Aeli masih ingin tinggal di penginapan dengan alasan ia masih cukup sakit untuk kembali ke kerajaan. Ia tidak suka banyak bergerak karena membuat perutnya sakit. Lalu di sini yang memanjakannya bukan hanya Valdemar, tapi berikut ayah dan ibunya. Alena juga terlihat kerasan dengan kakek neneknya. Ia senang bermain dengan kakek neneknya jadi Aeli bisa banyak istirahat.
"Iya tidak apa ibunda mengerti" itu Ibunda Aeli membela mengapa anaknya betah tinggal di penginapan yang luas kamarnya lebih kecil dari kamar mandi Aeli.
Ibundanya sadar, ia dan Ayah Aeli memang sedikit sibuk belakangan ini, jadi tidak bisa membantu Aeli menjaga Alena. Dan hamil sambil menjaga baby under three years itu sangat melelahkan. Jadi biar Aeli menikmati waktunya terlebih dahulu.
"Ya sudah, Val tolong jaga Aeli. Kalau sampai ada air mata yang jatuh lagi. Ayah akan membunuhmu detik itu juga" tiba-tiba saja Val jadi susah menelan.
"Baik ayah. Aku akan menjaga istri dan anak-anakku sebaik mungkin" lalu ayah dan ibunda pulang.
"Omongan ayah jangan terlalu dipikirkan ya sayang" ucap Aeli mengusap lengan Val yang tidak sengaja Val tepis.
"Maaf, kau tahu aku tidak bermaksud menepis tanganmu. Aku refleks. Biar aku menenangkan diri sebentar" Val keluar dari kamar Aeli, karena ia takut berbuat kasar pada Aeli lagi ketika ia berada di bawah tekanan.
Sementara Aeli merasa ditolak oleh suaminya dan kembali menangis tersedu-sedu. Val pergi ke bar dekat rumahnya, mengisap cerutu dan menenggak bir untuk menenangkan pikirannya. Sebisa mungkin Val menenangkan emosinya.
Ayah Val menyusul anaknya ke bar lalu memukul kepala belakang Valdemar sebelum ikut duduk di sebelahnya.
"Sebenarnya siapa sih yang mengajarkanmu membuat wanita menangis seperti itu? Berlaku kasar dan acuh tak acuh" ayahnya berkata demikian sebelum ikut memesan whiskey.
"Tidak ada. Pengembangan karakterku memang buruk semenjak mendapat tekanan dari kehidupan baruku. Entah dari ayahku yang di Luksemburg ataupun ayah mertuaku" Val menenggak minumannya sekaligus.
"Kalau memang sudah tidak bisa di lanjutkan, setelah Aeli melahirkan kau ceraikan saja dia" tapi perkataan ayahnya itu membuat ia murka dan menggebrak meja bar membuat beberapa pengunjung memerhatikan dirinya.
"Ayah kalau bicara jangan sembarangan ya!" Val sudah tidak duduk lagi tapi kini ia berdiri.
Ayahnya hanya mengangkat kedua bahunya dan menenggak minumannya yang baru sampai ke tangannya.
"Dari pada kau menyakiti istri dan anakmu, bukankah lebih baik kau mengisolasikan dirimu sendiri. Berpikir waraslah sekali ini. Atau ayah sendiri yang akan mengantar surat pembatalan perkawinan kalian ke Vatikan" ayah ya menyeslesaikan minumannya lalu pergi meninggalkan Val.
👑
Malam hari Val pulang ke penginapan melihat Aeli sudah tertidur. Pria yang mabuk itu merebahkan dirinya di sebelah sang istri dan memberikan pelukan hangat dari belakang pada Aeli.
"Maaf ya sayang. Aku akan berusaha mengontrol emosiku lebih baik lagi" yang Val tidak tahu, Aeli belum tidur, ia menangis karena Val minum dan merokok untuk melepas stress nya, ia merasa tidak ada gunanya menjadi seorang istri.
Saat Val tidur, Aeli mengepak barang-barangnya agar siap ia bawa besok, bagaimana jawaban dari Val akan menentukan tindakan Aeli.
"Mama papa apakah sudah bangun?" Tanya Ibu Val menggendong Alena yang tertawa di pagi hari membangun suasana.
Tapi yang di dapat, Aeli sudah duduk di depan meja rias. Sementara Val baru bangun dan terkejut kalau barang-barang Aeli sudah siap semua.
"Kau sudah bangun?" Tanya Aeli yang menyisir rambutnya dan sudah siap untuk pergi.
Ibu Val membawa Alena untuk pergi lagi dari kamar itu, sepertinya ada yang harus diselesaikan oleh kedua orangtua Alena.
"Apa maksud dari barang-barang ini, Deli?" Ah, panggilan itu lagi.
"Aku sudah berpikir berulang kali, Val. Tapi yang kutemukan dalam pikiranku adalah, aku salah memberikanmu kesempatan kedua. Seharusnya aku lari sejauh mungkin dari hubungan abusive ini. Tapi aku malah masuk lagi ke dalamnya ketika aku sudah berhasil menghindar. Aku kembali berharap tapi kau juga kembali menyakitiku. Kalau permasalahanmu adalah tekanan, kenapa kau malah memperlakukanku seperti sampah bukan malah berbagi denganku? Apa penyelesaian masalahmu? Rokok dan alkohol ya? Kau tahu asap rokok sangat tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Aku tahu kau tidak merokok di depanku, tapi semua partikel jahat itu menempel pada bajumu dan membahayakan aku juga bayiku. Aku pikir kesalahannya bukan hanya padamu. Kesalahannya seharusnya aku tidak menarik surat pembatalan perkawinan kita. Nyatanya kapal ini sudah tenggelam. Kebocorannya sudah terlalu parah dan tidak bisa diperbaiki lagi kan?" Aeli menangis mengatakan hal itu.
"Sayang?" Val sudah turun dari tempat tidur dan berlutut di belakang Aeli yang hanya melihat suaminya dari kaca.
"Aku tidak mau, Val. Atau aku bahkan tidak tahu harus bagaimana. Aku tidak mau berpisah denganmu, tapi juga tidak mau lagi membenarkan semua tindakanmu. Sekarang aku akan jadi ibu dari dua anak. Aku harus tegas. Aku harus melindungi anak-anakku. Jika terus bersamamu menambah beban pikiranku, maka aku tidak bisa. Hal itu bisa membahayakan kandunganku dan kau tahu itu. Dengan berat hati aku harus meninggalkanmu lagi. Aku sendiri yang akan ke Vatikan untuk mengantar surat pembatalan pernikahan kita" Val sudah menangis saat Aeli mengatakan hal itu dan menghilangkan tatapam cinta yang biasa istrinya itu pancarkan setiap melihat dirinya.
"Sayang, maaf. Aku janji ini yang terakhir. Aku tidak bisa hidup tanpamu dan anak-anak" bohong kalau Val bilang sumber kebahagiaannya bukanlah keluarga kecilnya.
"Apa yang bisa kau jaminkan padaku kalau kau akan memperlakukan kami layaknya manusia. Layaknya keluarga yang kau cintai? Aku tidak bisa lagi percaya padamu hanya dengan perkataan, Val. Jujur ini juga menyakitkan untuk dibicarakan tapi aku butuh hitam di atas putih. Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan kita jika tidak ada assurance di dalamnya" final dari Aeli.
👑
Karena Val memohon pada Aeli untuk memberikannya waktu, Aeli tidak jadi pergi dari penginapan hari itu juga. Ia memberikan waktu 24 jam untuk Val menyelesaikan permasalahan mereka.
Val membawa seorang ahli hukum ke hadapan Aeli untuk membuat hal seperti yang Aeli inginkan.
"Aku, menyetujui apapun yang kau inginkan sayang. Asal kau dan anak-anak tetap ada di sisiku" Val memberikan kebebasan pada Aeli untuk mengisi draft itu.
"Kau juga bisa mengisi bagianmu, tidak masalah. Aku juga akan memenuhi keinginanmu, Val" mereka berdua berakhir menuliskan apa yang mereka inginkan dan tidak inginkan dalam pernikahan mereka
"Akta perjanjian saya bawakan besok"
👑
200323
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Sleeping Princess
FanfictionSeorang putri kerajaan yang sukanya hanya tidur dan selebihnya berlatih balet atau belajar untuk menjadi seorang penerus tahta yang baik, sampai pada saat ia diajak bermain di pasar luar kerajaan, ia menemukan seorang permata yang menarik minatnya u...