Princess: 32

132 27 2
                                    

Sesungguhnya Val berkata begitu dengan ayahnya hanya untuk meyakinkan ayahnya dan tidak memperunyam permasalahan. Ia tidak mau nanti anak yang dikandung Aeli tidak bisa meneruskan kerajaan Luksemburg dan citra Aeli di mata ayahnya rusak, walau dalam hatinya ia sangat meragu.

"Ayah tahu, kalau kau yang tiba-tiba punya anak dari Selda atau wanita lain, baru ayah percaya" begitu mengatakan hal itu ayahnya pergi meninggalkan Val.

"Ayah! Aku tidak sebejad itu!" Tapi dalam hati Val cukup kecewa, ia mewanti-wanti Aeli agar tidak percaya rumor apapun kalau sudah tersebar mengenai hubungannya dengan Selda tapi ternyata malah ia yang dikejutkan.

"Siapa yang tahu?" Ucap ayah meragukan anaknya sendiri.

Val hanya bisa tertawa. Dunia memang sedang mempermainkan pernikahannya begitu sungguh seperti pada saat awal pernikahan ia juga mempermainkan Aeli.

"Nyatanya aku yang dikejutkan terlebih dahulu dengan rumormu dan anak kita, ya sayang? Ku kira perjalanan kita yang sekarang juga tidak akan mudah. Mungkin salahku sejak awal" Val bertekad untuk terus percaya pada Aeli.

👑

Sesungguhnya Val tidak pernah menyatakan pada Aeli dengan jelas kira-kira rumor buruk apa yang mungkin Aeli dengar. Sementara rumornya sendiri, Aeli juga tidak dengar, karena ia yang hanya berusaha fokus menjaga anak-anaknya dan tidak keluar dari kerajaan, jadi ia tidak tahu rumor mengenai Val ataupun dirinya sendiri. Lagi pula semua itu hanya rumor, tidak ada satupun yang benar, kan?

Aeli tengah mengusap perutnya yang semakin besar, usia kandungannya sudah sekitar tujuh bulan, bayinya sedang sangat aktif dan bahkan sering membangunkannya ketika tidur.

"Baby rindu papa, ya?" Pertanyaan Aeli dibalas tendangan oleh bayi di kandungannya.

Baru Aeli ingin berbicara lagi pada bayi dalam kandungannya, menyatakan kalau ia pun merindukan papa dari anak-anaknya, ia dikejutkan dengan suara pintu yang terbuka tiba-tiba dengan kencang.

"Aeli, kau tidak apa-apa sayang?" Ibunda langsung datang memeluk Aeli sambil menangis, sesungguhnya Aeli tidak mengerti situasi yang ia hadapi sekarang.

"Ada apa bun?" Aeli yang bingung hanya bisa memberikan usapan pada punggung ibunda yang bergetar.

"Seharusnya hari itu, sejak ibunda mendengarnya, seharusnya ibunda menghentikannya" Steffi masih sangat menyesali keputusannya untuk pura-pura tidak tahu.

"Sebenarnya apa yang ibunda bicarakan?" Aeli semakin bingung karena tangisan ibunda juga semakin kencang.

"Ibunda tidak tahu kalau ayahmu akan nekat untuk menjelekkan nama putrinya sendiri" ibunda menjauh dari pelukan Aeli untuk mengusap air matanya sendiri.

"Maksud ibunda, bagaimana?" Tidak lama Sander masuk ke dalam kamar Aeli membawa selebaran yang sangat gencar pada hari ini.

"Menikahlah denganku, Aeli. Aku akan menganggap bayimu menjadi anakku" ucap Sander memberikan selebaran yang menuliskan tentang Aeli yang sedang hamil anak Sander.

"Tapi ini anakku dan Valdemar, Ander!" Aeli terdengar marah karena pemberitaan itu.

"Suamimu, maksudku mantan suamimu, juga sudah memiliki kekasih lagi, apa kau tidak tahu situasinya sekarang, Aeli? Hanya aku satu-satunya cara untuk memulihkan namamu. Walau mungkin aku juga tidak suka memanfaatkan keadaan ini" Sander yang sekarang bukan seperti Sander yang Aeli kenal selama ini.

"Berikan aku ruang dan waktu untuk berpikir. Ander, tolong keluar dan antar juga ibunda ke kamarnya" Ander tahu, jika sudah begini sebaiknya jangan memaksa Aeli.

👑

Aeli pusing dengan keadaan rumornya yang timbul bertepatan dengan rumor Valdemar, sesungguhnya di situasi seperti ini, yang Aeli inginkan hanya Val datang ke kerajaan Liechtenstein, mengumbar kembali kemesraan mereka agar semua rumor tertutup.

"Mama?" Ah, ia sampai melupakan first born nya yang baru saja bangun.

"Sayang kangen papa juga kan? Kita kirim surat biar papa tahu kita kangen papa ya? Biar papa datang ke sini lihat kita ya sayang?" Alena seolah mengerti dan memberikan anggukkan kecil.

Aeli hanya bisa memeluk Alena dan memberikan banyak kecupan pada bayi pertamanya itu. Lalu membawa Alena ke meja rias, mengambil tinta untuk menulis surat pada Valdemar. Ayah dari anak-anaknya.

Setelah menulis surat rindu dan klarifikasi rumor ia segera meninta ajudannya langsung mengirimkan suratnya saat ini juga untuk Val.

"Mama, mamam" ah, bayi pertamanya lapar setelah bangun dan langsung menemaninya membuat surat untuk papanya.

"Kita meluncur sayang, Alen mau makan apa nanti kita minta buatkan ya?" Alen lagi-lagi mengangguk.

Aeli tiba-tiba saja berpikir, apa rumor yang selama ini Val minta ia untuk tidak dipercaya adalah rumor Val dengan Selda? Tapi apa Val juga bisa mempercayainya seperti ia mempercayai Val.

👑

Val segera menerima surat itu dan berfikir hal yang sama. Hanya saja alasan apa yang harus ia buat pada Selda.

"Mungkin cukup main-mainnya, Val. Kau bawa saja sekalian Selda ke depan ayah mertuamu dan penjarakan wanita itu di sana. Mana tahu Vincent berbaik hati memberimu izin menikahi anaknya lagi. Jangan lupa penerus Luksemburg masih ada di dalam kandungan Aeli, ayah tidak mau ia lahir ketika kalian tidak memiliki status pernikahan yang jelas" Val juga menyetujui ide ayahnya.

Tentu ia tidak mau wanita kesayangannya diambil pria rivalnya di depan mata ketika ia berusaha mendapatkan kembali hati mertuanya.

"Besok aku akan berangkat menjemput Aeli dan menikahinya, ayah bisa mendampingiku, kan?" Ayahnya memberikan anggukkan pasti.

"Tentu bisa, untuk Aeli menantuku dan untuk Alena cucuku, juga untuk calon penerus Luksemburg yang akan lahir. Ayah selalu memberikan berkat untukmu jika kembali bersama Aeli. Ia adalah wanita yang tepat untuk mendampingimu dan negeri ini. Walau kau mungkin tidak memenuhi kualifikasi sebagai pendamping dirinya" lagi, Val yang kena.

"Aku sudah sangat merindukan dua wanita kesayanganku. Semoga saja besok tidak ada halangan. Pastikan jadwal ayah kosong sampai aku menikahi Aeli kembali dan membawanya ke kerajaan ini" ayahnya mengangkat kedua bahu seakan tidak tahu.

"Kalau terlalu lama, ayah ragu kau yang bisa menikahi Aeli. Takutnya yang maju ke pelaminan adalah Sander. Ayah rasa Vincent sangat membencimu sampai membuat rumor atas anaknya sendiri agar kau melepaskannya dan ia bisa menikahkan anaknya dengan pilihannya, Pangeran Denmark itu" jujur Val sedikit kesal mendengarnya, apalagi jika sampai benar Vincent menodai nama anaknya sendiri.

"Aku yakin bayi dalam kandungan Aeli adalah milikku" kalau mungkin sampai bukan, aku juga akan tetap menerimanya sebagai milikku dan membiarkan bayi itu meneruskan kerajaanku, aku akan membayar karmaku seperti itu, aku tidak akan memiliki anak lagi untuk menggantikan anak Sander itu menjabat di Luksemburg.

"Pikiranmu terlalu picik. Tenang saja, ayah percaya itu bayimu" Val seperti tertampar ayahnya.

👑

020423

Oh! My Sleeping Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang