38 - Reuni

169 26 22
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-



Pagi itu Arka menerima pesan dari seseorang yang selama ini Ia benci dan juga Ia cari.

Aska.

Sudah lama dirinya berusaha mengajak Pria itu untuk bertemu dan berdamai. Namun, selalu tak ada hasil. Bahkan sekalipun hanya membalas pesan atau telepon nya. Tidak pernah.

Temui aku di Gedung Tua waktu itu. Kau belum pikun bukan? Aku tau kamu pernah mencoba datang kesana. Tapi, sayangnya saat itu aku tidak disana.
Aku akan mempertemukan mu dengan sahabat lamamu? Apa kau merindukannya?
Karena dia selalu bilang dia merindukan mu juga istrimu. Aku jadi tidak tega.
Aku tunggu kedatangan mu, Arkana Adhitama..

Sebenarnya memang Arka sudah pernah mencoba datang ke gedung tua itu lagi. Membawa beberapa pasukan dengan senjata lengkap. Namun, Sayang nya Ia tak mendapati siapapun disana. Bahkan Oliv. Sahabat lama nya yang Ia cari juga sudah tidak ada disana. Tak ada petunjuk apapun juga kemana penghuni gedung tua itu pergi. Dan akhirnya mantan sahabat nya itu menghubungi nya untuk sekian lama.

"Sayang, aku pergi dulu ya. Ada urusan mendadak." Pamit Arka pada istrinya, Audrey.

"Okay.. Hati hati di jalan ya Sayang.."

"Siap. Umm.. Jayden mana?" Sebelum pergi Arka mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumahnya untuk mencari Jayden. Namun tidak ada.

"Kamu lupa? Jayden kan ke Rumah Sakit. Semalam dia kan cerita Kinan ternyata harus Kemoterapi." Jawab Audrey.

"Ah iya... Aku lupa. Malang sekali nasib Kinan. Nanti kita harus menjenguknya ya, Sayang.."

"Iya, Itu pasti donk.. Ini sandwich nya dimakan dulu. Kamu belum sarapan kan?" Tawar Audrey sembari menyodorkan piring yang terdapat sandwich di atasnya.

"Ah iya.. Aku makan di mobil aja deh. Takut telat. Bye, Sayang.." Arka mencium kening Istrinya dan langsung mengambil sandwich itu dan membawanya.

"Hadeh.. setidaknya dipindahin dulu kek ke kotak bekal.." Audrey hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya yang seperti anak SD.

-
-
-
-

Sesampainya di gedung tua itu...

Arka menghela nafas. Ya. Walaupun Ia menyuruh beberapa anak buahnya untuk memperhatikan nya dari kejauhan. Tapi, sama saja ketegangan itu rasanya masih ada. Pasalnya Pria yang akan Ia temui bukan Pria biasa walau dama sejarah nya Pria itu pernah menjadi sahabat dekatnya.

Namun, tak ada pilihan lain. Ia berharap Aska mau berdamai dan membebaskan Oliv agar bisa bertemu anak anaknya. Arka melangkahkan kakinya dengan mantap masuk ke dalam gedung tua itu. Walau Ia agak risih karena di tatap oleh Pria bertopeng yang berjaga di setiap sudut gedung itu. Namun, apa boleh buat. Setidaknya mereka tidak mencelakai nya.

You Must Comeback Home | TXT LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang