Tidak seorangpun tahu pasti bagaimana takdir akan bekerja. Semesta penuh dengan kejutan. Begitupun perjalanan Salma dan Rony. Ada di hari ini adalah ketidakmungkinan yang Tuhan ijinkan jadi nyata.
Salma pikir, sebesar apapun perasaannya pada Rony. Lelaki itu tetaplah sebuah ketidak mungkin untuk hidupnya. Namun takdir hadir dengan cara terbaiknya. Tuhan mengembalikan lelaki itu ke dalam kehidupan Salma. Persis seperti apa yang pernah menjadi harapannya dulu.
Sebuah ketidak mungkinan, lalu harapan. Keduanya adalah kombinasi terbaik untuk membuat sesak. Sudah tahu tidak mungkin, tapi tetap diharapakan. Tapi bukankah sebuah harapan bukanlah sebuah kesalahan? Akan menjadi sebuah kesalahan, saat harapan itu menyakiti orang lain atau pelan-pelan melukai diri sendiri.
Harapan tidak pernah salah. Ego manusia yang membuatnya menjelma kesalahan.
Salma menarik napas dalam. Sejak kecil, hidupnya selalu bersinggungan dengan sesuatu yang nampak tidak mungkin. Tapi di hari-hari setelahnya, semua ketidakmungkinan itu Tuhan hadirkan menjadi nyata. Dan Rony adalah ketidakmungkinan paling besar yang pernah diam-diam ia harapkan lalu jadi nyata.
Senyuman terbit di wajah Salma. Ia menatap pantulan dirinya di cermin. Malam ini ia mengenakan kulot berwarna biru muda dengan atasan berbahan rajut berwarna coklat muda senada dengan jilbab yang ia kenakan. Sekalipun hanya makan malam di rumah. Tapi makan malam kali berarti baginya.
Makan malam pertama bersama kedua orangtuanya setelah sekian bulan. Dan makan malam pertama bersama dengan kehadiran Rony diantara ia dan kedua orangtuanya.
Salma menarik napas dalam. Memejamkan mata beberapa detik. Memproses apa saat ini semua yang terjadi adalah nyata. Bukan sebuah mimpi yang disebab oleh harapannya yang terlampau besar. Tapi tidak. Ini bukan mimpi. Ini nyata.
Ini nyata dan Salma bahagia.
Di sisi lain rumah. Di dalam sebuah kamar yang dulunya dihuni anak tertua di keluarga ini. Rony menatap sesisi kamar dengan tatapan penuh arti. Ada di rumah ini adalah harapan yang ia kubur dalam-dalam agar tidak ada satupun manusia yang mengetahuinya. Harapan yang menjadi rahasianya bersama sang pemilik semesta.
Dan di hari ini, Rony ada di sini. Harapan yang dulu melekat dengan segala ketidak mungkinannya. Pada akhirnya menjadi nyata. Rony memejamkan mata, mengingat sudah banyak episode hidup yang ia lewati untuk tiba di hari ini. Lantas kembali menatap sekitar. Takdir mengembalikan banyak hal ke dalam kehidupannya.
Dengan mengenakan celana jeans dan hoodie berwarna coklat muda. Rony duduk di bibir ranjang. Jujur, ia bingung akan melakukan apa. Berinisiatif keluar atau menunggu saja sampai ia dipanggil? Rony jadi bingung sendiri.
Ron ❤️ : Sal, ini aku mesti ngapain? Kamu masih di kamar?
Rony mengirim chat WhatsApp pada perempuan itu. Sungguh, Rony bingung harus melakukan apa. Ia masih diliputi perasaan tegang.
Sal ❤️ : Tidur, Ron.
Dahi Rony berkerut membaca balasan chat dari Salma. Kenapa tidur? Salma sedang tidur atau ia yang disuruh tidur? Rony benar-benar tidak fokus.
Ron ❤️ : Hah? Tidur? Kamu tidur?
Sal ❤️ : Bukan, Ron. Bukan aku yang tidur. Tapi kamu.
Ron ❤️ : Kok aku? Aku lagi gak tidur.
Sal ❤️ : Gak fokus ya, pak?
Ron ❤️ : Maksudnya apaan sih, Sal?
Sal ❤️ : Gak ada.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali (SUDAH TERBIT)
FanfictionAda hal-hal yang nyatanya belum usai. Perasaan itu. Perasaan yang coba disingkirkan, nyatanya tidak pernah benar-benar pergi. Setelah bertahun-tahun berlalu dan kembali bertemu, apa perasaan yang tidak pernah benar-benar pergi itu bisa berjalan beri...