Sketch by: Shawn Ellian
Ketika matahari mulai terbenam, kami berenam tiba di puncak gunung. Di sana, rombongan kami sudah mendirikan tenda. Banyak aktivitas yang mereka lakukan, memasak, memotret, dan mengobrol.
Aku, Aaron, Fabian, dan Noel segera mendirikan tenda kami bersama-sama. Aku tidak memperhatikan Michella dan Jonas, mereka berdua berbaur dengan rombongan yang lain.
"Huh! Nongkrong di tenda jadi bikin keinget pas jaga malam," kata Noel setelah tenda kami berempat didirikan.
"Lah, emang kamu ikut jaga malam?" tanya Fabian pada Noel.
"Ikut, aku di tenda sama Kak Shawn dan Kak Daniel," jawab Noel.
"Loh, kamu tidur di situ? Ckckck, lengket amat sama kakaknya," canda Aaron.
"Biarin wekk!" jawab Noel sambil menjulurkan lidahnya ke arah Aaron.
"Aaron blo'on, emang nggak lihat pas Noel nyamperin ke tenda!" ledek Fabian.
"Ya lihat sih, tapi kan nggak tahu kalau tidur situ,"
"Kakak kembar stop ngomong!" kata Noel kepada Aaron dan Fabian.
"Kembar? Kita?" tanya Aaron sambil menahan tawa.
"Iya, bajunya. Kalian berdua sering pakai baju yang warnanya samaan,"
"Kebetulan aja kali!" sahut Fabian sambil melihat jaket yang ia pakai dan yang dipakai Aaron.
"Panik ya! Ketahuan pacaran hayooo!" ledek Noel.
"Hahahaha!" Aaron tertawa terbahak-bahak. "Aku dan Fabian pacaran tapi ini rahasia ya," candanya.
"Dah lah! Nggak mau tahu!" sahut Noel. "Cepetan masak sana kak! Aku laper!" lanjut Noel kepada Aaron dan Fabian.
"Tuh, pacar kamu lagi masak mie rebus," kata Aaron sambil menunjuk ke arahku. "Kita berdua sih mau makan cinta aja! Iya kan sayang?" lanjut Aaron berkata kepada Fabian.
"Oh, tentu sayang! Makan cinta bikin kita kenyang sampai berbunga-bunga! Muah!" jawab Fabian sambil meng*cup bibir Aaron.
"Iyuhh! Nggak harus c*um beneran kali! Jijik!" sahut Aaron sambil mendorong Fabian.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku sambil tersenyum melihat tingkah Aaron dan Fabian. Aku tahu, mereka sedang meledek aku dan Noel tapi aku tidak merasa sakit hati. Toh, mereka memang suka bercanda.
***
Tengah malam, semua sudah berada dalam tenda masing-masing. Hanya aku yang duduk di depan tenda sambil membuat sketsa komikku yang akan terbit.
Tiba-tiba saja, Noel keluar dari dalam tenda sambil menyalakan korek api. "Selamat ulang tahun kaksay," kata Noel sambil mengarahkan korek api itu tepat di depan wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noel Kristoffer (BxB)
Romantik⚠️ 18+ Cerita ini mengandung tema LGBTQ+ dan tema dewasa. Cerita ditulis berdasarkan kisah pribadi dengan alur cerita yang dikembangkan. Namun, sama sekali tidak mengubah inti cerita serta momen-momen kebersamaan kami. Identitas asli para tokoh (nam...