28 - Find

219 28 0
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-



"Kinan sayang... Tante mohon.. Jangan benci Abang Abang Kinan ya..." Oliv mengakhiri ceritanya dengan permohonan nya kepada Kinan.

Kinan campur aduk. Antara lega akhirnya dia mengingat masa lalu nya. Sesak karena kenyataan pahit yang datang kepada nya serentak. Sakit... Yang pasti rasa sakit lebih mendominasi Kinan sekarang. Fisik dan mental. Keduanya sakit. Tapi, yang jelas Kinan masih mampu bertahan. Demi keempat Abang nya. Juga demi Oliv, sahabat Bunda nya juga Ibu Kandung keempat Abangnya.

"Kinan janji bakal lindungi Abang Abang.... Sekalipun nyawa Kinan taruhan nya... Apapun Kinan bakal lakuin, demi Abang-Abang.. Kinan janji..." Ucap Kinan yang membuat Oliv berkaca kaca.

Braaakkk!!!!

"TUH! MAKANAN DARI BOS!" Seorang anak buah Aska melempar dua box nasi begitu saja dari celah jeruji besi itu.

Melihat itu Oliv reflek mendekati jeruji. Kemudian menarik tangan Anak Buah itu.

"APA MAKSUDMU HAH? LEPASKAN TANGAN KOTORMU!" Bentak Anak Buah itu.

Oliv semakin mengeratkan genggaman nya. Sedangkan Kinan Masih pada posisinya menyaksikan semua itu.

"Dimana Aska?!" Oliv bertanya dengan nada tinggi.

"Bos lagi ada urusan. Apa urusan mu hah?!"

"Berikan aku Betadine! Aku harus mengobati luka anak itu sebelum infeksi!"

Anah Buah itu tersenyum sinis.

"Tidak ada! Tidak ada obat untuk anak itu atas perintah bos." Ucap Anak Buah itu sembari melepas paksa tangan nya yang digenggam erat oleh Oliv.

Anak Buah itu berlalu pergi setelah selesai melaksanakan tugasnya dan pergi keluar ruangan luas itu meninggalkan Oliv dan Kinan berdua di dalam jeruji besi yang berada di dalam ruangan luas itu.

Bukannya Oliv jengkel karena tak diberi apa yang dia minta. Justru dia malah tersenyum kecil.

Kemudian Oliv dengan cepat mendekati Kinan.

"Kinan... Kinan dengarkan Tante Okay?? Kinan harus pergi dari tempat ini. Mengerti..." Oliv menunjukkan kunci yang ternyata berhasil dia curi dari Anak Buah yang baru saja mengantar makanannya.

"Hah? Ini kunci penjaga itu?" Kinan tak menyangka jika Oliv senekat itu.

Oliv mengangguk.

"Tidak ada waktu. Hari sudah semakin sore. Pasti malam nanti Aska akan kembali kesini. Kinan paham?"

"T-tapi, Tante gimana? Masa Kinan kabur sendiri. Kinan kan gatau jalan."

"Tante gabisa pergi Kinan. Tante udah sangat terikat dengan Pria itu. Bahkan di kaki Tante sudah dipasangkan alat pelacak yang tidak mudah dilepas begitu saja. Kalau Tante ikut, nyawa Kinan bakal terancam."

You Must Comeback Home | TXT LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang