-
-
-
-
-Drap.. Drap... Drap...
Tristan, Jay, bersama dengan Ayah Jay, Om Arka berlari menyusuri lorong menuju ruang IGD. Mereka mendapati dua orang tengah duduk dengan wajah penuh kegelisahan di atas kursi depan ruangan itu.
"Bang Satria, Bang Haris!" Teriak Tristan.
Yang merasa dipanggil pun reflek berdiri menyambut kedatangan mereka bertiga.
"Tristan, Jay... Lho, ada Om Arka juga?" Tanya Satria yang dibalas anggukan oleh ketiga orang yang baru saja datang.
"Bang Bima? Kinan? Gimana Bang keadaan nya?" Tanya Tristan yang membuat wajah Satria semakin sendu.
"Jawab Bang! Kinan gimana Bang?!" Desak Jay.
"Sabar nak. Satria juga pasti masih shock." Arka mencoba menenangkan.
"Bima tadi udah selesai ditangani lebih dulu. Cedera kepala tidak terlalu serius. Bima Udah dipindahin ke ruang rawat tadi. Tapi, gue belum kesana. Gue masih nunggu dokter yang nanganin Kinan... Karena memang keadaan Kinan lebih parah..." Dengan berat hati Satria menjelaskan yang membuat semua nya Hanya mampu terdiam sembari berharap kabar baik mengenai Kinan.
"Bang... Kok.. Kok bisa kejadian kayak gini sih Bang?!" Tristan bertanya lagi.
Satria menyenggol bahu Haris memberi sinyal agar Ia saja yang menjelaskan kronologi kejadian tadi, karena memang Haris turut menjadi saksi. Haris pun menurut.
"Tadi Bima diajak balapan lagi sama Chris. Tapi di tengah balapan, si Chris main curang. Dia sengaja nyenggol nyenggol motor Bima biar jatoh. Tapi, untung Bima bisa bertahan. Tapi, tiba tiba ada Kinan nyempil di tengah tengah mereka berdua buat ngelindungi Bima. Tapi, Chris malah nyenggol motor Kinan, sampe jatuh. Habis itu Mereka berhenti balapan. Awalnya Bima nyamperin Kinan, tapi ternyata Kinan gapapa. Habis itu Bima mau nyamperin Chris karena ga terima di sebrang jalan. Eh waktu Bima nyebrang ada truk besar Dateng.. ngebut pula... Bima juga kayaknya ga sadar ada truk yang mau nabrak dia. Akhirnya Kinan dorong Bima ke pinggir jalan. Dan alhasil Kinan yang ketabrak sampe mental.." Jelas Haris yang membuat pendengarnya merasa sesak.
Kaki Tristan melemas seketika hingga Ia menjatuhkan dirinya ke lantai Rumah Sakit. Sedangkan Jay memeluk Ayahnya, dan menangis dalam dekapan sang Ayah. Sang Ayah hanya bisa mengusap usap punggung anaknya.
"Semoga Kinan baik baik aja.." Lirih Satria.
Drap.. Drap.. Drap..
Terdengar suara langkah kaki yang tengah berlari datang ke arah mereka. Rupanya Athan. Dengan kemeja putihnya, Ia terlihat jelas sangat khawatir.
"Bima! Bagaimana keadaan adik gue? Satria! Tristan!" Tanpa basa basi Athan bertanya.
Tristan akhirnya bangkit dengan mata yang berkaca-kaca, sebab Ia menahan air mata nya agar tidak keluar dulu sebelum Ia tahu pasti keadaan bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Must Comeback Home | TXT Lokal
Teen FictionSUDAH TAMAT :) Cast. Tomorrow X Together versi Lokal 🐧🐻🐿️🦊🐰 - - "Kinan janji bakal lindungi Abang Abang.... Sekalipun nyawa Kinan taruhan nya... Apapun Kinan bakal lakuin, demi Abang-Abang" "Kinan, janji bakal pulang kan? Kinan harus pulang..."...