"Sampai maut memisahkan kita" ulang Aeli tanda setuju.
👑
Pernikahan berjalan dengan lancar walau sangat sederhana. Beda sekali dengan pernikahan sebelumnya yang digelar besar-besaran di Luksemburg. Kali ini hanya diadakan bersama keluarga inti saja berikut pastor yang meresmikan mereka kembali.
"Ku harap kalian bisa menjalankan pernikahan kali ini dengan sungguh. Ingat yang ku katakan tadi, pangeran dan putri yang terhormat. Walau mungkin jabatan kalian di dunia ini tinggi, akan tetapi apa yang sudah dipersatukan Tuhan tidak dapat diceraikan oleh manusia. Dan kalian itu masih seorang manusia biasa di luar gelar kalian yang terhormat. Hormatilah hukum Allahmu" kata pastor sebelum meninggalkan Aeli dan Valdemar.
Val dan Aeli merasa sedikit tertohok dengan perkataan pastor yang agaknya sedikit marah dengan mereka. Karena mereka terkesan main-main dengan pernikahan mereka yang lalu.
"Ayo besok kita panggil ahli hukum waktu itu untuk merevisi pasal baru darimu, kali ini aku sangat yakin bisa menjadi pendamping hidupmu, susah maupun senang, sehat maupun sakit. Tapi kalau kaya, seharusnya kita tidak akan miskin sih mengingat harta kekayaan kerajaan kita, tapi jika aku pun masih seorang pekerja penginapan seperti di kala itu, aku dengan segala kekuranganku akan terus berusaha untuk membuatmu dan anak-anak tidak merasakan kekurangan itu" Aeli tersenyum.
"Kau dan mulut manismu selalu bisa membuat hatiku menghangat, ku kira kau tidak bersedia merevisi perjanjian kita karena tadi kau mengalihkan topik dan tidak membahas setelahnya" gantian Val yang tersenyum dengan nakal.
"Kalau begitu, aku bisa mendapatkan malam pengantinku?" Goda Valdemar.
"Berbicara begitu kau tidak malu dengan bayimu yang masih ada di dalam kandunganku? Kalau kau mengakuinya sebagai bayimu, sih. Aku tidak memaksa, kan kau bilang, bayimu atau bukan ia tetap mendapatkan tahta Luksemburg, beruntung sekali bayiku" ucap Aeli mengusap-usap perutnya.
"Aeli, jangan mengajakku bertengkar di hari pertama kita membangun semuanya kembali" Aeli menaikkan kedua bahunya seolah tidak tahu.
Aeli yang masih fokus memberikan usapan pada perutnya yang sedikit tegang malam ini karena kelelahan menarik perhatian Valdemar. Suaminya itu melihat kaki Aeli yang sedikit bengkak dan memijitnya.
"Baiklah, aku hanya bercanda, jangan tersinggung, dan tidak usah memijit kakiku, Val. Kakiku memang sebesar kaki gajah semenjak hamil adik Alena" ucap Aeli terdengar sedih.
"Hei, apakah aku sudah pernah bilang? Kakimu adalah kaki yang paling cantik dan paling kuat di dunia ini. Memangnya kenapa kalau sedikit bengkak? Itu juga karena kau seharian selama sembilan bulan sepuluh hari harus menahan bobot bayiku yang berkembang di rahim mu, kan? Sambil berlari mengejar Alena yang sangat aktif di usianya. Apakah ada kaki yang lebih baik lagi dari kakimu? Bahkan kakiku saja tidak akan sanggup begitu" lagi, Val berhasil menerbitkan senyum di wajah istrinya.
"Selalu membuat pipiku memanas dan memerah, padahal kau memang memiliki mulut manis, dan bukan baru kali ini aku dipuji olehmu" Aeli membuang pandangannya dari Val karena merasa malu.
"Jagoan, lihat mama sedang tersipu malu. Mama cantik sekali ya?" Ucap Valdemar sambil mengusap perut Aeli.
"Argh!" Aeli tersentak dan sedikir merasa kesakitan.
"Ada apa sayang? Perutmu sakit ya? Di bagian mana?" Val ikut panik sambil mengusap-usap perut Aeli lagi.
"Apa kau tidak merasakannya tadi?" Tanya Aeli.
Mata Val terbelalak baru menyadari. Tadi bayinya merespon!
"Astaga, jagoan tadi menendang ya? Jagoan papa setuju kan kalau mama sangat cantik!" Val berkata lagi dan bayinya memberikan tendangan lagi.
"Padahal selama kau tidak ada aku selalu berusaha mengajaknya berbincang, tapi ia tidak pernah merespon seperti jika kau yang mengajaknya berbicara" ucap Aeli cemburu.
"Suka suara papa ya? Jagoan mengenali suara papa ya sayang? Jagoan memang anak papa yang paling hebat. Kalau Kakak Alen yang paling cantik!" Ucap Val mencium perut Aeli dengan sayang.
"Kenapa bilang begitu? Bagaimana kalau Adik Alena perempuan?" Tanya Aeli tidak senang Val selalu menyebut bayi dalam kandungannya sebagai jagoan.
"Kalau ia perempuan, kepalaku akan pusing" jawab Val yang masih bermain dengan perut Aeli, mengusak hidungnya pada perut yang semakin membulat itu.
"Kenapa begitu?" Tanya Aeli semakin tidak senang.
"Karena aku akan semakin susah menjaga tiga bidadari cantik di dalam hidupku. Aku yakin kalau bayi kedua kita perempuan ia akan sangat cantik. Kau akan jadi anak kesayangan papa, sayang" ucap Valdemar masih mengusap perut Aeli.
"Lalu kalau Adik Alen kesayanganmu, Alena mau mau kemanakan?" Tanya Aeli lagi.
"Alen akan menjadi yang paling ku banggakan dan memiliki posisi spesial di hatiku, anak pertamaku"
👑
070323
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Sleeping Princess
FanfictionSeorang putri kerajaan yang sukanya hanya tidur dan selebihnya berlatih balet atau belajar untuk menjadi seorang penerus tahta yang baik, sampai pada saat ia diajak bermain di pasar luar kerajaan, ia menemukan seorang permata yang menarik minatnya u...