Beberapa hari berlalu, hari ini adalah pertemuan klub fotografi. Pertemuan kali ini diisi dengan kegiatan perkenalan antara para anggota baru dengan para senior. Setelah para senior termasuk aku memperkenalkan diri, giliran para junior atau anggota baru klub memperkenalkan diri.
"Saya Noel Kristoffer, biasa dipanggil Noel. Jurusan pendidikan dokter semester pertama," ucap Noel yang memperkenalkan dirinya secara singkat.
Ketika teman-temanku menanyai Noel tentang ketertarikannya dengan fotografi, salah seorang temanku yang bernama Aaron menyahut. "Sebentar Noel, kamu adiknya Shawn?" tanyanya kepada Noel.
Aku yang sedang duduk di bangku di sudut ruang menyimak perkenalan para anggota baru sontak menoleh ke arah Aaron dan Noel bergantian.
"Shawn siapa?" tanya Noel tanpa melirik sedikitpun ke arahku, pandangannya tertuju kepada Aaron yang sedang menanyainya.
"Shawn yang duduk di sudut itu!" jawab Aaron sambil menunjuk ke arahku.
Noel memandang ke arahku dengan tatapan tajam. "Bukan! Aku bahkan nggak kenal sama orang itu," jawab Noel.
Sontak suasana di ruang klub pun menjadi hening ketika orang-orang menyadari tatapan Noel yang terkesan sinis kepadaku. Aku hanya menghela nafasku ketika Noel pura-pura tidak mengenalku dan memanggilku dengan sebutan yang kurang sopan untuk seorang senior sepertiku.
"Kenapa kakak mengira aku adiknya?" tanya Noel kepada Aaron.
Aaron pun menjadi canggung. "Emmm... itu karena nama dan wajah kalian mirip. Maaf kalau itu membuat kamu tersinggung," jawab Aaron.
"Ya! Jangan samain aku sama orang itu! Aku dan dia nggak mirip sama sekali!" jawab Noel sambil melirik sinis ke arahku. Setelah mengatakan itu, ia pun kembali duduk.
Suasana pun kembali hening. Michelle mengusap-usap punggungku, dia seperti menyadari kalau aku sedang merasa kesal.
"Ayo, selanjutnya siapa nih yang mau memperkenalkan diri?" sahut Daniel mencoba mencairkan suasana.
"Saya!"
"Saya!"
Kegiatan pun berlanjut begitu saja. Selesai kegiatan, aku menghampiri Noel yang sedang bersiap pulang dan menarik tangannya berjalan menuju koridor depan basecamp klub fotografi.
"Apa sih tarik-tarik!? Sakit tahu!" kata Noel dengan kesal.
Aku melepaskan tangan Noel dan berbalik menghadapnya. "Kamu kenapa? Aku salah apa sama kamu?" tanyaku sambil menahan rasa kesalku.
"Kakak kan yang mulai!" jawab Noel.
"Aku mulai apa, Noel?" tanyaku melembutkan nada bicaraku.
"Kenapa kakak nggak bales DMku?"
"Aku bales lho. Kan yang nggak bales kamu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Noel Kristoffer (BxB)
Romance⚠️ 18+ Cerita ini mengandung tema LGBTQ+ dan tema dewasa. Cerita ditulis berdasarkan kisah pribadi dengan alur cerita yang dikembangkan. Namun, sama sekali tidak mengubah inti cerita serta momen-momen kebersamaan kami. Identitas asli para tokoh (nam...