-
-
-
-
-PLAK!
Satu Tamparan mendarat telak di pipi Anak itu. Ketika Ia tak sengaja menabrak Kakak Tertuanya saat memegang segelas susu. Yang membuat sebagian susunya tumpah ke pakaian Kakaknya. Alhasil, Pakaian Putih Tulangnya menjadi kotor dan berhasil menyulut emosi Pria 22 tahun tersebut.
"JALAN YANG BENAR, SIALAN! BAJU GUE KOTOR! GUE ADA RAPAT PAGI INI!" Sorot mata tajam itu bak menusuk hati Siswa SMA itu.
"Ma.. Maaf Bang.. Kinan ga sengaja... Sini, Kinan bersihin..." Reflek Kinan membersihkan noda susu di Pakaian Athan yang tak mungkin bersih dalam sekejap. Athan menepis kasar tangan adiknya.
"GAUSAH, BODOH! BUANG BUANG WAKTU! BIBI! AMBILKAN KEMEJA PUTIH KU DI KAMAR BI!" Athan berteriak memanggil Asisten Rumah Tangga nya. Sambil membuka satu persatu kancing kemejanya.
"Ma.. Maaf Bang... Kinan benar benar ga sengaja..." Kinan masih berusaha meminta maaf, walau Ia tahu Ia tengah ditatap penuh kebencian oleh 4 orang Kakaknya sekaligus.
"Ck.. Kalau punya MATA ITU DIPAKE! BI! MANA KEMEJAKU?! CEPAT!! AKU HAMPIR TERLAMBAT!"
Selang beberapa detik muncul seorang wanita paruh baya dengan langkah yang terburu buru membawa Kemeja Putih baru di tangannya.
"Ini, Tuan Muda.. Ini kemejanya.." Bibi Sri namanya. Bibi Sri segera menyerahkan kemeja yang Ia bawa. Tanpa basa basi, Athan mengganti kemejanya kemudian memberi kemeja yang kotor kepada Bibi Sri.
"Terimakasih, Bi... Tolong Noda Susu di Baju ini dihilangkan ya Bi.." Bibi mengangguk.
"Satria, Bima, Tristan.. Abang berangkat dulu ya.." Seperti biasa Athan berpamitan pada satu persatu adiknya kecuali Kinan. Athan sangat membeci adik bungsu nya yang satu itu.
"Baiklah. Hati hati di Jalan, Bang.." Kata Satria.
Kemudian Athan berlalu pergi meninggalkan Ruang Makan itu.
Kinan masih berdiri di tempatnya.
"Tuan Muda Kinan, Tuan tidak lapar? Ayo sarapan. Kenapa diam saja? Kenapa Tuan tidak duduk di meja makan?" Tanya Bi Sri.
Kinan menatap ketiga Abang nya yang masih makan dengan lahapnya dengan tatapan penuh harapan. Namun, harapan nya hilang seketika.
"Jangan Duduk Disini, Anak Sialan! Lu bisa menghancurkan Nafsu Makan Gue. Makan di dapur sana." Ucap Bima ketus sambil terus melahap makanannya.
"Tuan Muda Bima, kenapa bicara seperti itu? Tuan Muda Kinan kan juga adik kalian." Bi Sri membela Kinan untuk yang keribuan kalinya selama ini.
"Sejak Kapan Kita punya adik seorang Pembunuh Bi?" Kalimat menyakitkan itu keluar dari mulut Tristan dengan wajah dinginnya.
Deg!
Entah sudah berapa juta kali Kinan mendengar kalimat itu dari Abang-Abangnya. Namun, sama saja. Rasanya menyakitkan. Dia bukan pembunuh. Tapi, kenapa Abangnya selalu memberi sebutan kejam itu kepada dirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Must Comeback Home | TXT Lokal
Teen FictionSUDAH TAMAT :) Cast. Tomorrow X Together versi Lokal 🐧🐻🐿️🦊🐰 - - "Kinan janji bakal lindungi Abang Abang.... Sekalipun nyawa Kinan taruhan nya... Apapun Kinan bakal lakuin, demi Abang-Abang" "Kinan, janji bakal pulang kan? Kinan harus pulang..."...