Bulan Januari ini, ujian akhir semester telah usai dan libur akhir semester ganjil tiba. Aku masih bekerja seperti biasanya. Aku mengambil lebih banyak pekerjaan karena aku mempunyai lebih banyak waktu ketika libur akhir semester.
Malam hari, sekitar pukul sembilan malam, Noel mengirimkan pesan teks kepadaku dan memintaku datang ke apartemennya. Ketika pekerjaanku selesai, aku bergegas menuju apartemen Noel sambil membawakan Noel camilan yang ia sukai.
"Ayo masuk kak," kata Noel dengan senyuman manisnya ketika ia membukakan pintu untukku. "Kakak kan tahu kata sandinya, kenapa nggak langsung masuk aja sih," lanjutnya.
"Kan... nggak sopan..." jawabku sembari melangkah masuk ke dalam apartemen Noel.
Noel tersenyum. "Lah, kayak sama siapa aja. Duduk kak, aku mau ngomong," kata Noel mempersilahkanku duduk di sofa ruang tamunya."Iya... aku bawain kamu ini," kataku sembari memberikan paper bag berisi camilan yang disukai Noel.
Noel mengambil paper bag itu dari tanganku dan tiba-tiba saja, Noel berjinjit sambil mengecup bibirku. "Makasih kak," katanya kemudian.
Aku pun balas meng*cup bibir Noel. "Mau?" tanyaku sambil menahan tawa.
"Apa?" tanya Noel sambil menahan tawa juga.
"Makan 'es krim' bareng," candaku.
"Lah, tadi pagi sama tadi siang kan udah. Aku sampe nggak ada tenaga buat ngapa-ngapain hari ini kan gara-gara kakak!" jawab Noel.
"Kok aku sih? Kan kamu yang mulai tadi pagi sama tadi siang," jawabku.
"Kakak yang mulai! Tuh kan nggak mau ngaku!"
"Yang pegang duluan siapa hayo!" candaku.
"Siapa? Lupa!" jawab Noel sambil memalingkan wajahnya.
"Tuh kan sok lupa!" candaku.
"Udah ah, malah ngomong m*sum!" kata Noel yang masih memalingkan wajahnya dariku sambil melipat tangannya di dadanya.
"Iya, iya, udah nih aku nggak ngomong lagi," kataku tersenyum.
Aku dan Noel duduk di sofa. "Kakak liburan mau kemana?" tanya Noel kemudian.
"Kerja," jawabku.
"Nggak pulang kampung?"
Aku menggeleng. "Kayaknya sih enggak,"
"Emang nggak ditanyai orang tua kakak?"
"Enggak sih malahan ayahku bilang jangan pulang dulu. Rumahku di ujung pelosok sana, biaya pulang pergi jutaan,"
"Oh, kalau rumahku deket, cuma dua jam kalau naik kereta. Kakak mau main ke rumahku nggak? Aku kenalin sama mamaku,"
"Eh?" tanyaku kaget ketika mendengar Noel akan mengenalkan aku dengan mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noel Kristoffer (BxB)
Romance⚠️ 18+ Cerita ini mengandung tema LGBTQ+ dan tema dewasa. Cerita ditulis berdasarkan kisah pribadi dengan alur cerita yang dikembangkan. Namun, sama sekali tidak mengubah inti cerita serta momen-momen kebersamaan kami. Identitas asli para tokoh (nam...