-
-
-
-
-Setelah Kinan selesai bebersih dirinya, Ia merebahkan dirinya di atas kasur. Bersiap Memejamkan matanya untuk merehatkan pikiran serta fisiknya.
Ting!
Lagi lagi ada Notifikasi masuk di ponselnya yang membuat Kinan kembali tak tenang. Mengingat peneror itu selalu bilang bahwa 'permainan belum selesai'. Jujur. Itu sangat sangat sangat menganggu Kinan.
Dengan berat hati, Kinan kembali bangkit dan melangkahkan kakinya menuju meja belajar nya untuk mengambil ponsel nya.
Kali ini Aku akan bermain cepat, Kinanta.
Selamat kan Kakak Ketiga mu jika memang kau masih menyayangi nya. Aku tidak akan memberimu petunjuk.
Semoga berhasil.Jantung Kinan seakan berhenti berdetak. Kinan takut. Sangat takut. Tapi tak ada pilihan baginya selain bergerak untuk berusaha menyelamatkan Bang Bima, Abang ketiganya. Dan semoga kali ini dirinya tak lagi terlambat seperti Insiden Tristan waktu itu.
Tanpa berpikir panjang lagi, Kinan langsung keluar kamar dan menuju Garasi tempat kendaraan-kendaraan pribadi Keluarga Mahendra disimpan. Kinan menuju Motor Sport Pribadi nya yang sudah lama Ia simpan. Jika ditanya kenapa Kinan punya motor? Itu pertanyaan mudah. Mahendra sudah membelikan untuk tiap anaknya 1 mobil dan 1 motor. Dan Jika ditanya Bukankah Kinan pernah mengatakan bahwa Ia tidak bisa mengendarai Motor? Itu bohong. Tentu saja Kinan tidak bisa terang terangan mengendarai motor. Pertama karena dirinya belum memiliki SIM, dan kedua Kalau seandainya Kinan ketahuan, itu pasti akan mengundang Amarah Abang Abangnya.
Namun, Kini tak ada pilihan lain. Kinan harus tepat waktu dan tidak boleh terlambat. Kinan tak peduli resiko apa yang akan Ia terima nantinya. Yang ada di pikiran nya sekarang hanyalah Bang Bima.
Kinan mulai mengenakan helm nya dan melakukan Motor Ninja Hijau nya dengan kecepatan tinggi. Sekali lagi, Kinan tak peduli apapun. Meski Ia tahu dirinya masih di bawah umur.
-
Kinan sampai di tujuan utamanya. Kampus. Kinan sudah menelpon Bima, namun tak ada jawaban. Kinan harus mencarinya sendiri.
Tanpa basa basi Kinan menyusuri lorong kampus, tempat biasanya Bima berada. Kinan sedikit tahu tentang Kampus Abang nya, Bima dan Satria. Itu karena dulu Kinan pernah disuruh membawakan tugas Satria yang tertinggal. Ya.. Walau saat itu Kinan berakhir diusir oleh Satria Tanpa berterimakasih sekalipun.
Tak berapa lama, mata Kinan menangkap sesosok pemuda yang terlihat sangat tinggi di antara semua orang yang Ia lewati. Tak salah lagi. Satria.
"Bang! Bang Satria." Kinan menghampiri Satria yang tengah berjalan sendiri entah menuju kemana dengan earphone di telinganya.
Satria menghentikan langkah nya dan segera melepas earphone setelah mendapati seseorang yang tiba tiba berdiri persis di depannya.
"Kinan?? Ngapain disini? Udah pulang sekolah?" Tanya Satria yang heran meskipun dengan nada datar karena masih ada rasa gengsi pada dirinya meski sebenarnya dia memendam rasa rindu dengan si bungsu sekaligus rasa... Kesal? Atau apalah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Must Comeback Home | TXT Lokal
Teen FictionSUDAH TAMAT :) Cast. Tomorrow X Together versi Lokal 🐧🐻🐿️🦊🐰 - - "Kinan janji bakal lindungi Abang Abang.... Sekalipun nyawa Kinan taruhan nya... Apapun Kinan bakal lakuin, demi Abang-Abang" "Kinan, janji bakal pulang kan? Kinan harus pulang..."...