Princess: 18

158 34 6
                                    

"Aku rasa, aku aman di sini, Val. Kau bisa pulang saat ulang tahun, mengumumkan kehamilanku, dan bilang saja kalau aku sedang tidak memungkinkan untuk mengikuti pestamu" Val tampak berpikir.

"Kau yakin? Aku takut kau membutuhkan kehadiranku 24 jam seperti sekarang, sayang?" Val masih berat hati meninggalkan Aeli walau hanya sehari.

"No, kau harus menjelaskan kondisi kita pada rakyatmu dan mungkin aku memberimu kelonggaran beberapa waktu, kau bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan lagi untuk menambah liburmu di Liechtenstein nanti? Aku tidak mau saa Adik Alena lahir dan usianya baru satu bulan kau harus pulang ke Luksemburg, bahkan mengurus new born lebih sulit dilakukan sendirian ketimbang hamil sendirian" Aeli terdengar bijak tapi sekaligus mengeluh.

"Aku mengerti, sekarang aku akan mendengarkan perkataan istriku dengan baik. Sementara kita lupakan saja ya masalah tetang ulang tahunku, aku sekarang sedang ingin menuruti permintaan istri cantikku, kau sedang menginginkan sesuatu tidak, sayang?" Val beralih pada topik lain, ia ingin tahu apakah Aeli mengidam sesuatu sekarang?

"Kenapa hanya sekarang kau ingin menuruti permintaanku? Bukannya my word is a command? Kan seharusnya selalu kau turuti, sayang. Bukan hanya saat ini saja!" Baiklah Val kalah lagi.

"Jadi? Sayangku ingin apa? Sebutkan, beritahu padaku, satu dunia juga akan ku berikan jika kau yang menginginkannya" terdengar basi tapi Aeli tetap senang.

"Aku ingin kau" bisik Aeli di telinga Val membuat prianya merinding.

"Aeli, bukan aku tidak mau, sayang. Bukannya saat itu dokter mengatakan usia kandunganmu masih rentan. Kita tidak boleh sering-sering melakukan itu" iya itu loh.

"Tapi kan tidak sering! Lagi pula bukan tidak boleh! Bilang saja kau tidak mau! Aku sudah tidak menarik lagi kan di matamu! Sebentar lagi aku memberngkak, perutku membesar seperti balon yang akan meledak. Mana mungkin kau menginginkan aku lagi di saat tubuhku seperti itu, iya kan?" Tapi Aeli mengatakan hal demikian dengan akhirnya menangis tersedu-sedu.

"Hei? Pemikiran buruk dari mana itu, sayang? Aku selalu menginginkanmu, bahkan sekarang rasanya aku ingin melemparmu ke atas tempat tidur kita karena kau begitu menggemaskan. Tapi ini kan ku lakukan untuk kesehatan bayi kita, aku menahan diri untuk keselamatan bayi kita sayang. Mengerti ya?" Aeli menggeleng.

"Bayi kita kuat seperti ayah dan ibunya. Ia tidak akan terganggu jika ayahnya menjenguknya pelan-pelan. Kau kan janji tidak akan bermain kasar lagi" Val semakin bingung dan tidak tahan.

"Jangan banyak bersuara, kita lakukan dengan cepat, jangan sampai Alen bangun" tiba-tiba saja Val sudah menggendong Aeli agar bayi besarnya tidak menangis lagi.

Padahal baru saja mereka mandi pagi beberapa saat yang lalu sepertinya nanti mereka harus mandi lagi.

"Aku mengantuk, aku lelah Val. Izinkan aku tidur sebentar, tadi kau bilang kita lakukan dengan cepat, tapi kau menahanku begitu lama karena kau tidak kunjung puas. Semoga saja Adik Alen baik-baik di dalam sana, tadi papanya mengunjunginya dengan penuh semangat" setelah berkata demikian, Aeli tidur dengan tubuhnya yang masih polos hanya berlapiskan selimut.

Val tersenyum dan membetulkan letak selimut yang menyelimuti Aeli.

"Tidur yang nyenyak sayang-sayangnya papa" Val mengusap puncak kepala Aeli dan bagian perut Aeli untuk menyapa anak keduanya.

👑

Dua minggu sebelum acara ulang tahun Val, ia pulang ke Luksemburg.

"Janji untuk baik-baik saja dan hati-hati di jalan, papa" itu Aeli menggendong Alena walau sudah Val larang.

"Aku akan menyelesaikan lima bulan pekerjaanku dan segera kembali setelah hari ulang tahunku. Aku akan menghabiskan malam tahun baru bersama kalian, sekaligus merayakan dua tahun anniv perkawinan kita, sayang" kata Val mengingatkan.

Ah, benar juga. Sudah tiga tahun mereka bersama. Satu tahun yang berat Aeli lalui sampai hadirnya Alena di tengah-tengah mereka. Tahun berikutnya Aeli melarikaj diri dan Val menemuinya sebelum surat perpisahan mereka benar-benar dikeluarkan untuk memisahkan mereka.

"Terima kasih sudah mengingatkan, sayang. Aku akan menyiapkan pesta untukmu kalau begitu" Val menggeleng.

"Tidak perlu repot-repot. Aku juga sudah menyiapkan hal itu. Aku tidak suka pesta besar-besaran yang terbuka untuk umum seperti pesta ulang tahun kita, aku ingin menghabiskan malam tahun baru dengan keluarga kecilku. Tunggu aku pulang ya sayang?" Val mengecup kening Aeli dan Alena.

"Papa?" Tanya Alen.

"Papa berangkat, Alen kiss bye buat papa nak" ucap Aeli sambil mengerahkan tangan Alen untuk di cium dan melambaikan tangannya pada sang papa.

👑

Val pulang ke kerajaannya dan menyampaikan kabar baik itu pada ayahnya. Ia juga minta pengumuman itu disiarkan pada rakyatnya ketika pesta ulang tahunnya.

"Kau memang anakku, hanya butuh kata baikan dan cucu baru sudah menantiku, nanti saat ulang tahun Aeli, aku akan kembali berkunjung ke Liechtenstein. Segera selesaikan pekerjaan-pekerjaanmu, jangan meninggalkan cucu-cucuku dan menantuku terlalu lama" Val tahu, ayahnya pasti akan senang mendengar berita kehamilan Aeli.

Saat ulang tahun, ia juga menyampaikan kabar gembira itu pada para rakyatnya yang menyambut dengan antusias, mereka awalnya sudah mulai mendengar desas desus kekerasan dalam rumah tangga yang Val lakukan pada Aeli, mereka awalnya sudah merasa malu memiliki Val calon penerus yang tidak bertanggung jawab dan akan mengalami perceraian, tapi sekarang mereka yakij kalau hal-ha itu hanya gosip belaka, karena bahkan Val dan Aeli kini tengah menantikan kelahiran buah hati kedua mereka, adiknya Princess Alena.

"Terima kasih atas kehadiran dan doa dari semuanya, tolong doakan juga istri dan anak-anakku ya, agar kami melalui kemudahan dalam penantian kelahiran anak kedua kami, penerus Kerajaan Luksemburg" semua rakyat bersorak sorai turut senang atas kehadiran anak kedua Valdemar dan Adelaide.

👑

Val benar-benar langsung berangkat ke Liechtenstein begitu ia menyelesaikan acara ulang tahunnya di Luksemburg. Ia bahkan sudah sangat merindukan Aeli dan Alena. Ia sampai pukul 6 pagi dan menemukan Aeli masih tertidur dengan wajah sedikit pucat. Apakah Aeli mengalami mual yang parah dan baru berhasil tidur di pagi hari? Val jadi merasa bersalah meninggalkan Aeli selama dua minggu, apakah Aelinya baik-baik saja selama itu tanpa Val?

"Kau sudah pulang?" Aeli menyadari kehadiran Val di sisinya.

Aeli segera menjulurkan tangannya membuat Val merendahkan dirinya sedikit agar Aeli dapat meraik pudaknya dan mencium pipinya.

"Sayang, kau sedang sakit ya? Apa kita batalkan saja acara malam tahun barunya?" Aeli menggeleng kuat menandakan ketidaksetujuan.

"Aku baik. Ayo kita siap-siap untuk malam tahun baru keluarga kecil kita"

👑

180323

Oh! My Sleeping Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang