⚠️ PERINGATAN! Chapter ini mengandung konten dewasa. Kebijaksanaan pembaca diharapkan.
Desember 2022,
Tahun demi tahun berlalu, hari ini adalah minggu kedua di bulan Desember tahun 2022, desaku semakin berkembang sejak akhir tahun 2018 lalu. Sudah ada aliran air, jalanan yang diaspal, dan berbagai infrastruktur yang memadai. Hanya tersisa sebuah progam pemberdayaan dan pendampingan masyarakat untuk mengembangkan usaha pertanian masyarakat setempat yang programnya sudah berjalan selama dua tahun ini.
Sketch by: Shawn Ellian
Malam hari, sesuai mengevaluasi program kami ini bersama dengan pemuda dan pemudi desa, aku dan Daniel berjalan berdua ke sungai yang berada tak jauh dari rumahku. Aku mengambil tikar di dekat pepohonan dan melebarkan tikar itu di atas rerumputan depan sungai. Aku membaringkan tubuhku menghadap langit dan sepintas sebuah kalimat terlintas begitu saja dibenakku. Aku seperti mendengar kembali percakapanku dengan seorang laki-laki yang mempunyai warna suara khas yang terasa lembut dan menenangkan...
"Ada apa di sana?" tanyanya.
"Ada... awan..." jawabku.
Laki-laki itu tertawa kecil. "Apaan, nggak romantis banget! Harusnya sayang jawab, ada saksi pernikahan kita. Langit kan saksi pernikahan kita," jawabnya.Aku menghela nafasku dan tersenyum. Aku berkata dalam hatiku, "tak apa, itu bukan pernikahan yang sebenarnya, apa yang kuharapkan?"
"Daniel, kamu bilang, kita harus membuat kisah baru dengan orang yang baru kalau mau melupakan seseorang kan?" tanyaku pada Daniel.
"Iya, kamu belum sepenuhnya move on kah?" tanya Daniel sambil menatapku.
Aku tersenyum, aku tak menjawab pertanyaan Daniel itu.
"Berbaringlah," kataku sembari menepuk ruang kosong di tikar tempatku berbaring.
Daniel membaringkan tubuhnya tepat di sampingku. Aku memiringkan tubuhku menghadap ke arah Daniel dan Daniel mengikuti aku, dia memiringkan tubuhnya menghadap ke arahku.
Daniel menatapku sejenak dan ia memejamkan matanya. Ia seolah memberi isyarat kepadaku untuk melakukan apa saja yang aku mau kepadanya.
Aku mendekatkan tubuhku ke tubuh Daniel. Aku memeluk erat tubuhnya dan menc*umi bibir Daniel. Daniel membuka sedikit mulutnya, dan membiarkan lidahku masuk ke dalam rongga mulutnya, menjelajahi setiap bagian dalam rongga mulutnya dengan lidahku.
Lidah kami saling menyapa dan saling menjelajahi setiap bagian rongga mulut kami satu sama lain. Aroma nafas yang harum dan hangat, suara helaan nafas, dan detak jantung menambah kenikmatan ciuman bibir yang kulakukan bersama Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noel Kristoffer (BxB)
Romance⚠️ 18+ Cerita ini mengandung tema LGBTQ+ dan tema dewasa. Cerita ditulis berdasarkan kisah pribadi dengan alur cerita yang dikembangkan. Namun, sama sekali tidak mengubah inti cerita serta momen-momen kebersamaan kami. Identitas asli para tokoh (nam...