35 - I'm Just a Burden

199 29 33
                                    

Warning : Episode ini mungkin agak garing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Warning : Episode ini mungkin agak garing...
Skip aja gapapa :))

-
-
-
-
-

*Flashback Kinan di RS setelah diculik

"Kinan ada yang ingin aku bicarakan padamu. Mengenai kondisi kesehatan mu." Ucap Hansel pada Kinan. Ia sedang melakukan kunjungan rutin pada pasien nya yang satu itu. Tapi kunjungan yang kali ini terasa lebih serius.

"Apa Kak? Amnesia ku sudah sembuh kan? Apa tentang gegar otakku? Aku juga sudah tau mungkin saja atau bahkan pasti lebih parah kan?" Tanya Kinan.

Hansel menghela nafas berat.

"Aku melakukan CT scan ulang pada kepala mu kemarin. Akibat riwayat banyaknya benturan yang sering kamu alami kamu memiliki trauma pada jaringan otakmu, sehingga menjadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal dalam otak. Bahkan cedera kepalamu sudah terlalu serius dan parah, Kinan. Dan setelah aku melakukan CT scan pada kepalamu kembali. Hasilnya adalah.... Aku menemukan sel kanker yang tumbuh di dalam otak kamu Kinan. Karena memang seorang yang mempunyai riwayat gegar otak dikarenakan benturan akan lebih mudah terkena kanker."

Deg!

Seakan dunia nya runtuh. Namun, Ia masih berusaha tenang. Walau tidak bisa.

"Jadi Kak? Maksud Kakak?" Tanya Kinan memastikan.

Hansel menghela nafas berat untuk kesekian kalinya. Sebenarnya Ia juga tak tega menyampaikan ini. Namun, Kinan harus tahu mengenai kenyataan pahit ini.

"Iya Kinan. Hasilnya menyatakan kamu positif mengidap kanker otak. Dan dalam kasus mu, aku tidak bisa mengambil tindakan operasi untuk mengangkat sel kanker yang tumbuh dalam otakmu. Karena sel kanker itu tumbuh di area otak yang sensitif atau tidak dapat diakses, dan operasi untuk mengangkatnya tidak dapat dilakukan. Dan aku hanya bisa menyarankan untuk melakukan kemoterapi. Bagaimana Kinan?"

Deg!

Dunianya benar benar hancur sudah. Baru saja Ia ingin kembali berbahagia setelah kembali berkumpul bersama keempat Abangnya. Tapi, rupanya Kebahagiaan itu sangat susah didapatkan. Bahkan ketika dirinya yang sudah tak lagi sempurna. Dirinya sudah banyak terluka. Seakan akan sesuatu memang menghalangi dirinya untuk bahagia...

Hansel menatap Kinan yang kaku seketika. Ia paham betul bagaimana perasaan Kinan saat ini. Mungkin seandainya Ia menjadi seorang Kinan, Ia juga bisa jadi tak sanggup bahkan bisa jadi Ia sudah menyerah sejak lama. Namun, meski begitu. Hansel begitu kagum pada pasien yang satunya ini. Pada sikapnya yang dewasa di usianya yang terbilang muda, pada sikapnya yang berusaha selalu optimis dan berbaik sangka padahal dirinya hidup di lingkungan yang kejam.

"Kinan.. Aku tahu sulit untuk mu untuk menerima ini semua. Tapi, Aku tahu kamu Orang yang Kuat dan tak mudah menyerah. Jadi, aku yakin kamu masih mau berjuang untuk kesembuhan dirimu."

You Must Comeback Home | TXT LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang