Bagian Empat

14.9K 848 22
                                    

Rony sedang duduk di dalam kamarnya sambil menatap langit lewat pintu kaca yang mengarah ke balkon kamar. Di luar sedang hujan. Sesekali ia memetik senar gitar di pangkuannya. Menyanyikan lagu sepotong-sepotong, sebab selesai satu bait ia lebih sering mengganti dengan lagu lain ketimbang bernyanyi sampai selesai.

Belakangan jadwalnya sudah mulai longgar. Ia memang sengaja meminta pada managernya untuk sedikit mengurangi jadwal. Rony ingin mengambil istirahat. Istirahat dari segala bentuk kegiatan apapun yang berhubungan dengan karirnya di dunia musik.

Enam tahun ada di industri musik sejak kompetisi bernyanyi yang ia ikuti selesai. Menapaki langkah demi langkah sebagai penyanyi profesional. Kadang ada satu titik di mana Rony merasa lelah. Tapi walaupun begitu ia tidak pernah kehilangan alasan untuk tetap ada di dunia musik. Mimpinya sejak kecil.

Tapi kali ini ia hanya ingin istirahat sebentar sembari memperbaiki beberapa hal. Rony sadar dengan segala kesibukannya, ia tidak akan pernah bisa benar-benar mengusahakan apa yang ia ingin usahakan.

Kalau jadwalnya masih padat, ia mungkin tidak akan bisa bertemu Salma siang tadi. Sebab jadwalnya dan perempuan itu sama padatnya. Harus ada yang mengalah, tapi tidak mungkin Salma. Jadi, Rony memilih untuk mengosongkan jadwal.

Rony sadar, kalau bukan dia yang bergerak maju. Hubungannya dengan Salma sampai kapanpun akan tetap jalan di tempat. Atau mungkin perempuan itu akan memilih jalannya sendiri. Sebuah pilihan yang bisa saja Rony sesali sebab ia tidak mengusahakan apapun.

Hujan makin menderas. Hawa dingin makin terasa. Rony memeluk gitar sambil menatap ke arah luar. Langit yang gelap. Bulir hujan yang menempel di pintu kaca sebab tempias. Juga berbagai ingatan yang terputar di kepala.

Di tempat lain, di kota yang masih sama. Salma duduk di atas tempat tidur. Bersandar pada punggung ranjang. Memainkan gitar sembarang. Di luar hujan deras.

Entah kapan terakhir kali Salma merasakan lega semacam ini. Satu bagian dari hidupnya terasa mulai lapang. Walaupun perasaan takut selalu mengikut. Hal yang wajar.

Rony dan segala hal yang bersangkutan dengan lelaki itu, di hidup Salma adalah sebuah kerumitan. Sejak dulu, sejak ia menyadari perasaannya berbeda segala sesuatunya tidak lagi sederhana.

Rony adalah kerumitan yang Salma nikmati.

Bertahun-tahun menepi dari kehidupan lelaki itu. Salma memang pernah membuka hatinya dan menjalin hubungan dengan lelaki lain. Tapi tidak berhasil. Hingga Salma menyadari ia tidak bisa memaksakan dirinya.

Pertemuan siang tadi, semoga adalah awal ia bisa mengurai kerumitan yang ada di hatinya.

***

Ibu kota, akhir tahun 2022.

Salma sedang berada di salah satu studio televisi terbesar di negeri ini. Ia ada di sini bukan tanpa alasan. Ia adalah salah satu dari ribuan orang yang mencoba peruntungan dengan mengikuti audisi ajang percarian bakat bernyanyi.

Sejak kecil, Salma akrab dengan ajang seperti ini. Ia sering mengikuti lomba bernyanyi. Beberapa kali ikut ajang pencarian bakat di telivisi. Namun keberuntungan belum ada di pihaknya. Ia gagal.

Dan yang kali ini, ia perlu keberanian besar untuk mencoba. Pengalaman sejak kecil mengajarkan banyak hal sekaligus menambah daftar kehati-hatian dalam melangkah.

Meyakinkan hati untuk kembali mencoba. Bukan perkara mudah untuk dilakukan. Tapi dengan segala hal yang sudah ia alami di masa lalu. Kali ini Salma lebih bersiap untuk gagal lagi. Setidaknya ia tidak akan menyesal sebab sudah kembali mencoba.

Salma mengendarkan pandangan ke sekitar. Menatap orang-orang yang juga punya mimpi yang sama dengannya. Suara-suara indah mengantung di langit-langit. Wajah-wajah penuh harap mengisi ruangan. Ini adalah final audisi, audisi tahap akhir dengan langsung di nilai juri utama.

Mengenakan atasan berwarna putih dan celana jeans. Salma membawa gitar memasuk ruangan audisi. Saat kakinya melangkah, ingatannya terbang ke masa lalu. Ia teringat bagaimana audisi-audisi yang pernah ia ikuti. Perasaan tegangnya, ambisi yang menggeloro. Lalu ingatan perihal kegagalan demi kegagalan itu mengikut setelahnya.

Salma memejamkan mata, memantapkan langkah. Kali ini apapun hasilnya, setidaknya ia sudah kembali berusaha.

Menit demi menit berlalu, lagu Goo Goo Dolls menjadi pilihan pertama untuk Salma nyanyikan. Tampak mulus untuk mencuri perhatian juri. Namum di dalam sana, di dalam diri Salma banyak hal bergejolak. Keinginan untuk berhasil, kepasrahan andai kembali gagal. Semua bergumul menjadi satu.

Dan setelah melewati menit-menit itu, setelah ia juga menyanyikan lagu ciptaannya sendiri di depan juri. Iya, sejak SMA Salma mulai belajar menulis lagu sendiri. Ayahnya pernah bilang, kalau ia ingin menjadi musisi maka belajar lah membuat lagu. Pelan-pelan Salma mulai termotivasi untuk bisa membuat lagu.

Ia mulai belajar merangkai lirik, memadukanmya dengan melodi. Bukan proses yang mudah. Berkali-kali ia merasa lagu ciptaannya gagal. Tidak pantas diperdengarkan. Tapi bukan Salma andai menyerah pada kegagalan.

Dia berhasil membuat lagunya sendiri. Salah satunya sudah ia perdengarkan di ruang audisi. Dan kali, satu tahap berhasil ia lewati. Ia lolos ke tahap selanjutnya.

Saat akan meninggalkan gedung tempat audisi. Salma tidak sengaja menabrak seseorang. Seorang laki-laki dengan pakai berlapis.

"Sorry, gak sengaja." Ucap Salma sambil menangkupkan telapak tangak di depan dada.

"Iya, gak apa-apa." Lelaki itu berucap pelan. Lantas langsung berlalu. Meninggalkan Salma yang menatap heran.

"Cowok aneh," Salma berucap pelan. Kejadian itu berlalu begitu saja. Tidak terlalu Salma pikirkan. Ia kembali melanjutkan langkah meninggalkan gedung tempat audisi.

Satu petualangan baru kembali dimulai. Salma menarik napas dalam. Mimpi menjadi musisi kembali ia perjuangkan lewat kompetisi ini.

Omong-omong soal laki-laki yang tidak sengaja Salma tabrak tadi, mungkin dia juga salah satu peserta.

***



Note : Maafkan aku kalo di part ini minim dialog. Cuma mau membuat vibes yang beda. Lebih menyelami bagaimana perasaan kedua tokoh utamanya lewat narasi yang semoga tidak membuat kelewat bosan.

Btw, bagaimana hasil result semalam? Plot twist ya? Tapi yang nama kompetisi harus ada yang pulang.

Tapi... Tapi... Hasil semalam tetap pada akhirnya bikin lega kan? Salma dan Rony masih lanjut. Semoga mereka berdua lebih termotivasi lagi buat nampilin yang jauh lebih baik lagi.

Kembali (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang